الإحسان في ضوء القرآن والسنة

Muhammad Ali Azmi

Abstract


Di antara kewajiban ulama adalah mempelajari firman-firman Allah dan menyingkap makna-maknanya dengan merujuk kepada sumber-sumber dan referensi-referensi yang terpercaya dan diakui. Selanjutnya mereka juga berkewajiban menyampaikan dan mengajarkan apa-apa yang mereka ketahui dari firman-firman Allah tersebut dan tidak boleh menyembunyikannya sebagaimana Allah jelaskan dalam surah Ali Imran ayat 187. Sehubungan dengan itu, cara penafsiran Alquran yang paling benar adalah menafsirkan Alquran dengan Alquran dan setelahnya menafsirkan Alquran dengan Sunah karena ia juga merupakan wahyu sekaligus penjelas bagi Alquran. Berdasarkan kesemua hal di atas dan sebagai upaya menerapkan metode tafsir tematik, maka perlu dilakukan penelitian tentang al-ihsaan (ihsan) menurut Alquran dan Sunah untuk mengungkap pengertiannya, macam-macamnya, contoh-contohnya, dan faedah-faedahnya dikarenakan, setidaknya, tiga hal berikut. Pertama, ihsan merupakan kedudukan tertinggi dalam agama (diin) di atas Islam dan iman. Kedua, kata al-ihsaan dan turunannya disebutkan berulang kali dalam banyak ayat Alquran dan Hadis Nabi saw. dengan menunjukkan makna-makna yang berbeda sesuai dengan konteks-konteks kalimatnya. Ketiga, minimnya penelitian yang secara khusus membahas tentang kata al-ihsaan dan turunannya serta menafsirkannya secara tematik dengan menelusuri ayat-ayat Alquran dan hadis-hadis Nabi saw.


Full Text:

PDF (Indonesian)


DOI: http://dx.doi.org/10.51900/ias.v2i2.7451

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


About the JournalJournal PoliciesAuthor Information
  • For Readers
  • For Authors
  • Journal History

Ibn Abbas: Jurnal Ilmu Alquran & Tafsir
e-ISSN: 2620-7885
Website: http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ibnabbas
Email: s2iat@uinsu.ac.id
Published by: UIN SU Medan
Office: UIN Sumatera Utara Medan, Jl. Williem Iskandar Pancing Medan, Pasar V Medan Estate» Tel /fax : 0616622925 /