PEMANFAATAN TUMBUHAN BAMBU KUNING SEBAGAI PENCEGAH CACINGAN PADA ANAK OLEH MASYARAKAT KAMPUNG CICURUG KABUPATEN CIANJUR

Reni Nurdianti

Abstract


Pemanfaatan bambu kuning (Bambusa vulgaris) oleh masyarakat Indonesia sangatlah beragam, salah satunya di daerah Kampung Cicurug. Pada umumnya, masyarakat kampung Cicurug memanfaatkan bambu kuning untuk mencegah cacingan pada anak. Masyarakat masih mempercayai bahwa anak-anak yang mengalami cacingan, sebaiknya diberi kalung yang disematkan dengan Bambusa vulgaris. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara etnobotani pemanfaatan bambu kuning oleh masyarakat Kampung Cicurug, kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur. Metode yang digunakan adalah deskriptif eksploratif dengan teknik pengumpulan data yaitu purposive sampling pada 30 orang responden dengan kategori yang sedang menggunakan ataupun pernah menggunakan kalung bambu kuning tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemanfaatan bambu kuning sebagai obat pencegah cacingan pada anak oleh masyarakat Kampung Cicurug, Desa Bunisari, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan bambu kuning sebagai pencegah cacingan pada anak-anak memiliki persentase sebanyak 50% warga kampung cicurug pernah menggunakan kalung tersebut. Adapun proses pengalungan dilakukan di salah satu rumah kiyai yang berlokasi di Pasarean Agung Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur, Kota Cianjur. 

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30821/kfl:jibt.v5i1.9563

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan

Indexed By:

          

  

Flag Counter

 Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.