MAKNA AMAR DAN NAHY DALAM ALQURAN

tohir ritonga

Abstract


Dalam memahami isi kandungan Alquran sangat diperlukan pengetahuan tentang kaedah-kaedah dalam ilmu Tafsir (Qawaid At-Tafsir), sehingga tidak keliru ketika ingin menafsirkan, mengeluarkan hukum dan lain-lain dari ayat-ayat Alquran. Bagi seorang mufassir sangat dianjurkan untuk mendalami kaedah-kaedah ini, sehingga penafsiran terhadap Alquran tidak keliru.

Di dalam buku-buku yang membicarakan tentang ilmu-ilmu Alquran (Ulum Al-quran), akan dijumpai beberapa kaedah yang berkaitang dengan hal tersebut.

Kalimat perintah (amar) dan larangan (nahy) sering ditemukan di dalam Alquran, kalimat perintah memiliki berbagai macam makna demikian juga hanya dengan kalimat larangan. Boleh saja, kalimat perintah dengan maksud hukumnya wajib, sunnah, mubah dan lain sebainya. Demikian juga halnya dengan kalimat larangan, terkadang maknanya berupa hal yang diharamkan, namun terkadang berpaling kepada makna yang lain. Perubahan makna-makna ini sangat mempengaruhi hukum fiqih yang ditetapkan oleh para ulama fiqih.    

Melihat hal ini sangat penting, maka dalam makalah yang sederhana ini akan dibahas makna amar dan nahy. Pembahasan yang akan dikaji meliputi: pengertian amar dan nahy, makna-makna beserta contoh-contohnya, beberapa kaedah yang berkaitan dengan amar dan nahy.  

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30821/al-i'jaz.v6i1.7439

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.