ANALISIS PROGRAM LIBRARY CREATIVE CENTER PADA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Abstract
Program library creative center atau disingkat LCC merupakan program layanan yang dapat mengembangkan bakat dan minat masyarakat yang telah diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat sejak tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah layanan program LCC pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat. Sedangkan obyek penelitiannya adalah individu, kelompok, dan masyarakat yang terlibat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan data primer dan sekunder. Analisis datanya dilakukan dalam tiga tahap, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa program LCC telah memberdayakan masyarakat dengan menyediakan pelatihan-pelatihan berupa 1). Pelatihan Komputer Dasar, 2). Pelatihan kerajinan tangan, dan 3) Pelatihan bahasa Inggris dasar. Program LCC memiliki target sebagai program yang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan kreatifitas dalam rangka meningkatkan taraf ekonomi dan kehidupan masyarakat. Pengawasan program dengan membuat informasi dan laporan setiap kegiatan. Kendala yang dihadapi program LCC adalah minimnya anggaran untuk mengadakan program-program pelatihan. Solusi yang dilakukan adalah menyesuaikan anggaran yang ada dengan program yang akan dilaksanakan serta melaporkan kepada pihak atasan untuk ditindak lanjuti. Evaluasi keberhasilan program LCC dilihat dari kegiatan peserta yang dilakukan setelah berpartisipasi dalam program LCC.
The library creative center program or abbreviated as LCC is a service program that can develop the talents and interests of the community that has been organized by the Office of the Library and Archives of West Kalimantan Province since 2018. This research uses a case study method with a qualitative approach. The subjects in this study were the LCC program services at the Office of the Library and Archives of West Kalimantan Province. While the object of research is the individuals, groups, and communities involved. Data collection techniques were carried out by collecting primary and secondary data. The data analysis was carried out in three stages, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study show that the LCC program has empowered the community by providing trainings in the form of 1). Basic Computer Training, 2). Handicraft training, and 3) Basic English training. The LCC program has a target as a program that can increase knowledge and creativity in order to improve the economic standard and people's lives. Program supervision by making information and reports on each activity. The obstacle faced by the LCC program is the lack of budget for conducting training programs. The solution is to adjust the existing budget with the program to be implemented and report it to the superiors for follow-up. The evaluation of the success of the LCC program is seen from the activities of the participants after participating in the LCC program.
Keywords
Full Text:
PDF (Indonesian)References
Darmono, D. (2004). Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Grasindo.
Gill, P. (2001). The Public Library Service: IFLA/UNESCO Guidelines for Development. IFLA and Institution Publication.
Gusfriyanto, F., & Machmud, R. (2019). Analisis Pelaksanaan Program Pengawasan Kedatangan Kapal Laut dari Luar Negeri di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang Tahun 2017. 8(2), 259–268.
Hartono, H. (2016). Manajemen Perpustakaan Sekolah. Ar-Ruzz Media.
Hernando. (2005). Kode Etik Pustakawan. Departemen Pendidikan Nasional Derektorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Derektorat Tenaga Kependidikan.
Larasati, D. C., & Nahak, Y. B. (2020). Partisipasi Masyarakat Dalam Mendukung Strategi Pelayanan Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kota Batu Untuk Meningkatkan Budaya Literasi Pada Masyarakat. JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 9(2), 140–146.
Mahdi, R. (2020). Perpustakaan Umum Berbasis Inklusi Sosial: Apa dan Bagaimana Penerapannya? (Sebuah Kajian Literatur). Fihris: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 15(2), 201.
Siregar, A. (2008). Perpustakaan Digital: Implikasinya Terhadap Perpustakaan di Indonesia. Universitas Sumatera Utara.
Statistik, B.P. (2021, Januari 4). Indeks Pembangunan Manusia menurut Provinsi 2018-2020 . Retrieved from Badan Pusat Statistik : https://www.bps.go.id/indicator/26/494/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html
Suko Adhi, H. (2018). Peran Pustakawan Dalam Mewujudkan Layanan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Melalui Program Proliterasiku. Jurnal Ikatan Pustakawan Indonesia, 3(2), 123–131.
Sutarno NS. (2003). Perpustakaan dan Masyarakat. Yayasan Obor Indonesia.
Tjipto, F. (1997). Prinsip-Prinsip Total Quality Service. Andi Offset.
Utami, D., & Wahyu Deni, P. (2019). Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial untuk Pembangunan Sosial Ekonomi Masyarakat. Visi Pustaka 21(1), 31–38.
Warsilah, H. (2015). Pembangunan inklusif sebagai upaya mereduksi eksklusi sosial perkotaan: Kasus kelompok marjinal di Kampung Semanggi, Solo, Jawa Tengah. Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 17(2), 207–231.
Yanuar Yoga, P., & Patut, S. (2015). Inklusi Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Perpustakaan Desa. Acarya Pustaka, 1(1), 31–40.
Zein, Z., & Wuryani, I. (2011). Standar nasional perpustakaan kabupaten/kota. In Standar Nasional Perpustakaan (SNP). Perpustakaan Nasional.
DOI: http://dx.doi.org/10.30829/iqra.v16i1.10299
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Atiqa Nur Latifa Hanum, Sisilya Saman, Sahidi Sahidi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
IQRA': JURNAL ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan Estate
20371
Medan - Sumatera Utara