Pengkultusan dan Tradisi Selikuran Makam Sunan Geseng

Vita Ery Oktaviyani

Abstract


Pengkultusan terhadap orang-orang yang dipandang suci, beserta makam-makamnya terdapat di beberapa daerah di Jawa. Salah satunya sosok Sunan Geseng yang dipercaya sebagai salah satu penyebar Islam di Jawa bagian selatan. Sunan Geseng yang sebelumnya bernama Cakrajaya atau Ki Cakrajaya merupakan sosok yang gemarlelono (mengembara), sehingga di beberapa tempat di temukan makam dan petilasannya. Salah satunya terdapat di Dusun Tirto, DesaTirto, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah.Puncak kunjungan peziarah di makam Sunan Geseng terjadi saat digelarnyatradisi selikuran yang diadakan setiap tanggal 20-21 Ramadhan. Tradisi inidimaksudkan sebagai peringatan haul Sunan Geseng, sehingga menjadi pembedadengan situs di daerah lainnya yang telah penulis kunjungi. Keberadaan makam Sunan Geseng sangat menguntungkan masyarakat berkaitan dengan ekonomi, yaitu dengan kedatangan peziarah.

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30829/j.v1i2.937

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam)

 

JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam)

Program Studi Sejarah Peradaban Islam (Study Program of History of Islamic Civilization),
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Email: jurnal.juspi@uinsu.ac.id

JUSPI is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License