KURIKULUM CINTA SEBAGAI STRATEGI MODERASI BERAGAMA DALAM DUNIA PENDIDIKAN: TINJAUAN LITERATUR
Abstract
Religious moderation is a religious approach that emphasizes moderation, tolerance, and respect for differences. In the world of education, this approach is important for shaping the character of students who are peaceful and inclusive. The Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia has responded to the challenges of intolerance and radicalism by introducing the idea of the Love Curriculum, an approach that integrates the values of love into the learning process. This curriculum is based on four main pillars: love for God, fellow human beings, the environment, and the homeland. Not as a new subject, the Love Curriculum is designed to incorporate values of love into all subjects and interactions within the educational environment. This article uses a literature review approach to educational policies, religious writings, and academic research findings to analyze how the Love Curriculum can serve as a preventive strategy against radicalism. The review results indicate that internalizing the value of love in the curriculum has the potential to create a peaceful school culture, strengthen national identity, and minimize religious exclusivity. However, implementing the Love Curriculum requires teacher readiness, adequate training, and support from a harmonious educational ecosystem. Thus, the Love Curriculum is an important innovation in strengthening religious moderation in Indonesian education.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anugrah, D., & Yusuf, A. (2022). Penguatan nilai moderasi dalam pendidikan Islam: Kajian empiris di sekolah menengah. Jurnal Moderasi Beragama, 2(2), 88–102.
BNPT. (2022). Laporan tahunan pencegahan terorisme. Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Hidayah, F. (2021). Budaya sekolah dan penguatan nilai kemanusiaan. Jurnal Pendidikan Karakter, 6(2), 70–85.
Hidayah, F. (2022). Kesulitan guru dalam mengintegrasikan nilai moderasi beragama dalam pembelajaran. Jurnal Kependidikan Islam, 4(1), 44–58.
Kementerian Agama Republik Indonesia. (2024). Kurikulum Cinta: Pedoman implementasi di lembaga pendidikan Islam. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
Kementerian Agama Republik Indonesia. (2024). Panduan Kurikulum Cinta untuk LPTK. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
Kementerian Agama Republik Indonesia. (2024). Kurikulum Cinta masuki tahap uji publik. Diakses dari https://kemenag.go.id
Kemendikbudristek. (2022). Panduan penguatan profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Kemendikbudristek. (2022). Profil Pelajar Pancasila: Panduan praktis untuk satuan pendidikan. Jakarta: Kemendikbudristek.
Kurniawati, N. (2022). Keterlibatan komunitas dalam pendidikan karakter moderat. Tadris: Jurnal Pendidikan Islam, 18(1), 33–45.
Kurniawati, N. (2022). Strategi guru dalam menanamkan nilai toleransi melalui pendidikan karakter. Tadris: Jurnal Pendidikan Islam, 17(1), 45–59.
Kurniawati, N. (2022). Strategi implementasi pendidikan damai melalui program sekolah. Jurnal Pendidikan Moderasi, 2(1), 40–53.
Mutia, R. (2023). Internalisasi nilai kasih sayang dalam pendidikan madrasah sebagai upaya mencegah radikalisme. Jurnal Pendidikan Islam Kontemporer, 5(1), 33–47.
Prasetya, D. (2023). Evaluasi implementasi nilai cinta dalam pendidikan: Tantangan dan peluang. Jurnal Evaluasi Pendidikan Islam, 3(1), 15–27.
Puslitbang Kemenag. (2023). Hasil survei pelatihan guru pendidikan Islam dan moderasi beragama 2023. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat.
Rahmawati, L. (2021). Budaya sekolah dan tantangan implementasi kurikulum humanis. Jurnal Pendidikan Karakter, 6(2), 88–101.
Rakhman, A. (2023). Whole school approach dalam pendidikan karakter. Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora, 5(1), 11–24.
Sari, Y., & Zulfikar, A. (2021). Pendidikan berbasis cinta dalam pencegahan radikalisme: Studi kasus di SMA X. Jurnal Studi Pendidikan Islam, 2(2), 56–68.
Syukri, M. (2023). Pengembangan media digital untuk pendidikan moderasi beragama. Jurnal Teknologi dan Pendidikan Islam, 3(2), 56–70.
Wahid Foundation. (2022). Kemitraan komunitas dan sekolah dalam menumbuhkan toleransi. Jakarta: Wahid Foundation.
Wahid Foundation. (2022). Survei nasional: Potensi intoleransi dan radikalisme sosial keagamaan di kalangan pelajar dan mahasiswa Indonesia. Jakarta: Wahid Foundation.
DOI: http://dx.doi.org/10.51900/ssr.v8i2.25008
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Vira Khairani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
About the Journal | Journal Policies | Author | Information |
|
|
Studia Sosia Religia: Jurnal Studi Agama-Agama
e-ISSN: 2622-2019
Website: http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ssr/index
Email: studiasosiareligia@uinsu.ac.id
Published by: FUSI UIN SU Medan
Office: Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam UIN Sumatera Utara Medan, Jl. Williem Iskandar Pancing Medan, Pasar V Medan Estate» Tel /fax : 0616622925 /