PENAFSIRAN IBN KASIR TENTANG AYAT-AYAT ISTIQOMAH
Abstract
ABSTRAK
Istiqamah yaitu tegak, lurus, sempurna barasal dari kata (اقام- يقيم ـ إستقامة) قام yang ditambah ista dan ista usaha untuk mewujudkan sesuatu dengan ikhtiar yang kuat. Sifat istiqomah dalam bentuk masdar yang tidak menunjuk pada peristiwa waktu tertentu sesuai dengan pengertiannya istiqamah adalah teguh pendirian mengikuti jalan yang lurus, berusaha untuk konsisten dalam kebaikan sesuai dengan waktu dan keadaan terus konsisten dalam menunaikan ketaatan ibadah, berdoa, dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Istiqamah dimulai dengan ilmu yaitu menguatkan sesuatu yang ingin dikerjakan contohnya Rasul ketika diangkat menjadi Rasul Allah swt. menurunkan ayat pertama yaitu Qs.al’Alaq: 1. Saat ini banyak kita menjumpai orang berilmu tetapi tidak konsisten dengan ilmu dan amal ibadahnya dan banyak juga kita menjumpai orang-orang yang tidak berilmu tetapi konsisten dalam beribadah tetapi belum mendapatkan ilmu yang benar dalam beribadah terutama membaca Alquran yang benar karena masih minimnya semangat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan Agama karena disibukkan dengan pekerjaan. Oleh sebab itu sifat Istiqamah harus tetap ditanamkan bahwa seorang hamba yang ikhlas dalam menuntut ilmu dan beramal soleh akan mendapatkan keberuntungan hidup di dunia dan di akhirat yaitu tetap Istiqamah hati (Tauhid), Istiqamah Lisan, dan Istiqamah syariat.
Ismail bin Katsir adalah seorang pemikir dan ulama Muslim berasal dari kota Bușrã. Namanya lebih dikenal sebagai Ibnu Katsir adapun nama lengkapnya adalah Abû al-Fἱdã beliau lahir pada tahun 1301 M, dan wafat pada tahun 1372 M di Damaskus, Suriah, pemikiran beliau terpengaruh dari Ibn Taimiyah, Abû Zakaria Muhyuddin an-Nawãwἱ, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Imam aẓ-Ẓaḣabἱ, dan Ibn ‘Asãkir.
Kata Kunci: Ibn Kasir. Istiqamah
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.30821/al-i'jaz.v6i1.7438
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.