PEMIKIRAN TAFSIR SUFISTIK FALSAFI HAMZAH FANSURI TENTANG TARIKAT DAN SYARIAT

sayed akhyar

Abstract


Abstrak

 

Tafsir nuansa Sufi berkembang hasil kejayaan khilafah Islam, sekitar abad 3 sampai 8 Hijriah. Pada saat itu Tafsir bil Ma’tsur menduduki kemapanan dan bergeser ke Tafsir Bil Ra’yi. Sehingga melahirkan Tafsir bercorak Sufi yang dikenal hari ini. Ciri khas dalam dunia sufi adalah kepuasan batin menjadi ukuran kesuksesan. Hamzah Fansuri populer sebagai sastrawan, ahli falsafah, Mantiq, Tasawuf dan Fiqh. Menguasai bahasa Arab, Urdu, Parsi dan bahasa jawa. Beliau merupakan seorang Ulama masa Kerajaan Aceh Darussalam Sultan Alaidin Riayatsyah IV (1589 -1604 M/ 997-1011 H). Beliau belum dikenal sebagai Mufassir Sufistik Al Qur’an. Artikel ini bertujuan untuk menggali peninggalan karya-karya beliau, sehingga Penafsiran-penafsiran beliau dapat diteliti dengan penyajian yang holistik. Tujuan lain nya adalah menutupi kekosongan karya Hamzah Fansuri di bidang Tafsir sufi. Penelitian ini mengunakan Metode Filologi dan Metode Deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan studi pustaka yang meliputi Metode Heuristik (Penemuan Sumber), Verifikasi Sumber dan memberikan Intrepretasi terhadap sumber yang didapat. Hasil penelitian ini adalah ditemukan 15 ayat-ayat bertemakan Tauhid yang dijelaskan oleh hamzah fansuri dalam buah karya beliau Zinatul Muwahhidin semasa hidup.


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30821/al-i'jaz.v6i1.7437

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.