PERSEPSI GENERASI Z TERHADAP GLORIFIKASI PERNIKAHAN DINI OLEH GUS ZIZAN PADA MEDIA SOSIAL TIKTOK

Ana Nurfita, Karnia Febrianti, Margeritha Laga, Nganti Triwati, Winin Saffanah

Abstract


Child marriage remains a pressing issue in Indonesia despite the existence of regulations that set a minimum legal age for marriage. The marriage of Gus Zizan to a 16-year-old santriwati in 2024 illustrates how this practice gains both social and religious legitimacy, while simultaneously being glorified through social media. This study aims to analyze how Generation Z constructs social perceptions of child marriage and to examine the role of Gus Zizan in its glorification on TikTok. The research employs a qualitative approach using netnography and in-depth interviews with several Generation Z informants. The findings reveal that visual representations and religious-romantic narratives on TikTok shape Generation Z’s perception that early marriage is an ideal choice, reinforced by social validation and parasocial relationships with public figures. Limited digital literacy renders adolescents vulnerable to uncritical acceptance of viral narratives, allowing their life standards and expectations to be shaped more by social media algorithms than by social realities. Furthermore, Gus Zizan’s creative religious content significantly strengthens the glorification of child marriage, although it potentially generates adverse impacts such as limited educational aspirations, gender inequality, and socio-economic vulnerability. This study highlights the importance of digital literacy and ethical online preaching to prevent the normalization of child marriage among youth.

Keywords: Generation Z, TikTok, child marriage, social perception, religious influencer


Keywords


Generation Z, TikTok, Child Marriage, Social Perception

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Alam, S. O. (2024, Mei 30). Heboh pernikahan Gus Zizan dan Kamila, dokter ingatkan risiko nikah dini. DetikHealth. Diakses dari https://health.detik.com/berita-detikhealth/d7576368/heboh-pernikahan-gus-zizan-dan-kamila-dokter-ingatkan-risikonikah-dini

Amalia, R., & Sagita, D. (2019). Pengaruh influencer terhadap perilaku Generasi Z. Jurnal Komunikasi Digital, 7(2), 121–134.

Anderson, J. R. (1991). Cognitive psychology and its implications (3rd ed.). New York: W. H. Freeman.

Ardiansyah, M. (2021). Hijrah, negara dan pembentukan identitas Muslim: Studi terhadap aktivis dakwah kampus di Kota Pontianak. Pontianak: IAIN Pontianak.

Ardona, T. F., Mubarika, I. S., & Nasar, I. (2023). Navigasi moderasi beragama di media sosial: Studi kasus intoleransi Gen Z di TikTok. Jurnal EXACT, UIN Sunan Kalijaga.

Asnuddin. (2020). Media sosial dan tren pernikahan dini di kalangan remaja. Jurnal Penelitian Remaja, 5(1), 67–78.

Astuti, R. (2022). Literasi digital dan dampaknya terhadap Generasi Z. Jakarta: Literasi Press.

Astutik, I. D., & Yaqin, H. (2024). Strategi dakwah influencer dan literasi digital keagamaan Gen Z. Jurnal Religi: Studi Agama-Agama.

Awalia, F. (2025). Memahami pola perilaku Generasi Z di era digital. Jurnal Teknologi dan Sains Modern, 2(1).

Ayuanda, R. (2025). Representasi sosial dalam media digital. Jakarta: Literasi Nusantara.

Ayuanda, W., & Sidabalok, D. (2024). Budaya Jawa dalam film Primbon: Analisis representasi Stuart Hall. Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran, 7(2), 440–449.

Azizah, N. N. (2024, Oktober). Dear anak muda, gak usah FOMO dengan pernikahan anak ala Tiktoker Gus Zizan. Diakses dari https://www.konde.co/2024/10/dear-anakmuda-gak-usah-fomo-dengan-pernikahan-anak-ala-tiktoker-gus-zizan/

A-Zahra, N. (2022). Narasi keislaman perempuan dalam konten dakwah hijrah. Jurnal Gender dan Sosial Keagamaan, 14(2), 178–196.

Badan Pusat Statistik. (2023). Proporsi perempuan umur 20–30 tahun yang berstatus kawin umur 18 tahun. Diakses dari https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTM2MCMy/proporsi-perempuan-umur-20-24-tahun-yang-berstatus-kawin-atau-hidup-bersama-sebelum-umur-18-tahun-menurut-provinsi.html

Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using thematic analysis in psychology. Qualitative Research in Psychology, 3(2), 77–101.

Creswell, J. W., & Plano Clark, V. L. (2018). Designing and conducting mixed methods research (3rd ed.). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications.

Fadjar, M. (2021). Maqashid syariah dan problematika hukum Islam kontemporer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fatoni, U. (2018). Pesan dakwah tentang nikah di media sosial Instagram. Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 3(1).

Fayumi, B. (2020). Perempuan dan agama: Narasi kritis atas praktik sosial keagamaan. Jakarta: Kompas.

Fitriani, Y., & Haryanto, S. (2023). Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pernikahan dini di pedesaan. Jurnal Sosiologi Nusantara, 9(1).

Hamidati, H. K. (2022). Gambaran normatif sosial influence pada korban kekerasan seksual di Kecamatan Koto Tengah Kota Padang. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9(4), 1138–1143.

Hasanah, U. (2018). Pengaruh perkawinan usia muda terhadap tingkat perceraian dini (Studi kasus Pengadilan Agama Kisaran). Journal of Science and Social.

Henry, D. (2024, Mei 30). Pembelaan ibunda Kamila Asy Syifa yang nikah muda dengan Gus Zizan: Sudah dikonsultasikan dari segi hukum dan agama. Liputan6. Diakses dari https://www.liputan6.com/lifestyle/read/5744129/pembelaan-ibunda-kamila-asy-syifa-yang-nikah-muda-dengan-gus-zizan-sudah-dikonsultasikan-dari-segi-hukum-dan-agama

Ikasri, P. N. (2023). Representasi pernikahan dini pada sinema Indonesia. Jurnal Komunikasi, 8(1).

Junus, N., Towadi, M., & Ayuba, S. R. (2023). Faktor penyebab pernikahan dini di Kota Gorontalo. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora.

Kozinets, R. V. (2010). Netnography: Doing ethnographic research online. London: SAGE.

Latifah, F. (2022). Literasi digital dalam menghadapi dakwah digital. Jurnal Komunikasi Islam dan Kehumasan, 5(1), 91–110.

Mahdiyyah, N. (2022). Wacana keperawanan: Analisis diskursus media Instagram akun @inezkristanti dan channel YouTube Clarin Hayes. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Diakses dari https://ejournal.unesa.ac.id

Maulida, N. (2021). Religious influencer dan pembentukan opini publik dalam dakwah digital. Jurnal Komunikasi Dakwah, 13(1), 45–60.

Maulida, U. (2022). Pergeseran makna kata pada komunikasi Generasi Alpha dan Z: Kontestasi identitas di media sosial. Jurnal Bahasa, 10(2).

Mubasyaroh, M. (2016). Analisis faktor penyebab pernikahan dini dan dampaknya bagi pelakunya. Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam.

Nugraheni, D., & Sari, M. (2023). Echo chamber dan polarisasi opini di media sosial. Yogyakarta: Mitra Cendekia.

Nuraini, A. (2023). Dakwah digital dan perempuan: Representasi istri muda dalam konten keislaman di YouTube. Jurnal Gender dan Agama, 15(1), 22–37.

Pangestika, A. A., & Nisa, N. L. (2024). Pernikahan dini dalam perspektif agama Islam: Sisi positif dan negatif. Al-Usroh, 4(2).

Pangestika, T. (2024). Pernikahan dini sebagai wujud kepatuhan agama: Studi komunitas Muslim di Jawa Tengah. Jurnal Sosial Religius, 10(2), 122–135.

Pengadilan Agama Purwodadi. (2019). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan.

Pramata, P. (2024, Mei 21). Trend perkawinan anak tinggi di Malang, ini upaya Pemkab bareng NU untuk mencegah. Diakses dari https://malangraya.blok-a.com/gayahidup/trend-perkawinan-anak-tinggi-di-malang-ini-upaya-pemkab-barengnu-untuk-mencegah/

Putra, D. P. (2024). Realitas keterlibatan Gen Z dalam media sosial TikTok perspektif sosiokultural. Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(1), 33–50.

Putra, H. (2024). Media sosial dan perilaku Generasi Z: Studi kasus TikTok. Surabaya: Akademika Media.

Putriani, R. (2023). Peran kiai dalam pengembangan masyarakat Islam Kabupaten Pringsewu (Tesis). Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Qodariah, S. (2022). Pengaruh self-compassion terhadap perfectionistic self-presentation remaja akhir pengguna TikTok. Jurnal Psikologi UIN Sunan Gunung Djati, 2(2), 379–386.

Rahma, M. A. (2025). Representasi moderasi beragama pada konten “Class of Religion” di channel YouTube @Jedanulis (Studi etnografi virtual). Purwokerto: Universitas Islam Negeri Prof. K. H. Saifuddin Zuhri. Diakses dari https://repository.uinsaizu.ac.id

Rahmawati, Y., & Ramadhani, F. (2022). Relasi parasosial di media sosial dan dampaknya terhadap persepsi remaja. Jurnal Psikologi Udayana, 9(1).

Rofiq, A. (2022). Problem dekontekstualisasi dalam dakwah digital. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, 18(2), 233–248.

Sa’adah, N. (2022). Konseling lintas budaya: Sebagai upaya preventif pernikahan dini. Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 6(1).

Safitri, N., & Haryanto, B. (2022). Representasi pernikahan muda dalam konten TikTok: Analisis semiotika Roland Barthes. Jurnal Komunikasi Digital, 6(1).

Santrock, J. W. (2011). Life-span development (13th ed.). New York: McGraw-Hill.

Saputra, F. R., & Istiqomah, D. (2023). Media sosial dan validasi diri: Analisis fenomena Gen Z dalam membangun identitas diri. Jurnal Ilmu Komunikasi, 15(2).

Sari, D. P., & Wijaya, A. P. (2022). Pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja: Studi tentang fear of missing out (FOMO). Jurnal Psikologi Remaja, 7(1), 45–56.

Soekanto, S. (2006). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Suryani, L. (2023). Literasi media dan persepsi remaja terhadap tokoh agama di TikTok. Jurnal Komunikasi Islam Digital, 5(1), 56–68.

Syarif, M. (2020). Fragmentasi otoritas keagamaan di era digital. Jurnal Komunikasi Islam, 10(2), 155–170.

Syarifudil, A. I. (2021). Fenomena Islam dan media sosial di Indonesia. Al-Muaddib: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Keislaman, 6(2).

Thalib, M. C., & Ipetu, A. S. (2023). Analisis efektivitas UU No. 16 Tahun 2019 terhadap pencegahan pernikahan usia dini.

UNICEF. (2022). Child marriage: Latest global trends and future prospects. New York: UNICEF Publications.

UNICEF. (2023). Is an end to child marriage within reach? UNICEF.

Virga, R. L. (2025). Fatwa dan tokoh: Bagaimana NU dan Muhammadiyah membentuk otoritas keagamaan di akun Instagram Indonesia. Jurnal Sosiologi Reflektif, 19(2).

We Are Social. (2024, Januari). 5 miliar pengguna sosial media. Retrieved from https://wearesocial.com/id/blog/2024/01/digital-2024-5-billion-social-media-users/

Wibowo, A. (2024, Mei 29). INFID diseminasikan riset dispensasi perkawinan usia anak di Kabupaten Indramayu dan Lampung Tengah. Retrieved from https://infid.org/infid-diseminasikan-riset-dispensasi-perkawinan-usia-anak-di-kabupaten-indramayu-dan-lampung-tengah/

Yohana, B. (2022). Hubungan antara pendapatan dengan usia pernikahan dini pada remaja di Kelurahan Tanjung Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas. Jurnal Bina Cipta Husada, 18(1), 66–70.

Zis, R., Lestari, P., & Alifah, S. (2021). Generasi Z dan media sosial: Perilaku dan kecenderungan dalam era digital. Jurnal Sosial Humaniora, 12(3), 201–214.




DOI: http://dx.doi.org/10.30829/jisa.v8i2.26303

Copyright (c) 2025 Ana Nurfita, Karnia Febrianti, Margeritha Laga, Nganti Triwati, Winin Saffanah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by