Zakat: Wujud Solidaritas Sosial Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat
Abstract
The goal of community economic empowerment is to help layers of Islamic society recover their dignity from impoverished and economically disadvantaged conditions. In other words, zakat management functions as well-organized actions with a procedure to achieve this goal in an effort to increase people's economic independence. Planning, organizing, implementing, managing, and supervising are all aspects of zakat management that are used to set and meet preset goals by utilizing human resources and other resources.
Tujuan pemberdayaan ekonomi kerakyatan adalah untuk membantu lapisan masyarakat Islam memulihkan harkat dan martabatnya dari kondisi melarat dan tidak mampu secara ekonomi. Dengan kata lain, pengelolaan zakat berfungsi sebagai tindakan yang tertata rapi dengan prosedur untuk mencapai tujuan tersebut dalam upaya meningkatkan kemandirian ekonomi umat. Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengelolaan, dan pengawasan adalah semua aspek pengelolaan zakat yang digunakan untuk menetapkan dan memenuhi tujuan yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Al–Ba’ly, A. A. M. (2006) Ekonomi Zakat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Antonio, M. S. (2003). Bank Syariah dan Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insan
Press.
Bailey, D. (1992). Using Participatory Research in Community Consortia Development and Evaluation: Lessons from The Beginning of A Story. American Sociologist, 23(4), 71-82.
Fakhruddin. (2012). Membumikan Zakat: Dari Taabbudi Menuju Taaqquli.
Jurisdictie: Jurnal Hukum dan Syariah, 2(1), 95-102.
Hafidhuddin, D. & Tanjung, H. (2003). Manajemen Syariah dalam Praktiknya.
Jakarta: Gema Insani Perss.
Hasibuan, M. S. P. (2001). Organisasi dan Motivasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Herujito, Y. M. (2004). Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: PT. Grazsindo.
Hidajat, R. (2017). Penerapan Manajemen Zakat Produktif dalam Meningkatkan Ekonomi Umat di PKPU (Pos Keadilan Peduli Umat) Kota Makasar. Millah: Jurnal Studi Agama, XVII(1), 63-84.
Huraerah, A., (2008). Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat: Model dan
Strategi Pembangunan Berbasis Masyarakat. Bandung: Humaniora, Penerbit Buku Pendidikan– Anggota IKAPI.
Kartasasmita, G. (1995). Pemberdayaan Masyarakat dalam Rangka Pengembangan Ekonomi Rakyat. BESTARI, 20, 28-34.
Kementerian Agama Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat. (2012). Profil Lembaga Pengelola Zakat. Jakarta: PT. Sinergi Pustaka Indonesia.
. (2012). Pedoman Zakat Sembilan Seri.
Nawawi, I. (2010). Zakat Dalam Perspektif Fiqh, Sosial dan Ekonomi. Surabaya: ITS Perss.
Page, N. & Czuba, C. E. (1999). Empowerment: What is It?. The Journal of Extension, 37(5). 24-32.
Penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Thn 1999 tentang Pengelolaan Zakat.
Permono, S. H. (2005). Formula Zakat Menuju Kesejahteraan Sosial. Surabaya:
Aulia.
Purwakananta, M A. & Aflah, N. (2008). Southeast Asia Zakat Movement.
Padang: Forum Zakat.
Qardhawi, Y. (1996). Hukum Zakat: Studi Komperasi Mengenai Status dan Filsafat Zakat Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis. Jakarta: Mizan.
Saidurrahman. (2013). The Politics of Zakat Management in Indonesia: The Tension between BAZ and LAZ. Journal of Indonesian Islam, 7(2), 366-382. Sudewo, E. (2004). Manajemen Zakat: Tinggalkan 15 Tradisi, Terapkan 4 Prinsip
Dasar. Jakarta: Institute Manajemen Zakat.
Swift, C., & Levin, G. (1987). Empowerment: An Emerging Mental Health Technology. Journal of Primary Prevention, 8, 71–94.
DOI: http://dx.doi.org/10.30829/ajei.v8i2.15545
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Muhammad Arifin Lubis, Rahmi Amalia, Asmaul Husna, Fauziah Hanum
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.