KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PROSES PERNIKAHAN (Studi Komparasi Adat Aceh Utara dan Adat Aceh Besar)

Ahmad Thamrin Sikumbang, Sahrul, Fitriani

Abstract


Abstract: This study aims to find out how the similarities and differences of communication between the
culture of the people of North Aceh and Aceh Besar in the process of marriage, what are the barriers of
communication and communication implications between the culture of Aceh Utara and Aceh Besar. The
methodology used in this research is qualitative with descriptive approach. Data collection techniques
through, interviews, observation and documentation. The results of the study found that the customs and
culture of Acehnese marriage have similarities and differences, similar to the existing customs in Aceh
Utara ranging from introductions, family deliberation, marriage, weddings, ngunduh mantu, fresh flour,
while the customs in Aceh Besar ranging from introduction , marriage, marriage, weddings, ngunduh
mantu, fresh flour. Differences, such as henna, in the customs of North Aceh there is no such tradition,
large Aceh still use it. In Aceh there is no customary tradition to bring betel, in Aceh Utara is still very thick
with the custom.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persamaan dan perbedaan komunikasi antar budaya
masyarakat Aceh Utara dan Aceh Besar dalam proses pernikahan, apa hambatan-hambatan komunikasi
serta implikasi komunikasi antar budaya masyarakat Aceh Utara dan Adat Aceh Besar. Metodologi dalam
penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui,
wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil Penelitian ditemukan bahwa adat dan budaya pernikahan
masyarakat Aceh ada sisi kesamaan dan perbedaan, kesamaanya seperti adat yang ada di Aceh Utara
mulai daricah roet (perkenalan),meduk wali (musyawarah keluarga), menikah, preh linto baroe (pesta
pernikahan), preh dara baroe (ngunduh mantu),peusijuek (teupung tawar), sedangkan adat di Aceh
Besar mulai daricah roet (perkenalan),jak lakee (meminang),menikah, preh linto baroe (pesta pernikahan),
preh dara baroe (ngunduh mantu),peusijuek (tepung tawar). Perbedaannya, sepertiboh gaca (berinai),
dalam adat Aceh Utara tidak ada tradisi tersebut, Aceh besar masih menggunakannya.Ba ranub (meminang)
di Aceh besar tidak ada adatba ranub, di Aceh Utara masih sangat kental dengan adat tersebut.

Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Ahmad, Zakaria,Sekitar Kerajaan Aceh (Medan: Manora, 1992)

Ahmad, Kamaruzzaman Bustamam,Acehnologi (Banda Aceh: Bandar Publishing, 2012)

Aceh, Aboe Bakar“Aceh Dalam Lintasan Sejarah”, Makalah dipresentasikan pada Seminar Pekan Kebudayaan

Aceh ke II (Banda Aceh: t.p, 1972)

Arby, Cut Intan Elly,Tata Rias dan Upacara Perkawinan Aceh (Jakarta: Yayasan Meukuta Alam, 1989)

Effendy, Onong Uchjana,Dinamika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004)

Fiske, John,Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012)

Ghazalba, Sidi,Batas Kebudayaan dan Agama (Jakarta: Tinta Mas, 1973)

Hardjana, Agus M.Komunikasi Intrapersonal& Komunikasi Interpersona (Yogyakarta: Kanisius, 2003)

Hasjmy, Ali,Peranan Agama dalam Perang Aceh dan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia (Banda Aceh:

Sinar Darussalam, No.68, 1989)

————, Kesenian Aceh Bersumber pada Ajaran Islam (Makalah pada Forum University Kebangsaan

Malaysia, Agustus 1995)

Humondor, Alex H.Dkk,Komunikasi Antar Budaya (Jakarta: Pusat penerbitan Universitas terbuka, 2001)

Hanafie, Sri Rahaju Djatimurti Rita,Ilmu Sosial Budaya Dasar (Yogyakarta: Ed, I CV Andi Offset, 2016)

Ilahi, Wahyu,Komunikasi Dakwah (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013)

Ismail, Ilyas, & Prio Hotman,Filsafat Dakwah: Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam (Jakarta

: Kencana, 2011)

John, Stephen W. Little dan Karen A Foss,Teori Komunikasi (Jakarta: Salemba Humanika, 2009)

Jamil, M. Yunus,Tawarikh Raja-Raja Kerajaan Aceh (Banda Aceh: Ajdam Kodam Iskandar Muda, 1986)

Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi (Jakarta: Aksara Baru, 1974)

Krech, David,Individual In Society (Univercity Of California, 1882)

Liliweri, Alo,Makna Budaya Dalam Komunikasi Antar budaya, cet I (Yogyakarta: LkiS, 2003)

Morrisan,Teori Komunikasi Individu Hingga Massa (Jakarta: Kharisma Putra Utama, 2013)

Martin, Judith dan Thomas K. Nakayama.Intercultural Communication in Contexts (New York: Mc Graw

Hill International, 2007)

Muhammad, Arni,Komunikasi Organisasi ( Jakarta: Bumi Aksara, 2002)

Maran, Rafael Raga, Manusia dan Kebudayaan dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar (Jakarta: Rineka

Cipta, 2000)

Purwasito, Andik,Komunikasi Multikultural (Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2003)

Riswandi,Ilmu Komunikasi (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009)

Rijal, Samsul, Dinamika Pemikiran Islam di Aceh; Mendedah Toleransi, Kearifan Lokal dan Kehidupan

Sosial di Aceh (Banda Aceh: Badan Arsip dan Perpustakaan Aceh, 2011)

Syafaq, Hammis, Bid’ah Dalam Praktek Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional (Jakarta: Al Maarif,

Sufi, Rusdi,Aneka Budaya Aceh (Banda Aceh: Badan Perpustakaan Aceh, 2004)

Sulaiman, Darwis A.Kompilasi Adat Aceh (Bandung: Pusat Studi Melayu Aceh,2011)

Sendjaja, S. Djuarsaet, al,Teori Komunikasi (Jakarta: Universitas Terbuka, cetakan pertama, 1994)

Soekanto, Soerjono,Sosiologi: Suatu Pengantar (Jakarta: Raja Grapindo Persada, ed.1, cet. 44, 2012)

.Tubb, Stewert LHumman Communication:Prinsip-prinsip Dasar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001)

Wati, Erni Budi,Islam Sasak (Yogyakarta: LKiS, 2000)




DOI: http://dx.doi.org/10.37064/ab.jki.v2i1.2959

Refbacks

  • There are currently no refbacks.