PERAN KONSELOR DALAM MEMFASILITASI KUNJUNGAN DAN PENGEMBANGAN ANGGOTA KELOMPOK DALAM TERAPI KLINIS

Astya Dwi Yoja, Uli Makmun Hasibuan, Wulan Sari, Deva Yuni Agustia

Abstract


Terapi kelompok telah muncul sebagai metode yang menonjol dalam bidang konseling dan terapi, menawarkan lingkungan yang mengayomi bagi individu untuk mendapatkan bantuan, meningkatkan kesadaran diri, dan mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk pengembangan pribadi jangka panjang. Fungsi konselor dalam dinamika terapi kelompok sangat penting untuk memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anggota kelompok. Tulisan ini berusaha untuk mengkaji secara menyeluruh fungsi konselor dalam mendorong pertumbuhan dan perkembangan anggota kelompok dalam terapi kelompok. Para peneliti melakukan telaah pustaka secara komprehensif untuk menyelidiki konsep-konsep teoritis mengenai tugas konselor dalam terapi kelompok. Mereka juga menganalisis strategi, teknik, dan pendekatan yang efisien yang digunakan oleh konselor untuk membantu anggota kelompok dalam mencapai kemampuan maksimal mereka. Fungsi konselor dalam terapi kelompok meliputi tugas-tugas mengatur, memfasilitasi, dan membimbing anggota kelompok. Konselor, dalam perannya sebagai pengatur, menciptakan suasana yang aman dan terorganisir untuk pertukaran pengalaman. Fasilitator mendorong dialog yang substantif dan keterlibatan yang produktif. Sebagai mentor, mereka menawarkan bantuan, persepsi, dan arahan yang diperlukan bagi individu untuk meningkatkan kesadaran diri mereka dan menaklukkan hambatan yang mereka hadapi. Penelitian ini menggunakan metodologi berbasis kepustakaan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang praktik konselor dalam pengaturan otentik terapi kelompok. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kemajuan teori dan praktik di bidang konseling dan terapi.

Full Text:

PDF

References


Adz-Dzaky, M.H.B, (2010) Konseling & Psikoterapi Isalam ,Fajar Pustaka Baru.

Dr. Singgih Dirgunarso, (1996) Konseling Dan Psikoterapi (Jakarta:BPK Gunung Mulia).

Hambali Andang, Ujam Jaenuddin, (2013) Psikologi Kepribadian Lanjutan: Studi Atas Teori dan Tokoh Psikologi Kepribadian, Bandung: Pustaka Setia.

Jeanette Murad Lesmana.(2008).Dasar-dasar Konseling. Jakarta: UI Press.

Lase, E. (2021). Peranan Konselor Mengatasi Perselingkuhan Dalam Hubungan Pernikahan Kristen. Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan.

Nurul Hartini. (2015). Psikologi Konseling Perkembangan dan Penerapan Konseling dalam Psikologi. Jakarta: PT. Gramedia.

Rawlins, T.R.P., Williams, S.R., Beck, C.M. (1993). Mental Health Psychiatric Nursing a Holistic Life Cycle Approach. St. Louis : Mosby Year Book.

Semiun, Y. (2006). Kesehatan mental 3. Yogyakarta: Kanisius

Shertzer Ston. (1980). Fundamentals of Counseling. Boston: Hougton Mifflin Company.

Sofyan Willis. (2009). Konseling Keluarga. Bandung: Alfabeta.

Sunarty, K., & Mahmud, A. (2016). Konseling perkawinan dan keluarga.

Sigmund Freud, Freud Sigmund, (2006) Pengantar Umum Psikoanalisis, terj. Haris Setiowati, Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Tomb, D. A. (2003). Buku saku: psikiatri. Jakarta: EGC

Yanti, N. (2020). Mewujudkan keharmonisan rumah tangga dengan menggunakan konseling keluarga. Al- Ittizaan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam.

Zuretti, M. (2007). Psychodrama in the Presence of Whales. British Journal of Psychodrama and Sociodrama Vol. 22, Number 1.




DOI: http://dx.doi.org/10.47006/attazakki.v8i1.20767

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


=====================================================================

Alamat Redaksi

At-Tazakki: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Islam dan Humaniora

Program Studi Pendidikan Islam

Pascasarjana UIN Sumatera Utara

Jl. IAIN No. 1 Medan