KONSEP HADIS TENTANG MEMINTA-MINTA

Suaib Daulay

Abstract


Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk menerangkan bahwa prilaku meminta-minta dalam hadis adalah upaya meminta harta orang lain, bukan untuk kemaslahatan agama melainkan untuk kepentingan pribadi. Bahkan jika melakukannya dengan cara menipu atau berdusta hukumya haram. Alasannya bukan hanya perbuatan itu dilaraang Allah, tetapi juga karena perbuatan tersebut dianggap mencemari perbuatan baik dan merampas hak orang-orang miskin yang memang membutuhkan bantuan. Larangan meminta-minta ini sangat tegas diberikan oleh Rasulullah saw. Disamping dengan menyuruh bekerja lebih baik dari meminta-minta, beliau juga menjelaskan keburukan meminta minta, dan di berikan sanksi ancaman. Dalam riwayat lain orang orang yang meminta minta diberikan ancaman pada hari akhirat nanti ia akan dibangkitkan pada raut wajah yang hitam. Semua itu menujukan bahwa perbuatan meminta-minta itu merupakan suatu pekerjaan yang tidak baik untuk dilakukan oleh setiap muslim.

Kata Kunci: hadis, meminta-minta, kitab syarah, fikih

Full Text:

PDF

References


‘Abdul Karim Muhammad Husain , Al-Tashrif al-Wadhih, Medan: Maktabah al-Islamiyah, t.t.

Abdul Yazid bin, Hukum Meminta-Minta & Mengemis Dalam Syari’at Islam, Bogor: Pustaka at-Taqwa, 2009.

Abdul Yazid Bin, Kiat-Kiat Islam Mengatasi Kemiskinan, cet. I, Bogor: Pustaka At-Taqwa, 2013.

Al-‘Asqalani Ibn Hajar, Fatul Bari, terj. Amiruddin, Jakarta: Pustaka Azzam, 2004.

Al-‘Asqalani Ibn Hajar, Kitab Tahzib al-Tahzib, Ed. Shiddiqy Jami’ al-‘Aththar, Beirut: Dar al-Fikr, 1415 H/1995 M.

Al-‘Aththar Shiddiqy Jamil, Tarjamah Imam an-Nasa’i, dalam Imam an-Nasa’i, Sunan an-Nasa’i, Ed. Shiddiqy Jamil al-‘Aththar Beirut: Dar al-Fikr, 1415 H/1995 M.

Al-Bani Muhammad Nashiruddin, Ringkasan Shahih Bukhari, Jilid II, terj. Asep Saefullah dan Kamaluddin Sa’adiyatulharamain, Jakarta: Pustaka Azzam, 2012.

Al-Fayumi Muhammad, Mishbah Al-Munir Fi Gharib Al-Syrah Al-Kabir li Ar-Rafi’i, Juz I, Beirut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah, 1978.

Ali Atabik dan A. Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer, ‘Arab-Indonesia, Yogyakarta: PT. Karya Grafika Pondok Pesanteren Krapyak, Rabiul Awwal 1419 H/1998 M.

Anis Ibrahim dkk, al-Mu’jam al-Wasith Juz I, Al-Qahirah: t.p. 1972.

Ardiansyah. “Konsep Sunnah dalam Perspektif Muhammad Syahrur: Suatu Pembacaan Baru dalam Kritik Hadis,” dalam MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, Vol. 33, No. 1, 2009.

Balkiah dan Maftuh Ahnan, Kamus al-Munir (Indonesia-‘Arab, Arab-Indonesia), Surabaya: CV. Anugerah Surabaya, 1991.

Butar-Butar, Arwin Juli Rakhmadi. “Kajian Ilmu Falak di Indonesia: Kontribusi Syaikh Hasan Maksum dalam Bidang Ilmu Falak,” dalam Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies, Vol. 1, No. 1, 2017.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Ismail Asep Usman, Alquran & Kesejahteraan Sosial, (Sebuah Rintisan Membangun Pradigma Sosial Isl±m yang Berkeadilan & Berkesejahteraan, Tangerang: Lentera Hati, 2012.

Misrah. “Kebebasan Beragama dalam Perspektif Hadis,” MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, Vol. 34, No. 2, 2010.

Nasution, Khoiruddin. “Wali Nikah Menurut Perspektif Hadis,” dalam MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, Vol. 33, No. 2, 2009.

Siddik, Dja’far. “Dinamika Organisasi Muhammadiyah Di Sumatera Utara,” dalam Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies, Vol. 1, No. 1, 2017.

Yunus Mahmud, Kamus Arab Indonesia, Jakarta: PT Mahmud Yunus Wa Dzuriyyah, 2010.

Yuslem, Nawir. “Kontekstualisasi Pemahaman Hadis,” dalam MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, Vol. 34, No. 1, 2010.

Zulheldi. “Eksistensi Sanad dalam Hadis,” dalam MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, Vol. 34, No. 2, 2010.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.