MUNASABAH KISAH NABI MUSA DENGAN FIR’AUN, HAMAN DAN QARUN ANTISIPASI DALAM KEHIDUPAN KONTEMPORER (KAJIAN TEMATIK QOSOSUL QUR’AN)
Abstract
Abstrak
Terjadinya kejadian di masa lampau tak lepas dari sebab dan akibat sehingga menimbulkan terjadinya suatu kejadian. Selayaknya dengan kisah Nabi Musa dengan Fir’aun, Haman dan Qorun yang ditenggelamkan Allah dikarenakan tingkah laku ketiga tokoh tersebut yang dilaknat oleh Allah. Kejadian ini tidak menutup kemungkinan akan terjadi pula di masa sekarang walaupun dengan bentuk yang berbeda. Adanya berbagai pemahaman di masa sekarang dapat memicu timbulnya Fir’aunisme, Hamanisme hingga Qorunisme. Pemicu-pemicu inilah yang menjadi kekhawatiran akan terjadinya kejadian yang sama persis dengan kejadian di masa lampau. Hal ini disebabkan pula dikarenakan lebih mengutamakan pendapat manusia di atas segala-galanya daripada merujuk kembali pada tuntunan yang telah diturunkan kepada umat manusia yakni Alqur’an. Dengan demikian, sudah seharusnya kita untuk kembali kepada petunjuk yang diturunkan sebagai pedoman di dunia yaitu Alqur’an. Bahwa dengan memahami kisah-kisah umat terdahulu dapat menjadikan kita pribadi yang lebih ter-arah dan jauh dari hal-hal yang tidak baik. Temuan studi ini antara lain sebagai berikut : Terdapatnya munasabah atau keterkaitan antara kisah Nabi Musa dengan Fir’aun, Haman dan Qorun dengan kehidupan saat ini. Yakni beberapa aspeknya adalah pemikiran materialistrik Qorun, praktik politik devide et impera Fir’aun dan tuna moral Haman. Kemudian, kisah-kisah Nabi Musa dengan Fir’aun, Haman dan Qorun tersebar dalam beberapa surah di Alqur’an. Dan kebenarannya telah diteliti oleh para Mufassir yakni Ibnu Katsir, M.Quraish Shihab. Tokoh ilmuwan eropa yaitu Prof. Dr. Maurice Bucaille, dan Ahli sejarah yakni Louy Fatoohi. Mereka semua sepakat akan kebenaran kisah Nabi Musa yang kini sudah seharusnya kita renungkan makna dibaliknya. Maka, dengan dilakukannya studi ini dapat kita ketahui pula bahwa terdapat antisipasi yang dapat dilakukan dalam usaha menghindari kejadian yang di masa lampau terulang kembali, yakni dengan membentuk pribadi yang Istiqamah dunia akhirat, membentuk pribadi yang selalu bersyukur, menghindari sifat diktator dan mengimbangi kecerdasan intelektual dengan kecerdasan spiritual.
Kata Kunci: Kisah Nabi Musa, Fir’aun, Haman, Qorun, Kehidupan Kontemporer
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.30821/al-i'jaz.v9i1.23449
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.