Dilema Psikososial Dalam Penyesuaian Sosial Pada Remaja Gifted

Nurhayani Hayani

Abstract


Individu pada fase remaja mengalami suatu periode yang memperlihatkan fenomena perubahan dikarenakan adanya transisi perubahan berbagai aspek perkembangannya. Pada fase remaja, terjadi pola perubahan perilaku yang sangat berbeda dan tampak diskontiniu. Remaja sering bertanya-tanya dan berusaha menemukan jati dirinya dan demikian juga halnya dengan individu gifted di fase remajanya. Namun remaja gifted memiliki kekhususan. Perkembangan kognitif yang berada di level di atas rata-rata membuat remaja gifted memiliki kedalaman emosi sehingga  tidak hanya membuat  berfikir  dan merasa secara berbeda dari teman sebayafr. Proses perkembangan identitas  remaja dengan bakat intelektual tinggi ini mengalami kerumitan dikarenakan perbedaan bawaan mereka untuk mendapatkan nilai konformitas dari teman sebayanya. Inilah yang menyebabkan remaja gifted berusaha menyembunyikan keberbakatannya dalam mengembangkan identitas alternatif yang dirasa secara sosial lebih dapat diterima. Dengan memakai topeng pelindung dianggap dapat membantu untuk merahasiakan cintanya dengan belajar dan menyembunyikan minatnya yang berbeda dari teman sebayanya. Jika identitas yang tersembunyi ini benar-benar membawa kepada penerimaan yang dicarinya, remaja gifted akan menjadi takut untuk membuka topengnya. Dilema sosial inilah yang membuat remaja gifted berada diposisi rentan  mengalami kesulitan dalam  penyesuaian sosial.


Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Gallucci Nicholas, T. (1999). Intellectually Superior Children and Behavioral Problems and Competence. Roeper Review, 22 (1 ),18-21

Gross, Miraca U.M. (1998). The “Me” Behind the Mask: Intellectually Gifted Students And The Search For Identity. Roeper Review, 20 (167), 74-87

Kohlberg, L. (1977). From adolescent to adulthood: The rediscovery of reality in a postconventional world. New York : Plenum Press

Irmalanda, Laura., Fransisca IR.,Dewi dan Astuti, Rahmah.(2007). Penyesuaian diri siswa yang mengikuti program akselerasi (Studi pada siswa SLTP di Jakarta Selatan). Jurnal Provitae, 3 (1), 1-12

Mcguffog, C. (1987). The Diverse Profile of The Extremely Gifted Child. Roeper School, 10 ( 2 ), 1-15

Nanik, Yuliati. (2012). Krisis Identitas sebagai Problem Psosial Remaja. Editor : Mutrofin. Yogyakarta : Laksbang PressIndo.

Nurjan, Syarifan. (2018). Analisis Teoritik Keberbakatan. Al Asasiyya:Journal Basic of education, 2 (2), 90-101

Malelak, Oviane Erly.,Taneo, Joris. (2021). Peran Orang tua terhadap anak-anak gifted. Solidarity : Journal of Social Studies,1 (1), 13-24

Roedell, W. (1984).Vulnerabilities of Highly Gifted Children. The Roeper School, 6, (3), 127-130

Roslialita, Sunsun. (2007). Penerimaan diri dan Penyesuaian Sosial siswa berbakat pada kelas akselerasi. Skripsi. Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (Tidak Diterbitkan)

Santrock, W., John. Alih bahasa : Juda Damanik. (2002). Life Span Development : Perkembangan masa hidup. Jakarta : Erlangga

Susilowati, Endah. (2013). Kematangan Emosi dan penyesuaian sosial pada siswa akselerasi tingkat SMP. Jurnal online Psikologi, 1 (1), 101-113

Wandasari, Yettie. (2004). Peran Dukungan Orang Tua Dan Guru Terhadap Penyesuaian Sosial Remaja gifted. Jurnal Provitae, 1, 29-41

Yusof, R., Mohammad Ishak, N., Hasan, SA dan Radzi, AM. (2016). Kajian Jati Diri dan isu tekanan sosio emosi dalam kalangan pelajar pintar dan berbakat ( a study of identity and socio emotional stress among inteligent and talented students). Jurnal Psikologi Malasyia, 30 (2), 42-60




DOI: http://dx.doi.org/10.30829/al-irsyad.v12i1.12077

Refbacks

  • There are currently no refbacks.