Tionghoa Muslim dan Dunia Perdagangan di Banjarmasin Abad ke-13 hingga ke-19

Yusliani Noor, Rabini Sayyidati

Abstract


Sasaran penelitian ini dikhususkan pada Muslim Tionghoa dan perdagangannya di Banjarmasin sejak abad ke-13 hingga abad ke-19. Mengetahui sejarah awal Muslim Tionghoa dan perkembangannya di Kesultanan Banjarmasin sejak abad ke-13 sampai dengan abad ke-19. Selain itu, perdagangan dan dakwah Muslim Tionghoa di Banjarmasin Kalimantan Selatan dan untuk mengetahui keunggulan pola perdagangan lada Muslim Tionghoa di Banjarmasin Kalimantan Selatan. Metode yang digunakan adalah Historiografi, sebuah penulisan sejarah yang terdiri dari tahapan heuristik, kritik, interpretasi, historiografi. Sebuah fenomena unik dalam penerimaan masyarakat Banjarmasin terhadap etnis Tionghoa adalah menerima mereka sebagai pedagang sekaligus mereka dapat menduduki jabatan dalam birokrasi Kesultanan Banjarmasin. Etnis Tionghoa yang Muslim bersedia kawin dengan Ulama Banjar, dan anak-anak keturunan mereka menjadi Ulama (Tuan Guru) yang tersebar di Kalimantan Selatan. Tionghoa yang Muslim yang telah bergaul lama dalam masyarakat Banjar, kemudian menjadi Ulama, baik karena perkawinan maupun hubungan kepentingan perdagangan, kemudian menyebut identitasnya sebagai orang Banjar.

Kata Kunci: Tionghoa Muslim, perdagangan, sejarah Banjarmasin.

Keywords


Perdagangan, Muslim Tionghoa

Full Text:

PDF

References


Ahyat, Ita Syamtasiah. (2002). Kesultanan Banjarmasin pada Abad Ke-19: Ekspansi Pemerintah Hindia-Belanda di Kalimantan. Tangerang: Serat Alam Media.

ANRI. (1965). Surat-Surat Perjanjian antara Kesultanan Banjarmasin dengan Pemerintahan-Pemerintahan V.O.C., Bataafse Republik, Inggris dan Hindia-Belanda 1635-1860. Djakarta: Arsip Nasional Republik Indonesia Kompartimen Perhubungan Dengan Rakyat.

Burger, D.H., (1984). Sejarah Ekonomi Indonesia dari Segi Sosiologi sampai Akhir Abad XIX. Jakarta: Pradnya Paramita.

Fong, Goh Yoon. (1969). Trade and Politics in Banjarmasin 1700-1747. Ph.D Thesis London: University of London.

Fong, Goh Yoon. (2013). Perdagangan dan Politik Banjarmasin 1700-1747. Yogyakarta: Lilin.

Groeneveldt, W.P. (2009). Nusantara dalam Catatan Tionghoa. Jakarta: Komunitas Bambu.

Guillot, Claude. (2008). Banten Sejarah dan Peradaban Abad X-XVII. (Hendra Setiawan et.al, transl). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Ideham, M. Suriansyah. (2007). Sejarah Banjar. Banjarmasin: Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan.

Irwin, Graham. (1986). Borneo Abad Kesembilan Belas. (Mohd. Nor Ghani, Noraini Ismail, transl). Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Kementerian Malaysia.

Kasnowihardjo, Gunadi. (2004). Sungai dan Kehidupan Masyarakat Kalimantan. Banjarbaru: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Komisariat Daerah Kalimantan.

Kielstra, E.B. (1917). Het Sultanaat van Bandjermasin, De Indische Archipel: Geschiedkundige Scheteen. Haarlem: De Erven.

Noor, Yusliani. (2016). Hikayat Tabib Rasin Kelana Balaung Surban: Sebuah Tutur Lisan Turun Temurun Pasak Lumangkan Tambak Anyar Martapura Kalimantan Selatan (781-886). Banjarmasin. Pustaka Banua.

Noor, Yusliani. (2016). Islamisasi Banjarmasin (Abad Ke-15 Sampai Ke-19). Yogyakarta: Ombak.

Noorlander, J.C. (1939). Bandjarmasin en de Compagne in de tweede helft der 18 eeuw. Dissertatie. Leiden: Leiden Universiteit.

Ras, J.J. (1963). Hikajat Bandjar, A Study in Malay Historiography. Leiden: The Hague Martinus Nijhoff.

Roelofsz, M.A.P. Meilink. (2016). Perdagangan Asia dan Pengaruh Eropa di Nusantara Antara 1500 dan Sekitar 1630. Yogyakarta: Ombak.

Saleh, M. Idwar. (1962). Sedjarah Bandjarmasin. Bandung: Balai Pendidikan Guru.

Saleh, M. Idwar. (tanpa tahun). Tutur Candi. tanpa kota: tidak dipublikasi.

Schrieke, B.J.O. (2016). Kajian Historis Sosiologis Masyarakat Indonesia. Jilid II. Yogyakarta: Ombak.

Sjamsuddin, Helius. (2001). Pegustian dan Tumenggung, Akar Sosial, Politik, Etnis dan Dinasti, Perlawanan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, 1859-1906. Jakarta: Balai Pustaka.

Sjamsuddin, Helius. (2013). Wangkang Sang Hulubalang. Banjarmasin: Pustaka Agung Kesultanan Banjar.

Sjarifuddin. (1992). Keramik Koleksi Museum Negeri Propinsi Kalimantan Selatan Lambung Mangkurat. Depdikbud, Dirjen Kebudayaan, Direktorat Permesiuman, Kalimantan Selatan.

Takasusu, Junjiro. (tanpa tahun). I-ts’ing, A Record of The Buddhist Religion as Practised in India and the Malay Archipelago.

Thorn, Mayor William. (2004). Penaklukan Pulau Jawa di Abad Sembilan Belas dari Amatan Seorang Serdadu Inggris. (Noviatri, transl). Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Usman, A. Gazali. (1996). Integrasi Nasional Suatu Pendekatan Budaya Daerah Kalimantan Selatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Selatan.

Valentijn, Francois. (1726). Beschrijving van het eiland Borneo, en onzen handel aldaar. Oud en Niew Oost Indien. Deel III, Dordrech: Van Bram.

Wikipedia. (2019). Kelurahan Gedang Banjarmasin, retrieved from https//id.m.wikipedia.org.




DOI: http://dx.doi.org/10.30829/juspi.v3i2.5901

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam)

Program Studi Sejarah Peradaban Islam (Study Program of History of Islamic Civilization),
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Email: jurnal.juspi@uinsu.ac.id

JUSPI is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License