Analisis Preferensi Jumlah Anak Ideal di Provinsi Sumatera Utara: Analisis Data Skunder SDKI 2017

Muhammad Ancha Sitorus, Rosmeri Simarmata, Putra Apriadi Siregar

Abstract


Every family wants to have a certain number of children, this is inseparable from the value of children in each different family so sometimes a family wants 3 to 5 children. The ideal number of children owned by a person will frustrate the achievement of the 2 children program launched by the Indonesian government. The ideal number of children according to someone will be influenced by many things such as education, housing and access to information media. This study uses secondary data of 2017 IDHS using a structured questionnaire and asked the WUS. The study population was married women of childbearing age in North Sumatra Province. The sample in this study was 2459 women of childbearing age who were married. The agency in the 2017 IDHS research used a structured questionnaire. Bivariate data analysis uses Chi-square test and for multivariate analysis uses ordinal logistic regression.

The results of this study indicate that there is a significant relationship between residence (p value <0.001), level of education (p value <0.001), radio listening access (p value <0.023), access to the internet with the ideal number of children (p value <0.023) with a preference for the ideal number of children. There was no relationship between family planning field visits (p = 0.376) with the ideal number of children of childbearing age.

National Population and Family Planning Agency  must be more intense in providing education and outreach about the ideal number of children to women of childbearing age in urban areas. North Sumatea Province BKKBN must be more intense in socializing enough 2 children's programs on the internet and radio media so that women of childbearing age have a preference for the ideal number of 2 children.


Full Text:

PDF

References


Alayubi, M. S. (Faktor Penyebab Banyaknya Jumlah Anak pada PUS Keluarga Nelayan di Desa Subang Jaya Kecamatan Bandar Surabaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2016). 2018. Lampung: Universitas Lampung.

BKKBN. (2017). Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Jakarta.

BPS. (2010). Hasil Sensus Penduduk Indonesia Tahun 2010. Jakarta: Badan Pusat Statistik Indonesia .

Budiyono. (2010). Faktor-Faktor Penyebab Tidak Terwujudnya Norma Keluarga Kecil Pada PUS Keluarga Miskin Keturunan Transmigran Kolonisasi Di Desa Bangelen Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Di Provinsi Lampung. Lampung: Universitas Lampung.

Cenia, A. V. (2017). Persepsi Usia Menikah Ideal dengan Jumlah Anak yang Diinginkan Pada Remaja Kelas XI di SMA N 1 Depok Sleman Yogyakarta . Yogyakarta: Universitas ‘Aisyiyah.

Fella, N. (2016). Hubungan Pengetahuan dan Sikap KB dengan Jumlah Anak Terakhir pada PUS Akseptor di Kelurahan Pakintelan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun 2015. Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Harefa. (2014). Faktor-Faktor yang memengaruhi kecenderungan penundaan kehamilan anak pertama pada wanita yang menikah dini di Pulau Jawa tahun 2012 . Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.

Hartoyo. (2011). Studi Nilai Anak, Jumlah Anak Yang Diinginkan, dan Keikutsertaan Orang Tua dalam Program KB. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen , 37-45.

Ichwanudin, K. (2012). Pengaruh Faktor Sosial Demografi terhadap Jumlah Anak yang Pernah Dilahirkan Hidup di Kabupaten Madiun. Semarang: Unnessa Semarang.

Indraswari, R. R. (2017). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penundaan Kelahiran Anak Pertama di Wilayah Perdesaan Indonesia: Analisis Data SDKI 2012. . Jurnal Kependudukan Indonesia , 1-12.

Khairunnisa, M., Cangara, H., & Kasnawi, M. T. (2015). Hubungan Antara Sebaran Informasi Kampanye dengan Tingkat Keikutsertaan Pasangan Usia Subur ( PUS) dalam Program Pengendalian Kelahiran Anak (KB) Di Kelurahan Ujana, Kota Palu. Jurnal Komunikasi KAREBA , 468-481.

Muchtar, & Purnomo. (2009). Proximate Determinant Fertilitas Di Indonesia. Jakarta: BKKBN.

Pratiwi, N. (2011). Pengaruh Faktor Sosial, Ekonomi, dan Demografi terhadap Jumlah Anak yang Pernah Dilahirkan Hidup di Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Swara Bhumi , 82-89.

Rahmanm M, D., Mustafi, M., & Azad, M. M. (2013). Analysis of the determinant’s of marriage to first birth interval in Bangladesh. Journal of Management and Sustainability , 208-2019.

Sediyaningsi, S., Rachman, A., & Rusli, Y. (2013). Analisis model komunikasi pembentukan konsep keluarga sejahtera di Indonesia (Studi terhadap sosialisasi program BKKBN Kota Depok dan Kota Bogor). Jurnal Organisasi dan Manajemen , 145-161.




DOI: http://dx.doi.org/10.30829/contagion.v2i2.7989

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Muhammad Ancha Sitorus, Rosmeri Simarmata, Putra Apriadi Siregar

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 
Contagion: Scientific Periodical Journal of Public Health and Coastal Health by Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.