PERAN TUHA PEUT GAMPONG PEREMPUAN DALAM QANUN KOTA LANGSA (STUDI KASUS DI GAMPONG BLANG KEC. LANGSA KOTA)

Rabiul Tsani Agus, Anizar Anizar, Azwir Azwir

Abstract


Abstrak

Lembaga Tuha Peut Gampong adalah badan permusyawaratan Gampong yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat peraturan Gampong, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat setempat serta melakukan pengawasan secara efektif terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Gampong. Artinya Tuha Peut sebagai lembaga adat dalam masyarakat Aceh memiliki otoritas dalam menjaga eksistensi adat istiadat secara turun temurun, dan menyelesaikan sengketa dalam masyarakat melalui peradilan adat. Tuha Peut juga sebagai badan perwakilan Gampong merupakan wahana untuk mewujudkan demokratisasi, keterbukaan, dan partisipasi rakyat dalam sistem penyelenggaraan Pemerintahan Gampong. Unsur dalam lembaga Tuha Peut ini adalah perempuan, selain tokoh ulama, pemuka adat, dan cerdik cendikiawan. Tulisan ini membahas peran Tuha Peut Perempuan di Gampong Blang Kec. Langsa dalam Qanun Kota Langsa. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tuha Peut Perempuan di Gampong Blang Kec. Langsa Kota berperan dalam pengembangan adat istiadat, terutama dalam melestarikan tradisi atau kebiasaan-kebiasan dalam masyarakat, seperti prosesi pernikahan dan upacara adat lainnya. Sedangkan Tuha Peut Perempuan dalam Qanun Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2010 tentang Pemerintahan Gampong berperan sebagai pengembangan adat istiadat, penyelesaian perkara, pemgambilan keputusan, seperti yang di sebutkan dan dijelaskan dalam pasal 35 dan 36.

 

Abstract

The Tuha Peut Gampong Institution is a Gampong deliberative body that functions to protect customs, make Gampong regulations, accommodate and channel the aspirations of the local community and carry out effective supervision of the implementation of the Gampong Government. This means that Tuha Peut as a traditional institution in Acehnese society has the authority to maintain the existence of customs from generation to generation, and resolve disputes in society through customary courts. Tuha Peut as well as the Gampong representative body is a vehicle for realizing democratization, openness, and people's participation in the Gampong Government administration system. Elements in the Tuha Peut institution are women, in addition to clerics, traditional leaders, and intellectuals. This paper discusses the role of Tuha Peut Perempuan in Gampong Blang, Kec. Langsa in the Qanun of Langsa City. This type of research is qualitative research, with data collection techniques using interviews. The results of this study indicate that Tuha Peut Perempuan in Gampong Blang, Kec. Langsa Kota plays a role in the development of customs, especially in preserving traditions or customs in society, such as wedding processions and other traditional ceremonies. Meanwhile, Tuha Peut Perempuan in Langsa City Qanun Number 6 of 2010 concerning Gampong Government plays a role in developing customs, resolving cases, making decisions, as mentioned and explained in chapters 35 and 36.


Keywords


Woman; Tuha Peut Gampong; Qanun

Full Text:

PDF

References


Abdullah, H. Rozali. (2010). Pelaksanaan Otonomi luas dengan Pemilihan Kepala Daerah secara Langsung. (Jakarta: Rajawali Pers).

Azwar, Syarifuddin. (1998). Metode Penelitian. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar).

Bushar, Muhammad. (2003). Azas-azas Hukum Adat (Suatu Pengantar). (Jakarta: Pradnya Pratama).

Fauzi, Abu. (2017). “Peran Perempuan dalam Tuha Peut: Lembaga Adat dan Pemerintahan Gampong di Aceh. STIKES Muhammadiyah Lhokseumawe.

Ismail, dkk, H. Badruzaman. (2012). Sejarah Adat Aceh (2002-2006). (Provinsi Aceh: Majelis Adat Aceh).

Kasnidar. (2018). Peran Tuha Peut dalam Menyelesaikan Konflik di dalam Masyarakat (Studi di Kecamatan Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan. Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri AR Raniry.

Kartini. (1990). Pengantar Metodologi Research Sosiologi. (Bandung: Mandar Maju).

Muchsin, Misri A. Jeumala. (2011). (Aceh: Majelis Adat Aceh).

Majelis Adat Aceh dan UNDP. (2008). Pedoman Peradilan Adat di Aceh. (Banda Aceh: Majelis Adat Aceh).

Mizwar, Saifudin. (2001). Metode Penelitian Kualitatif. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar).

Mardalis. (2008). Metode Penelitian suatu Pendekatan Proposal. (Jakarta: PT Bumi Aksara).

Pramudji. (1992). Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia. (Jakarta: Bumi Aksara).

Qanun Provinsi Aceh Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong.

Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong.

Qanun Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2010.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJM Gampong) Tahun 2015-2021.

Sufyan. (2002). Peranan Kepala Desa dalamPenyelengaraan Pemerintahan Desa. Jurnal Ilmu Hukum, No. 31, Tahun 2002.

Sadily, Hassa. (1983). Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia. (Jakarta: Bina Aksara).

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. (Bandung: Alfabeta).

Tjandraningsih. (1996). Mengidentifikasi Persoalan Perempuan dalam Analisis Gender dalam Memahami Persoalan Perempuan”, Jurnal Analisis Sosial, Edisi 4. (Bandung: Akatiga).

Taqwaddin. (2009). Keterpaduan Hukum Islam dan Hukum Adat dalam Pelaksanaannya pada Masyarakat Aceh. (Banda Aceh: ACE – MAA).

Tangdilintin, Paulus. (1991). Peranan Wanita Konsep Kunci yang Masih Perlu Definisi, Antarwidya No. 3 Tahun 1. (Jakarta: PAU-IS-UI).

Profil Gampong Blang, Pemerintahan Kota Langsa Kecamatan Langsa Kota Gampong Blang

Umar, Muhammad. (2006). Peradaban Aceh (Tamaddun) I . (Banda Aceh: Buboen Jaya).

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dan peraturan pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 tentang pedoman umum pengaturan mengenai desa serta Qanun Provinsi NAD Nomor 5 Tahun 2002.




DOI: http://dx.doi.org/10.30829/jgsims.v2i1.9695

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Journal of Gender and Social Inclusion in Muslim Societies

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Jl. Williem Iskandar, Pasar V Medan, Medan Estate 20371
» Tel / fax : (061) 6615 683 /

 Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.