PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP HASAD DI DESA ALOBAN KECAMATAN PORTIBI KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA (HUBUNGANNYA DENGAN Q.S. AL-FALAQ AYAT 1-5)
Abstract
Abstrak
Penelitian ini dilakukan karena melihat adanya fenomena masyarakat di Desa Aloban yang berperilaku hasad sehingga menimbulkan perselisihan diantara masyarakat yaitu berupa iri hati/dengki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penafsiran para mufassir tentang Hasad pada surah Al-Falaq dan untuk mengetahui bagaimana Persepsi Masyarakat Desa Aloban Kecamatan Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara, Provinsi Sumatera Utara terkait dengan surah Al-Falaq dan hubungannya dengan fenomena hasad. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan metode deskriptif (mengumpulkan, menyederhanakan, mengolah hingga menyajikan data). Teknik yang digunakan yaitu melalui study pustaka, observasi, dan wawancara langsung ke lapangan (Desa Aloban).
Hasil temuan penelitian ini ialah (1) Para Mufassir berpendapat bahwasanya pendengki merupakan perilaku hasad yang dijelaskan dalam surah Al-Falaq ayat 5 : وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ yang artinya “Dan dari kejahatan pendengki apabila ia dengki. Kejahatan dengki adalah kejahatan orang yang memiliki sifat hasad, yang apabila hatinya telah melaksanakan kedengkiannya dalam bentuk ucapan maupun perbuatan.(2) Masyarakat Desa Aloban berpendapat perbuatan Hasad di desa tersebut sangatlah besar efek yang ditimbulkan dan ditinggalkan oleh saudara raja sehingga terjadinya perselisihan dari kedua belah pihak yaitu keturunan raja dengan keturunan dari saudara si raja. Hal ini didasari terutama dari besarnya keegoisan dalam diri individu dan ingin menang sendiri, ingin merebut kedudukan abangnya sehingga terjadi perbuatan Hasad tersebut dan berlanjut ke anak cucu mereka sampai sekarang di Desa Aloban.(3) Bentuk-bentuk keterkaitan hasad di Desa Aloban dan hubungannya dengan Q.S. Al-Falaq yaitu terlihat pada hasil perbuatan hasad yang dilakukan oleh pelaku hasad berupa kejahatan yang sudah sampai pada tingkatan tak kasat mata seperti ilmu sihir yang dibahas dalam Q.S. Al-Falaq ayat 4 dan ayat 5 yaitu Pertama, kejahatan tukang sihir apabila menghembus buhul-buhul nya seperti kejahatan (santet) yang diyakini masyarakat dimana seseorang dapat menimpakan penyakit kepada orang yang ditujunya dengan ilmu guna-guna yang dimiliknya, kedua, kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki, kejahatan hasad di Desa Aloban melalui lisan dan perbuatan, seperti ghibah, egois, ingin selalu menang sendiri, rakus jabatan/kedudukan dan suka curang ketika pemilihan kepala desa.
Kata kunci : Persepsi Masyarakat Terhadap Hasad, Hubungannya dengan Q.S. Al-Falaq Ayat 1-5
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc. Materi Halaqah Tarbiyah Tamhidi Tafsir Surat al-Falaq [database online], diakses pada 17 Agustus 2019 pukul 10.00 WIB
Abdullah, M. Yatimin,Pengantar Studi Etika (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), 159.
Abû Ḫâmid al-Ghazâlî, Iẖyâ` ‘Ulûm ad-Dîn, Taẖqîq: Asy-Syaẖât ath-Thahân dan ‘Abdullâh al-Minsyâwî, Jilid 3, (Manshûrah: Maktabah al-Îmân, 1996), Cet. 1, 268.
Ali Akbar Siregar, Tokoh Agama (Alim Ulama), wawancara di Desa Aloban pada tanggal 17 Juni 2024.
Apip Tengku Raya Harahap, Kepala Desa, wawancara di Desa Aloban pada tanggal 9 Juni 2024.
Apip Tengku Raya Harahap (KADES) dan Panglima Harahap, Interview dan Observasi untuk meminta data
Bambang Q-Anees, Al Falaq Menjadi Remaja Waspada Seri Al-Quranku Keren. (Bandung Simbiosa Rekatama Media. 2006), hlm. 51. Lihat juga: Ibnu Qoyyim al-Jauziyah. Tafsir Mu’awwadzatain, terj. Ahmad Ridai dan Abdul Syukur. (Jakarta : Akbar 2002).
Desa Aloban, Tanggal 8 Juni 2024.
Debibik Nabilatul Fauziah, “Hasad dalam Perspektif Ulama”, Hawari Jurnal Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam. Vol.1 (2020)
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, At-Tafsiru Al-Qayyimu, alih bahasaKathur Suhardi, Cet.2 (Jakarta: Darul Falah, 2004), 697.
Derliana Harahap, wawancara di Desa Aloban, Tanggal 05 Juni 2024
Enoh. “Konsep Baik (Kebaikan) dan Buruk (Keburukan) dalam Al-Qur’an.” Jurnal Sosial dan Pembangunan. Vol. XXIII, No 1 Januari-Maret 2007. Mimbar : UNISBA.16.
https://jupidi.um.edu.my/index.php/ALBASIRAH/article/view/18948
Ibn Mandzur, Lisân al-‘Arab, (Kairo: Dâr al-Ma’ârif, t.t.), Jilid 2, 868.
Imra Siregar,Tokoh Masyarakat, wawancara di Desa Aloban pada tanggal 17 Juni 2024.
Khalid Ibn ‘Utsman al-Sabt, Qawa’id at-Tafsir Jam’an wa Dirasatan, (Dar Ibn ‘Affan), 711.
Mara Doli Harahap, Tokoh Adat, wawancara di Desa Aloban pada tanggal 17 Juni 2024
Muklan Harahap, Ketua Tokoh Masyarakat, wawancara di Desa Aloban pada tanggal 9 Juni 2024.
Mara Hadam Siregar, Tokoh Masyarakat, wawancara di Desa Aloban pada tanggal 17 Juni 2024.
Mas’ud Ruhul Amin, Rahasia kemukjizatan surat-surat Paling Populer Dalam AlQur’an Cet. I (Yogyakarta: Noktah,2020), 185
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an Jilid 15 Cet. IV, (Jakarta : Lentera Hati, 2005), 619.
Pahleviannur, M. R. Model Pembelajaran 1 ( Model ASSURE, KEMP, dan ARCS). In Perencanaan Pembelajaran di Sekolah: Teori dan Implementasi (pp. 21-38). (Sukaharjo: Pradin Pustaka 2021).
Rif’at Syauqi Nawawi, Kepribadian Qur’ani, 2014, (Jakarta : Amzah ), 203.
Riskon Ali Guru Harahap, Ketua Tokoh Pemuda (Naposo Nauli Bulung) , wawancara di Desa Aloban pada tanggal 17 Juni 2024.
Samsul Munir Amin, Ilmu Akhlak, (cet. I Jakarta : Amzah, 2016). 253.
Toha Siregar, Tokoh Masyarakat, wawancara di Desa Aloban pada tanggal 17Juni 2024.
Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Adab & Akhlak Penuntut Ilmu. 2017. (Bogor : Pustaka At-Taqwa),139.
Yazofa, Tartila, et.al, Pemikiran Nasiruddin Al-Thusi Tentang Filsafat Islam, Jurnal Pendidikan Tambusai, Vol.7, No.1 (2023)
DOI: http://dx.doi.org/10.30821/al-i'jaz.v9i2.23454
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.