PORTRAYING POLITICAL POLARIZATION IN PERSATUAN ISLAM IN THE CASE OF MOHAMAD NATSIR VS ISA ANSHARI

Pepen Irpan Fauzan, Ahmad Khoirul Fata

Abstract


Abstrak: Memotret Polarisasi Politik Persatuan Islam dalam Kasus Mohamad Natsir vs Isa Anshary. Meski sama-sama berasal dari Persis (Persatuan Islam) dan berafiliasi pada Masyumi, Mohamad Natsir dan Isa Anshary memiliki perbedaan pandangan politik yang cukup tajam, yang terpenting di antaranya tentang dasar negara, antara Islam dan Pancasila. Memang, keduanya sama-sama menginginkan negara Indonesia berdasarkan Islam. Namun Natsir memiliki sikap yang lebih lentur daripada Isa Anshary. Tak pelak perbedaan sikap kedua tokoh itu berimbas pada organisasi mereka, Persis. Tulisan ini mencoba mengkaji pemikiran keduanya terkait posisi Islam dan Pancasila sebagai dasar negara, latar belakang dan implikasinya terhadap Persatuan Islam. Dari kajian yang dilakukan ditemukan bahwa perbedaan pandangan politik mereka didasari oleh latar belakang sosio-historis dan pengalaman politik yang berbeda. Sikap Natsir yang moderat disebabkan oleh pengalaman terlibat dalam pemerintahan. Sementara Isa Anshary lebih kaku karena pengalaman hidupnya selama Revolusi Fisik dan pengalaman politiknya di luar pemerintahan. Kajian ini mengimplikasikan bahwa sikap politik elite Persis sangat beragam dan tidak monolitik.

Kata Kunci: PERSIS, Masyumi, negara, Pancasila, Natsir, Isa Anshary
 
Abstract: Despite having similar background Persatuan Islam and affiliated to Masyumi Party, Mohammad Natsir and Isa Anshary have quite different political view. One of the most significant differences is their view on the foundation of the country, between Islam and Pancasila. Both of these figures had actually proposed Indonesia to base on Islam. However, Natsir’s attitude on this issue is more flexible than that of Isa Anshary’s, which ultimately have impact on their organization. This article examines the differences of these two figures related to their position on Islam and Pancasila as the basis of the country, the background and implication of their differences on PERSIS. This study concludes that their political differences stemmed from their socio-historic and political experience differences. Natsir’s moderate atttidue is due to his experience of being involved in government practices. Meanwhile, Isa Anshary’s is more uncompromising due to his experience during Physical Revolution and his political experience outside the government system.
 
Keywords: PERSIS, Masyumi, state, Pancasila, Natsir, Isa Anshary

Full Text:

PDF

References


Abbas, Rafid. “Ijtihad Dewan Hisbah Persatuan Islam Dalam Hukum Islam,” in al-Daulah, Vol 6, No 1, 2016.

Aliran Islam, No. 45, Tahun VII, February 1953.

Aliran Islam, No. 46, VII, March 1953.

Aliran Islam, No. 60, Th. I, May 1954.

Anshary, Endang Saefudin. Piagam Jakarta 22 Juni 1945. Jakarta: Gema Insani Press, 1998.

Anshary, Isa. “Hanja Negara Islam Jang Kami Amanatkan Kepada Anggauta Konstituante,” in Daulah Islamiyah, Januari 1957.

Anshary, Isa. “Kami Menudju Republik Indonesia Berdasarkan Islam,” in Konstituante RI, Tentang Dasar Negara Republik Indonesia. Bandung: Konstituante RI, 1959.

Anshary, Isa. “Menjambut Ulang Tahun Masjumi,” in Daulah Islamijah, No. 7, I, November 1957, pp. 5-6.

Anshary, Isa. “Persoalan Pimpinan, Menilai Perdjuangan dengan Bashirah dan Aqidah,” in Daulah Islamiyah, March 1957.

Anshary, Isa. Manifest Perjuangan Persatuan Islam. Bandung: Sekretariat PP Persatuan Islam, 1958.

Anshary, Isa. Mujahid Dakwah. Jakarta: Media Dakwah, 1995.

Antara, 29 January 1953.

Bruinessen, Martin van. Islam, Politik, dan Rakyat Kecil. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Daulah Islamijah, No. 1, Th. I, February 1957.

Daulah Islamijjah, August 1957.

Daulah Islamiyah, January 1957, p. 7.

Daulah Islamiyah, No. 1, I, January 1957.

Efendy, Bahtiar. Islam dan Negara: Transformasi Pemikiran dan Praktik Politik di Indonesia. Jakarta: Paramadina, 1998.

Federspiel, Howard M. Islam and Ideology in the Emerging Indonesian State: the Persatuan Islam (Persis), 1923-1957. Leiden-Boston-Koln: Brill, 2001.

Federspiel, Howard M. Persatuan Islam: Pembaharuan Islam Indonesia Abad XX, trans. Yudian W. Asmin and Affandi Muchtar. Yogyakarta: UGM Press, 1996.

Feith, Herbert and Lance Castles (ed.). Pemikiran Politik Indonesia 1945-1965. Jakarta: LP3ES, n.y.

Feith, Herbert. The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia. Ithaca-New York: Cornell University Press, 1968.

Gaffar, Afan. Javanese Voters. Yogyakarta: UGM Press, 1992.

Harian Abadi, 22 Mei 1954.

Harun, Lukman. Muhammadiyah dan Asas Pancasila. Jakarta: Pustaka Panjimas, 1986.

Hizbullah, Nur. “Ahmad Hassan: Kontribusi Ulama dan Pejuang Pemikiran Islam di Nusantara dan Semenanjung Melayu,” in Al-Turas, Vol. 20, No 2, 2014.

Humaidi, Zuhri. “Islam dan Pancasila: Pergulatan Islam dan Negara Periode Kebijakan Asas Tunggal,” in Kontekstualita, Vol. 25, No. 2, 2010.

Iqbal, Muhammad. “Isu Dasar Negara Indonesia Menjelang Pemilu 1955: Studi Kasus Pidato Politik Soekarno di Amuntai 27 Januari 1953,” in Al-Banjari, Vol. 10, No. 2, 2011.

Ishak, Ajub. “Daya Serap Lembaga-lembaga Fatwa di Indonesia Terhadap Masalah Hukum Kontemporer,” in al-Mizan, Vol. 11, No. 1, 2015.

Ja’far. Dari Tanah Deli Untuk Negeri: Historisitas, Religiusitas dan Nasionalisme Gerakan Pemuda Al Washliyah. Yogyakarta: K-Media, 2019.

Ja’far. Ideologi Al Jam’iyatul Washliyah. Yogyakarta: K-Media, 2019.

Kahin, George Mc Turnan. “Mohammad Natsir,” in Soemarsono, Mohamad Natsir 70 Tahun. Jakarta: Bulan Bintang, 1978.

Maarif, Ahmad Syafii. Islam dan Masalah Kenegaraan: Studi tentang Percaturan Dalam Konstituante. Jakarta: LP3ES, 1997.

Mahendra, Yusril Ihza. Modernisme dan Fundamentalisme dalam Politik Islam. Jakarta: Paramadina, 1999.

Mukhtar, Latief. Gerakan Kembali ke Quran-Sunnah. Bandung: Rosdakarya, 2000.

Natsir, M. “Islam Sebagai Dasar Negara,” in Konstituante RI, Tentang Dasar Negara Republik Indonesia. Bandung: Konstituante RI, 1959.

Natsir, M. Capita Selecta Jilid II. Jakarta: Bulan Bintang, 1978.

Natsir, M. Tindjauan Hidup. Jakarta: Widjaja, 1957.

Noer, Deliar. Partai Islam di Pentas Nasional. Jakarta: Grafiti, 1978.

Nugroho, Anjar. “Wacana Islam dan Negara Era Pra Kemerdekaan: Pergulatan Ideologis Kelompok Islam dan Nasionalis Sekuler,” in Afkaruna, Vol. 9, No 2, 2013.

Nurdin, Rusyad. “Komunisme Musuh Agama, Bangsa dan Negara,” in Slamat Aminy, KHM Rusyad Nurdin: Profil Seorang Muballigh. Bandung: Corps Muballigh Bandung, 1988.

PP Persis. “Hasil Muktamar Persis Kelima di Bandung, 17-20 September 1953.

Rosidi, Ajip. M. Natsir: Sebuah Biografi. Jakarta: Giri Pusaka Mukti, 1986.

Ryadi, Susmihara. “Islam dan Nasionalisme di Indonesia (Sebuah Tinjauan Sejarah),” in Rihlah, Vol. 4, No 1, 2016, p. 60

Sitompul, Einar Martahan. NU dan Pancasila. Jakarta: Sinar Harapan, 1989.

Syahnan, Mhd. “Islam as a System: A Critical Analysis of Sayyid Quthb’s Principle Thought,” in Analytica Islamica, Vol. 4 No. 1, 2002.

Syahnan, Mhd. “Notes on the Origin and Methods of the Fi Zilal al-Qur’an of Sayyid Qutb,” in Dinamika Ilmu, Vol. 2, No. 3, 2001.

Wildan, Dadan. Pasang-Surut Gerakan Pembaharuan Islam di Indonesia: Potret Perjalanan Sejarah Organisasi Persatuan Islam (Persis). Bandung: Persis Press, 2000.




DOI: http://dx.doi.org/10.30821/jcims.v3i2.5589

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexing and Abstracting:

 

 
Editorial Office:
Kampus II Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan, Indonesia

Jl. Williem Iskandar Psr V, Medan Estate, Medan, North Sumatra, Indonesia, 20371, Telp. (061) 6615683-6622925

Email: jcims@uinsu.ac.id

 

Creative Commons License

Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies [ISSN 2528-6110 (print) | ISSN 2528-7435 (online)] is published by the UINSU Press, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.

Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies by http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/JCIMS/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Copyright 2023 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan. Powered by Public Knowledge Project OJS.

View My Stats