TASAWUF DAN POLITIK STUDI PEMIKIRAN SUFISTIK SAID NURSI

AGUSMAN DAMANIK

Abstract


ABSTRAK
Tulisan ini dilatar belakangi oleh adanya problematika mendasar mengenai adanya studi pemikiran mengenai politik dan tasawuf. Maka dari itu untuk megupas lebih dalam mengenai tasawuf dan politik maka ada baiknya kita merujuk pada pemikiran Said Nursi diamana pemikiranya mengenai pemikiran sufistik terhadap hal tersebut cukup mendalam.
Penelitian ini menggunakan beberapa metode pendekatan. Namun studi kali ini akan lebih fokus pada studi sejarah (Historical Approach). Dimana pendekatanya akan lebih menekankan pada pokok pikiran yang dimililki oleh Said Nursi sendiri. Adapun yang menjadi pokok pikiran tersebut diantaranya hakikat atau metode Risalah an-Nur. Metode ini terdiri dari empat tahap, dimana umumnya dalam metode para Syekh tarekat ada tujuh atau sepuluh tahap. Dalam hal ini, ia menjelaskan bahwa banyak jalan untuk menuju Tuhan yang Agung.
Adapun kesimpulan sederhana yang bisa dipahami dari pemikiranya yaitu, Said Nursi mencoba membandingkan antara otak dengan hati, dimana akal dapat mencerna ilmu dan seni alam semesta, sehingga dapat diketahui inti dan manifestasi kepercayaan. Sedangkan hati diciptakan tuhan sebagai bagian dari panca indera yang potensial untuk pengetahuan tentang Tuhan. Hati diartikan sebagai sesuatu yang selalu berubah menuju kebenaran keimanan. Dalam tarekat dilalui dengan mengingat Tuhan sebagai jalan kesalehan yang bertujuan untuk mampu menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi.
Kata Kunci: Tasawuf, Politik, dan Said Nursi.


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30821/alharakah.v2i02.6418

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Al-Harakah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 











 

Jurnal Al-Harakah

Dipublikasikan oleh Program Studi Pemikiran Politik Islam
Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan