BERPIKIR DAN PROBLEM SOLVING

Anita Maulidya

Abstract


Abstrak : Berpikir merupakan berbagai kegiatan yang menggunakan konsep dan lambang sebagai pengganti objek dan peristiwa. Berpikir dapat digolongkan ke dalam dua jenis yaitu : Pertama, Berpikir Asosiatif, yaitu suatu ide merangsang timbulnya ide-ide lain. Kedua, adalah Berpikir Terarah. Proses berpikir terarah adalah proses berpikir yang sudah ditentukan sebelumnya dan diarahkan pada sesuatu, biasanya diarahkan pada pemecahan suatu persoalan.

Problem Solving, menurut istilah adalah proses penyelesaian suatu permasalahan atau kejadian, upaya pemilihan salah satu dari beberapa alternatif atau option yang mendekati kebenaran dari suatu tujuan tertentu. Adapun prinsip-prinsip Problem Solving adalah: 1). Keberhasilan dalam memecahkan masalah dapat dicapai jika diarahkan ke masalah yang ia mampu memecahkannya; 2). Dalam memecahkan masalah, pakailah data/ keterangan yang ada; 3). Titik tolak pemecahan masalah ialah mencari kemungkinan-kemungkinan jalan kelua; 4). Menyadari masalah harus didahulukan dari usaha memecahkan masalah; 5). Proses menciptakan ide-ide baru (innovative) hendaknya dipisahkan dari proses evaluasi ide ; sebab yang akhir ini menghambat yang pertama; 6). Situasi-situasi pilihan, hendaknya dijadikan situasi masalah. Situasi masalah ditandai dengan adanya hambatan; 7). Situasi masalah kadang perlu diubah menjadi situasi pilihan. Tujuan situasi masalah adalah menghilangkan hambatan. 8). Pemecahan masalah yang diusulkan oleh pemimpin sering dievaluasi secara kurang obyektif.

Terdapat 4 faktor yang  mempengaruhi proses dalam  problem solving yaitu motivasi, kepercayaan dan sikap yang salah, kebiasaan dan emosi. Langkah-langkah problem solving yang dikemukakan oleh Gray yang dipergunakan ada 6 langkah: 1). Mengerti masalahnya; 2). Mengumpulkan keterangan atau data; 3). Menformulasikan atau pemecahan masalah yang mungkin; 4). Mengevaluasi hipotesis. 5). Jika hipotesis tidak dapat berhasil, maka perlu kembali penyelidikan literatur. Tetapi apabila percobaan berhasil, maka dapat diteruskan ke langkah berikutnya; 6). Pembuatan eksperimen; 7). Kesimpulan.

Full Text:

PDF

References


Arifin, M. Ilmu Perbandingan Pendidikan, Jakarta : PT. Golden Terayon Press, 1994 ,h.46-49

Akhyar Lubis, Saiful. Pendidikan dan Konseling Islami, Bandung : Cita Pustaka, 2008

Hasan, Chalijah. Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan,Surabaya : Al-Ikhlas, 1994

Kartono, Kartini. Bimbingan dan Dasar-Dasar Pelaksanaannya, Jakarta : CV Rajawali,1985

Mustaqim dan Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT Rineka Cipta, 1991

Mu’awanah, Elfi dalam http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/191095667, diakses 12 Oktober 2011

Purwadarminto, W.J.S. Winkel. Psikologi Pengajaran, Jakarta : PT Grafindo,1987

Purwanto,Ngalim. Psikologi Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya,1997

Rahman Shaleh, Abdul. Psikologi : Suatu Pengantar dalam perspektif Islam, Jakarta : Kencana, 2008

Sanjaya, Ade dalam http://adesanjaya.blogspot.com/2011/03/pengertian-problem-solving, diakses 5 Oktober 2011

Soemanto, Wasty. Psikologi pendidikan, Jakarta : PT Rineka Cipta, 1990

Suryabrata, Sumadi Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2004

Usman Najati, Muhammad. Psikologi Qur’ani, Surakarta : Aulia Press, 2008

Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta : Andi,1980

Wirawan Sarwono, Sarlito. Pengantar psikologi Umum, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2009

Zimbio dalam http://www.Zimbio.com/hubungan+kedewasaan+solving diakses 5 Oktober 2011




DOI: http://dx.doi.org/10.30821/ihya.v4i1.1381

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Diindeks oleh: