Kualitas Hidup Lansia Peserta Prolanis Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kenten Laut
Abstract
Kualitas hidup dimasa tua merupakan persepsi subjektif yang mempengaruhi status kesehatan baik fungsi fisik, psikologis dan kesejahteraan sosial serta kemampuan fisik yang baik, merasa cukup secara pribadi dan masih merasa berguna, partisipasi dalam kehidupan sosial, dan baik dalam sosial ekonominya. Penyakit kronis tidak mudah dihadapi bukan hanya karena sifat penyakitnya atau perawatannya, melainkan karena penyakit itu harus diderita untuk waktu yang lama. Penyakit Kronis yang dialami oleh masyarakat dewasa ini akan memberikan dampak dan beban bagi keluarga, bila penanganan dilakukan secara tidak intensif dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas hidup lansia peserta prolanis penderita hipertensi. Metode penelitian dengan desain cross-sectional, sampel sebanyak 87 lansia yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi di wilayah kerja Puskesmas Kenten Laut. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Analisis data uji regresi binary logistik. Hasil penelitian diperoleh angka kualitas hidup lansia peseta prolanis yang menderita hipertensi dengan kualitas hidup yang buruk adalah 44,8%. Terdapat hubungan anatara jenis kelamin dengan kualitas hidup lansia peserta prolanis penderita hipertensi (p-value 0,013, terdapat hubungan antara lama hipertensi dengan kualitas hidup lansia peserta prolanis penderita hipertensi (p-value 0,011), terdapat hubungan antara riwayat penyakit lain dengan kualitas hidup lansia peserta prolanis penderita hipertensi (p-value 0,003), terdapat hubungan antara keteraturan konsumsi obat dengan kualitas hidup lansia peserta prolanis penderita hipertensi (p-value 0,018). Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kualitas hidup responden prolanis yang menderita hipertensi adalah lama hipertensi p-value < 0,05 yaitu 0,001, maka dapat dilakukan peningkatan kualitas hidup lansia dengan meningkatkan mutu pelayanan prolanis penderita hipertensi
Kata Kunci : Kualitas Hidup, Lansia, Hipertensi
Full Text:
PDFReferences
Anbarasan, S. S. (2015). Gambaran kualitas hidup lansia dengan hipertensi di wilayah kerja puskesmas rendang pada periode 27 februari sampai 14 maret 2015. Jurnal ISM, Vol. 4 No. 1, September-Desember. http://erepo.unud.ac.id/10882/
Astari, P. D., Adiatmika, P. G., & Pande, R. D. D. (2012). Pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah lansia dengan hipertensi pada kelompok senam lansia di Banjar Kaja Sesetan Denpasar Selatan.
Azmi. N, Karim. D, Annis F N (2018). Gambaran Kualitas Hidup Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Kecamatan Tampan Pekanbaru. JOM FKp, Vol. 5 No. 2
Bain, G., H., Lemmon, H., Teunisse, S., Starr, John M., Fox, H., C., Whalley, L., J. (2003). Quality of life in healthy old age: relationship with childhood IQ, minor psycological symptoms and optimism. Social Psychiatric Epidemiology, 38(11), 632-636. doi: 10.1007/s00127-003-0685-5
Bhandari, N., Bhusal, B. R., K.C., T., & Lawot, I. (2016). Quality of life of patient with hypertension in Kathmandu. International Journal of Nursing Sciences, 3(4), 379–384. https://doi.org/10.1016/j.ijnss.2016.10.0 02
BPJS Kesehatan, (2014). Panduan Praktis PROLANIS. Diambil dari http://www.bkkbn.go.id/Documents/JKN/06-PROLANIS.pdf.
BPOM, 2006, Kepatuhan Pasien: Faktor Penting dalam Keberhasilan Terapi, Info POM, Vol 7 No 5
Bowling, A. (2005). Ageing Well Quality of Life in Old Age. Maidenhead: Open University Press.
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, (2018). Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin.
Herlinah, L., Wiarsih, W., & Rekawati, E. (2013). Hubungan dukungan keluarga dengan perilaku lansia dalam pengendalian hipertensi. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JK K/article/view/987
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan, Semester I. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kresensia. M B (2017). Gambaran kualitas Hidup Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Gampling Sleman. STIK Achamd Yani Yogyakarta.
Moons, P., Marquet K., Budts W., Geest, D., S. (2004). Validity, reliability, and responsiveness of the Schedule for the Evaluation of Individual Quality of Live-Direct Weighting (SEIQOL-DW) in 176 Congenital Heart Disease. Health and Quality of Life Outcomes, 2(27). doi: 10.1186/1477-7525-2-27
Novitanngtyas, T. (2014). Hubungan karakteristik (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan) dan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada lansia di kelurahan makamhaji kecamatan kartasura kabupaten sukoharjo. Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Pradono, Hapsari & Sari. (2009). Kualitas hidup penduduk Indonesia menurut International Classification of Functioning, Disability and Health (ICF) dan faktor-faktor yang mempengaruhinya (Analisis lanjut data riskesdas 2007). Bul. Penelit. Kesehatan., 1-10
Rudianto, N. D. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup penderita hipertensi di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Universitas Muhamadiyah Semarang, Semarang.
Sudoyo, Setiyohadi, Aldi, dan Setiati. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V. Jakarta: Interna Publishing
DOI: http://dx.doi.org/10.30829/jumantik.v5i2.6861
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Rudi Chendra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.