Komunikasi Terapeutik Tenaga Kesehatan (NAKES) Terhadap Pasien Covid-19 di Medan dan Pekanbaru
Abstract
Layanan keperawatan yang bermutu adalah layanan keperawatan yang senantiasa berupaya memenuhi harapan klien sehingga klien akan selalu puas terhadap pelayanan yang diberikan perawat. Pelayanan dan komunikasi yang baik dapat memotivasi pasien untuk segera sembuh ketika terkena penyakit. Pada masa pandemi Covid-19 sekarang banyak tenaga kesehatan (nakes) yang merawat pasien yang terjangkit penyakit akibat virus Covid-19. Para tenaga nakes tidak hanya merawat pasien secara fisik saja tetapi juga perlu menjalin komunikasi dengan baik kepada pasien agar kondisi mental dari pasien juga dapat termotivasi untuk kembali pulih dari sakit. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis komunikasi terapeutik tenaga kesehatan dalam pemulihan pasien Covid di kota Medan dan Pekan Baru serta faktor-faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, data didapatkan dengan melakukan observasi dan wawancara informan secara mendalam. Informan dalam penelitian ini adalah tenaga kesehatan (NAKES) di kota Medan dan Pekan Baru yang akan dipilih sesuai dengan kriteria penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bentuk komunikasi terapeutik dilakukan dengan memberikan dukungan psikologis agar memberikan rasa tenang dan percaya diri serta menumbuhkan keyakinan pasien untuk sembuh, menyentuh aspek perasaan supaya pasien lebih rileks dan nyaman untuk meningkatkan imunitas dan mempercepat proses kesembuhan pasien COVID 19. Faktor pendukung dari komunikasi terapeutik ini adalah komunikasi yang positif dari pihak keluarga pasien, sedangkan faktor penghambatnya yaitu banyaknya penerimaan berita negatif yang dapat memicu pikiran buruk pada pasien sehingga kesehatannya menjadi buruk kembali.
Abstract
Quality nursing services are nursing services that always try to meet client expectations so that clients will always be satisfied with the services provided by nurses. Good service and communication can motivate patients to recover quickly when exposed to illness. During the Covid-19 pandemic, now many health workers (nakes) are treating patients infected with diseases caused by the Covid-19 virus. Health workers not only take care of patients physically but also need to establish good communication with patients so that the mental condition of the patient can also be encouraged to recover from illness. The purpose of this study was to analyze the therapeutic communication of health workers in the recovery of Covid patients in the cities of Medan and Pekanbaru as well as the supporting and inhibiting factors. This research is a qualitative research, data obtained by conducting in-depth observations and interviews with informants. Informants in this study are health workers (NAKES) in the cities of Medan and Pekanbaru who will be selected according to the research criteria. The results showed that the form of therapeutic communication was carried out by providing psychological support in order to provide a sense of calm and confidence as well as growing the patient's self-confidence to recover, touching the emotional aspect so that the patient was more relaxed and comfortable for activities. boost immunity. and accelerate the healing process of COVID 19 patients. The supporting factor for this therapeutic communication is positive communication from the patient's family, while the inhibiting factor is the large number of negative news receipts that can trigger bad thoughts in patients so that their health becomes bad again.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Damaiyanti, M. (2010). Komunikasi Terapeutik Dalam Praktik Keperawatan. PT.Refika Adimata.
Hardhiyani, R. (2013). Hubungan Komunikasi Therapeutic Perawat Dengan Motivasi Sembuh Pada Pasien Rawat Inap Di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah Kalisari Batang.
Https://www.humassumut.id/. (2020). https://www.humassumut.id/. 2020. https://www.humassumut.id/
Husain, A. H. Al. (2020). Komunikasi Kesehatan Dokter dan Pasien Berbasis Kearifan Lokal Sipakatau di Masa Pandemi. Jurnal Ilmu Komunikasi, 18(2), 126. https://doi.org/10.31315/jik.v18i2.3546
Liliweri, A. (2015). Komunikasi Antar Personal - Google Books. Prenadamedia Group.
Maisyaroh, A., Dwi, R., & Eko, P. (2020). Pedoman Perawat Dalam Merawat Pasien COVID-19 Di Ruang Isolasi. Universitas Jember, 1–23.
Moleong, L. J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif (36th ed.). PT. Remaja Rosdakarya Offset.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. (2008).
Purwoastuti. (2015). Ilmu Obstetri & Ginekologi Sosial Untuk Kebidanan. Pustaka Baru Press.
Sarfika, R., Maisa, E. A., & Windy Freska. (2018). Komunikasi Terapeutik Dalam Keperawatan. In Andalas University Press. PT.Refika Adimata.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Afabeta.
Suranto, L. (2005). Komunikasi Perkantoran. Media Wacana.
Yuliana, Y. (2020). Corona virus diseases (Covid-19): Sebuah tinjauan literatur. Wellness And Healthy Magazine, 2(1), 187–192. https://doi.org/10.30604/well.95212020
DOI: http://dx.doi.org/10.30829/komunikologi.v5i2.10145
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Dewi Kurniawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
INDEXING BY :
======================================
Published by :
Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara
Medan, Indonesia
Editorial Office :
Jl. Williem Iskandar Psr.V Medan Estate 20371
Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial by Program Studi Ilmu Komunikasi UIN Sumatera Utara Medan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Based on a work at http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/KOMUNIKOLOGI/index