KONSEP TABARRUJ DALAM HADIS: Studi Tentang Kualitas dan Pemahaman Hadis Mengenai Adab Berpakaian Bagi Wanita

Firmansyah Firmansyah

Abstract


Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemahaman tabarruj dalam hadis, meneliti kualitas hadis, dan  untuk mengetahui bagaimana pemahaman hadis dalam kitab syarh hadis mengenai adab berpakaian bagi wanita. Hasil penelitian menerangkan bahwa tabarruj dalam hadis adalah merupakan gaya berbusana ataupun sikap wanita yang sengaja menarik perhatian orang lain ketika ia keluar dari rumahnya, memperlihatkan kecantikan wajah, tubuh dan perhiasannya, memakai wewangian untuk mendapat pujian dari orang lain. Diantara hadis-hadis tentang tabarruj ini ada yang sai, asan, af bahkan mauu` kualitasnya karena salah satu sanadnya ada yang dinilai każāb berdusta, seperti Jabir bin Yazid yang dianggap ulama hadis sebagai orang yang telah memalsukan hadis ini. Dari segi matan sai karena tidak bertentangan dengan Alquran, hadis yang lebih sai, akal dan sejarah yang ada. Pemahaman hadis tabarruj dalam kitab syarh hadis adalah syariat melarang menggunakan pakaian syuhrah (ketenaran) yang membuat sombong pemakainya, tidak mengenakan pakaian tipis dan  ketat sehingga membentuk lekukan tubuh yang membuat orang tertarik bila melihatnya, tidak membuka sebagian aurat, menggunakan pakaian yang menyerupai pakaian wanita atau sebaliknya, serta tidak memakai wewangian yang berlebihan yang niatnya untuk mencari perhatian orang lain.  

Kata Kunci: hadis, tabarruj, kualitas, kitab syarh

Full Text:

PDF

References


Al-`Asqalânî, Ibnu Hajar. Fathul Bâri, Penjelasan kitab Shahih al-Bukhâri, cet. 2, Jilid 28. Jakarta: Pustakan Azzam, 2011.

Al-`Asqalânî, Ibnu Hajar. Nuzhah an-Nazr fî Taudîh Nukhbah ahlil atsar. Madinah: Maktabah al-Malik Fahd, 2008.

Al-`Asqalânî, Ibnu Hajar. Tahdzib al-Tahdzib. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1994.

Al-Bukhâri. Shahih al-Bukhâri. Riyad; Bait al-Afkar ad-Dauliyah, t.t.

Al-Ghazali, Imam. Benang Tipis Antara Halal dan Haram. Surabaya; Putra Pelajar, 2002.

Al-Qurthubi. Tafsîr al-Qurthubi, Jilid 12.

An-Nasâ`î. Sunan an-Nasâ`î, cet.1. Riyad; Maktabah al-Ma`arif, t.t.

An-Nawâwi. Syarh Shahîh Muslim, Cet. I. Jakarta: Pustaka Azzam, 2011.

At-Thahhân, Mahmud. Usûl al-Takhrîj wa Dirasat al-Asânîd. Beirut: Dar Alquran al-Karim, 1979.

Dâwûd, Abû. Sunan Abî Dâwûd. Riyad; Bait al-Afkar ad-Dauliyah, t.t.

Dâwûd, Abû. Sunan Abî Dâwûd. Riyad; Bait al-Afkar ad-Dauliyah, t.t.

Hanbal, Ahmad bin. Musnad Ahmad. Riyad; Bait al-Afkar ad-Dauliyah, t.t.

Manzhur, Ibnu. Lisân al-‘Arab, Dar al-Ma`arif; Cet. 3, t.t.

Misrah. “Kebebasan Beragama dalam Perspektif Hadis,” MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, Vol. 34, No. 2, 2010; Ardiansyah. “Konsep Sunnah dalam Perspektif Muhammad Syahrur: Suatu Pembacaan Baru Dalam Kritik Hadis,” dalam MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, Vol. 33, No. 1, 2009.

Muhammad, Imam Ahmad bin. Musnad Imam Ahmad; Syarh Syaikh Ahmad Muhammad Syakir. Jakarta: Pustaka Azzam, 2007.

Muhammad, Maulana. Kekeliruan Ijtihad Para Cendekiawan Muslim. Surabaya: Pustaka, 1990.

Naisaburi, Abu Husain Muslim ibn al-Hajjâj Abu al-Hasan al-Qusyairî. Shahih Muslim, Jilid IV. Riyad; Bait al-Afkar ad-Dauliah, 1998.

Nasution, Khoiruddin. “Wali Nikah Menurut Perspektif Hadis,” dalam MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, Vol. 33, No. 2, 2009.

Qardhawi, Yusuf. Halal dan Haram Dalam Islam, terj. Mu`ammal Hamidy. Surabaya: Bone Pustaka, 2007.

Sâbiq, As-Sayyid. Fiqh as-Sunnah. Libanon: Dar al-Fikr, 1980.

Yuslem, Nawir. “Kontekstualisasi Pemahaman Hadis,” dalam MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, Vol. 34, No. 1, 2010.

Zakaria, Abu Maryam bin. 40 Kebiasaan Buruk Wanita. Jakarta: Puataka al-Kautsar, 2003.

Zulheldi. “Eksistensi Sanad dalam Hadis,” dalam MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, Vol. 34, No. 2, 2010.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.