SOLUSI MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI BERAGAMA DI DAERAH MAYORITAS KARO

Mirandha W. Lubis, Mhd Rifai Luthfi

Abstract


Abstract: Indonesia is known as a diversity of tribes, ethnicities and religions proving that Indonesia is a pluralistic society. This can be a very pluralistic potential, with various nuances of real pluralism in various ethnic groups with specific backgrounds: regional languages, traditions, customs, arts, culture and religion. Seeing the reality of a pluralistic Indonesian nation and the importance of inter-religious dialogue being carried out, the authors, using the research method of library research, took the theme of writing: "Solutions for Overcoming Barriers to Religious Communication in Karo-majority areas". The results of the study show that there are obstacles in inter-religious dialogue. The obstacles are that dialogue is still carried out in limited groups, not militant, internal conflict, lack of supporting institutions, prejudice, injustice, historical experience and lack of openness. Concrete steps to overcoming obstacles are living together (live in) with dialogue partners, educating people to be able to manage conflict, taking sides with humanity, involving all elements of society, no truth claims, building cooperation, strong and militant commitments, and strengthening dialogue forums between religions.

 

Keywords: Communication, between religious communities, obstacles, and how to overcome them.

 

Abstrak: Indonesia dikenal sebagai keanekaragaman suku, etnis dan agama membuktikan bahwa Indonesia merupakan masyarakat majemuk. Hal tersebut dapat menjadi potensi yang sangat pluralistik, dengan berbagai nuansa kemajemukan yang nyata dalam berbagai kelompok etnis dengan kekhasan latar belakang: bahasa daerah, tradisi, adat istiadat, seni, budaya dan agama. Melihat realitas bangsa Indonesia yang majemuk dan pentingnya dialog antar umat beragama dilakukan, maka penulis, dengan metode penelitian studi kepustakaan, mengambil tema tulisan: “Solusi Mengatasi Hambatan komunikasi beragama didaerah mayoritas karo”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hambatan dalam dialog antar umat beragama. Hambatan itu adalah dialog masih dijalankan pada kelompok terbatas, tidak militan, konflik internal, kurang lembaga penunjang, prasangka, ketidakadilan, pengalaman sejarah dan kurangnya keterbukaan. Langkah konkret mengatasi hambatan adalah tinggal bersama (live in) dengan partner dialog, mendidik masyarakat agar bisa mengelola konflik, berpihak pada kemanusiaan, melibatkan semua elemen masyarakat, tidak ada klaim kebenaran, membangun kerja sama, komitmen yang kuat dan militan, serta memperkuat forum dialog antar umat beragama.

 

Kata Kunci: Komunikasi, antar umat beragama, hambatan, dan cara mengatasi.

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Aisah, Siti. (2014). Peran Tokoh Agama Dalam Membina Kerukunan Antar Umat Beragama Di Kawasan Pecinan Kota Semarang. Skripsi dipublikasikan. Universitas Islam Negeri Semarang: Fakultas Ushuluddin Perbandinga Agama Universitas Islam Negeri Semarang(http://222.124.207.202/digilib/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptiin-gdl-sl-2014-aisyah-493.diakses. tanggal 13 November 2022)

Al Firda AL, Diana NZ, Yulianti Y. Beban Ganda Perempuan Dalam Rumah Tangga Di Soka Gunungkidul: Pandangan Feminis Dan Islam. EMPATI J Ilmu Kesejaht Sos. 2021;10(1):10-20. doi:10.15408/empati.v10i1.19223

Andi ,Laurentius Yananto. (2013). Peran Tokoh Lintas Agama Dalam Menangkal Gerakan Radikalisme Agama Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah (Studi Pada Komunitas Tokoh Lintas Agama Di Kota Surakarta, Jawa Tengah). Skripsi dipublikasikan. Universitas Gajah Mada: Program Studi Ketahanan Nasional Sekolah Pascasarjana Universitas Gajahmada(http://222.124.207.202/digilib/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptiin-gdl-sl-2013-andi-493.diakses. tanggal 13 November 2022)

Apriliandra S, Krisnani H. Perilaku Diskriminatif Pada Perempuan Akibat Kuatnya Budaya Patriarki Di Indonesia Ditinjau Dari Perspektif Konflik. J Kolaborasi Resolusi Konflik. 2021;3(1):1. doi:10.24198/jkrk.v3i1.31968

Fauizah, Siti Rochmatul.(2014).Peran Tokoh Agama dalam Masyarakat Modernt Menurut Anthony Giddens. Skripsi dipublikasikan. Yogyakarta: jurusan Filsafat Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (http://222.124.207.202/digilib/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptiin-gdl-sl-2014-fauizah-493.diakses. tanggal 13 November 2022)

Fahmi, F., & Firmansyah. (2021). Orientasi Perkembangan Pendidikan Islam Pasca Proklamasi Indonesia. Al-Liqo: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM, 06(01), 83–95.

Fausi, A. F. (2020). Implementing Multicultural Values of Students Through Religious Culture in Elementary School Islamic Global School Malang City. International Journal of Islamic Education, Research and Multiculturalism (IJIERM), 2(1), 62–79. https://doi.org/10.47006/ijierm.v2i1.32

Firmansyah, F. (2021). MENGELOLA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL: Studi Etnografi di SMA Sultan Iskandar Muda Kota Medan. Hijri, 10(2), 58–72. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30821/hijri.v10i2.11265

Israpil I. Budaya Patriarki dan Kekerasan Terhadap Perempuan (Sejarah dan Perkembangannya). Pusaka. 2017;5(2):141-150. doi:10.31969/pusaka.v5i2.176

Karya.

Lubis, Suwardi. (2011). Sistem Komunikasi Indonesia. Medang: Bartong Jaya. (2012). Sistem Komunikasi Indonesia. Medan: Bartong Jaya.

Moloeng, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Muchtar, H. J. (2012). Fikih Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Mulyana, Deddy. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. (2010). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muhammad Syahripin, Candra Wijaya, S. N. (2021). Principal Planning Management in Increasing Teacher Work Productivity. International Journal of Islamic Education, Research and Multiculturalism (IJIERM), 3(3), 184–187.

Ngalimun. (2017). Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Praktis. Yogyakarta: PT pustaka Baru Press. Rakhmat, J. (2005).

Puri, L. W., Nurkholipah, S., Nur, R., & Windra, A. (2017). BUDAYA SEKOLAH BERBASIS KARAKTER. 599–603.

Penulis E, Pegiat A, Ernawati M. Pendahuluan. 2013;5. Rosdakarya.

Samsidar. Peran ganda wanita dalam rumah tangga. J Stud Gend dan Anak. 2019;12(2):655-663.

Soekanto, Soerjono. 1984. Teori Sosiologi Tentang Pribadi Masyarakat. Jakarta: Ghalia Indonesia

Syaichona, S., & Balikpapan, C. (2020). PLURALISM RECONSTRUCTION. 2(1), 47–61.

Vendley, W., & dkk. (2011). Merayakan Kebebasan Beragama. Bunga Rampai 70 Tahun Djohan Effendi, 698–702. www.abad-demokrasi.com

Ujang, S. (2007). Kapita Selekta Komunikasi Pendekatan Budaya dan Agama. Bandung: PT Sembiosa Rekatama Media.

Wijaya, C., Abdurrahman, Saputra, E., & Firmansyah. (2021). Management of Islamic Education Based on Interreligious Dialogue in The Learning Process in Schools as An Effort to Moderate Religion in Indonesia. Review of International Geographical Education Online, 11(5). https://doi.org/10.48047/rigeo.11.05.310Wicaksana A. 済無No Title No Title No Title. Https://MediumCom/. 2016;6:129-140. https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf

Wijaya IY, Loviona LP. Kapitalisme, Patriarki dan Globalisasi: Menuju Langgengnya Kekerasan Berbasis Gender Online. J Wan dan Kel. 2021;2(1):52-64. doi:10.22146/jwk.2243

Yahya, A. S. (2016). Fikih Toleransi. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.




DOI: http://dx.doi.org/10.47006/attazakki.v5i2.13502

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


=====================================================================

Alamat Redaksi

At-Tazakki: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Islam dan Humaniora

Program Studi Pendidikan Islam

Pascasarjana UIN Sumatera Utara

Jl. IAIN No. 1 Medan