THE URGENCY AND CHALLENGES OF FEMALE JOURNALISTS IN THE ERA OF THE INDUSTRIAL REVOLUTION 4.0 IN INDONESIA
Abstract
Abstrak
Tulisan ini membahas persoalan eksistensi dan dinamika jurnalis perempuan di Era Revolusi Industri 4.0 di Indonesia. Peran jurnalis perempuan di era revolusi industry ini ternyata masih mengalami perlakuan yang diskriminatif dalam menjalankan tugas jurnalistik di lapangan. Pekerjaan tertentu hanya bisa dilakukan oleh jurnalis laki-laki, sedangkan jurnalis perempuan hanya pada pekerjaan tertentu lainnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Revolusi Industri 4.0 atau yang sering disebut dengan cyber physical system merupakan revolusi yang menitikberatkan pada otomatisasi dan kolaborasi antara teknologi saber yang muncul pada abad ke-21 dengan ciri utama penggabungan informasi dan teknologi komunikasi ke sektor industry sehingga tidak ada perbedaan dan pemisahan antara pekerjaan yang diidentikan dengan gender tertentu. Tantangan berikutnya bahwa masih banyak pelecehan seksual terhadap jurnalis perempuan dalam melakukan aktifitas peliputan berita di lapangan. Perjuangan kesetaraan gender di sektor media merupakan pekerjaan yang perlu mendapatkan perhatian serius sehingga tercipta iklim kerja yang sehat bagi para jurnalis perempuan.
Asbtract
This paper discusses the issue of the existence and dynamics of women journalists in the Industrial Revolution 4.0 Era in Indonesia. The role of female journalists in the era of the industrial revolution apparently still experienced discriminatory treatment in carrying out journalistic tasks in the field. Certain jobs can only be done by male journalists, while female journalists can only do certain other jobs. This study used qualitative research methods. The results of this study indicate that the Industrial Revolution 4.0 or what is often referred to as the cyber physical system is a revolution that focuses on automation and collaboration between saber technologies that emerged in the 21st century with the main characteristics of combining information and communication technology. into the industrial sector so that there is no difference and separation between jobs that are identified with a certain gender. The next challenge is that there is still a lot of sexual harassment against female journalists in carrying out reporting activities in the field. The struggle for gender equality in the media sector is work that needs serious attention in order to create a healthy working climate for women journalists.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ernawati. (2021). Berhenti Sesaat Untuk Melesat. Yogyakarta: Budi Utama.
Fridrichsen, Mike & Yahya Kamalipour. (2017). Digital Transformation in Journalism and News Media: Media Management, Media Convergence and Globalization. Springer. Swiss.
Gunawan. (2019). Mencari Peluang di Revolusi Industri 4.0 untuk melalui era disrupsi 4.0. Jakarta: Maslamah Media.
Khaer, at al. (2021). Tantangan Jurnalisme Cetak Di EraDigital. Jurnal Trilogi. 3 (2): 325-331.
Muliawanti, Lintang. (2018). Jurnalisme Era Digital: Digitalisasi Jurnalisme dan Profesionalitas Jurnalisme Online. Jurnal Lentera. 2, (1): 50-69.
Nuraeni dan Sugandi, (2017). Peran Media Sosial Dalam Tugas Jurnalistik (Studi Kasus pada Kegiatan Jurnalis Kota Bandung). Jurnal Liski, 3(1): 58-70.
Nurudin. (2009). Jurnalisme Masa Kini. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Riswandi. (2009). Ilmu Komunikasi (cetakan Pertama). Yogyakarta:Graha.
Stepanus Bo’do’. (2021). Networked Jurnalism: Peluang Kolaboratif Jurnalis Dan Aktivis Era Digital. Journal of Urban Sociology. 4, (2): 15-38.
Waluyo, Djoko. (2019). Memahami Jurnalisme Pada Era Digital. Jurnal Penelitian Promedia. 5, (1): 40-74.
Masduki, Wendratama, E., Aprilia, M. P., & Rahayu. (2022). Hampir 90% jurnalis perempuan Indonesia pernah mengalami kekerasan, mengapa begitu masif? Theconversation.Com. https://theconversation.com/hampir-90-jurnalis-perempuan-indonesia-pernah-mengalami-kekerasan-mengapa-begitu-masif-174700
Suprihatin, S., & Azis, A. M. (2020). Pelecehan Seksual Pada Jurnalis Perempuan di Indonesia. PALASTREN Jurnal Studi Gender, 13(2), 413. https://doi.org/10.21043/palastren.v13i2.8709
DOI: http://dx.doi.org/10.30829/jgsims.v4i1.16426
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Journal of Gender and Social Inclusion in Muslim Societies
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Jl. Williem Iskandar, Pasar V Medan, Medan Estate 20371
» Tel / fax : (061) 6615 683 /