Gender-Based Violence and Deconstruction Implementation of The Rights Victims on Sexual Violence

Nur Kamilia

Abstract


This article examines gender-based violence (GBV) as a crucial issue in contemporary society, focusing on the implementation of deconstruction of the rights of sexual violence victims. Through an hollystic and deskriptif- analytical approach, the article explains how patriarchal norms and gender streotypes reinforce a culture of violence, as well as the challenge s faced in protecting victims’ rights. By exploring various policies and best practices, this article aims to provide insights into the strategic steps necessary to create a safe and just environment for victims and to encourage a paradigm  shift in addressing cases of sexual violence. This research is expected to contribute to collective efforts in tackling gender-based violence and supporting the recovery and empowerment of victims.   


Keywords


gender-based violence, deconstruction, victim rights, policy sexual violence, empowerment, policies.

Full Text:

PDF

References


Ajiyanto, A. (2022). Ini Ucapan Kasat Reskrim Boyolali Yang Dinilai Lecehkan Pelapor . Retrieved from Detik.com.

Al-Ansori, A. N. (2021). Dehumanisasi, Salah Satu Penyebab Korban Pelecehan Seksual Enggan Speak Up . Retrieved from Liputan6.Com.

Ardiani, B. C. (2022). Putusan PN Mojokerto Nomor 640/Pid.Sus/2021/PN Mjk Tanggal 12 April 2022. Mojokerto: Pengadilan Negeri Mojokerto.

Bunga, H. (2019). Perjalanan Kasus Baiq Nuril: Dari Pengadilan Sampai Amnesti . Tempo.Co.

Ellen Kusuma, N. S. (2023, 25 September ). Memahami dan Menyikapi Kekerasan Berbasis Gender Online (Sebuah Panduan). Retrieved from https://id.safenet.or.id/wd-content/uploads/2019/11/panduanKBGO-v2.pdf

Fatchu Rochman, L. F. (n.d.). Putusan PN Rokan Hilir Nomor 131/Pid.B/2022/PN Rhl Tanggal 10 Mei 2022. Rokan Hilir: Pengadilan Negeri Rokan Hilir .

Indonesia, B. L. (2021). Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Jakarta.

Jakarta, L. B. (2021). Anak Masih Rentan Mengalami Kekerasan Seksual. Jakarta.

Jayadi, O. B. (15 Februari 2022). Putusan PN Tenggarong Nomor 70/Pid.Sus/2022/PN. Tenggarong: Pengadilan Negeri Tenggarong.

LHK, M. (25 September 2023, September ). Pengertian Gender . Retrieved from https://elearning.menlhk.go.id/pluginfile.php/854/mod_resource/content/1/analisis%20gender/pengertian_gender.html

Maggalatung, A. S. (2014). Hubungan Antara Fakta Norma, Moral, Dan Doktrin Hukum Dalam Pertimbangan Putusan Hakim. Jurnal Cita Hukum, Vol. 2, No. 2.

Mainake, Y. (h2021). Darurat Kekerasan Seksual Di Indonesia. Jakarta .

Nasional, B. P. (2016). Analisis Dan Evaluasi Hukum Dalam Rangka Melindungi Kelompok Rentan Fokus Kesejahteraan Anak . Jakarta.

Noorkasiani, H. R. (2009). Sosiologi Keperawatan . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran WGC.

Pratama, R. K. (2021). Tentang Alasan Korban Kekerasan Seksual Enggan Melapor Hingga Peningkatan Kasus. Jakarta: Timesindonesia.co.id.

Purwanti, A. (2020). Kekerasan Berbasis Gender. Yogyakarrta: Bildung.

Rachmad Firmansyah, H. T. (2022). Putusan PN Rantau Prapat Nomor 194/Pid.B/2022/PN Rap Tanggal 19 April 2022. Rantau Prapat : Pengadilan Negeri Rantau Prapat .

Sholihin, N. (2008). Membincang Agama dan Negara Tanpa Kekerasan Gender. Jurnal Egalita, Vol. 03, No. 2.

Sunarto. (2016). Asas Legalitas Dalam Penegakan Hukum Menuju Terwujudnya Keadilan Substantif. Masalah-Masalah Hukum, Vol. 45, No. 4.

Umin, K. (2023). Benrtuk-Bentuk Kekerasan Yang Dialami Perempuan. Legalita, Vol. o2, No. 01, hlm. 13.

(n.d.). Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. (2022).

Yohannes Purnomo Suryo Adi, E. S. (2022). Putusan PN Bandung Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg Tanggal 15 Februari 2022. Bandung: Pengadilan Negeri Bandung.




DOI: http://dx.doi.org/10.58836/al-qanun.v5i2.21735

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Nur Kamilia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

 

Lisensi Creative Commons

Al-Qanun: Jurnal Kajian Sosial dan Hukum Islam is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.