Ethics of Care, Gender Equality in Islamic Teachings Quran An Nisa: 3, Polygamy or Monogamy?
Abstract
Abstrak
QS An-Nisa ayat 3 merupakan salah satu ayat yang menjelaskan tentang perintah untuk berbuat adil bagi perempuan dan anak yatim. Namun, banyak kesalahpahaman dalam menginterpretasikan makna tersebut, ada beberapa orang yang menganggap bahwa ayat tersebut menganjurkan untuk poligami, tanpa mempertimbangkan prinsip keadilan dan syarat-syarat poligami tersebut. Oleh sebab itu, dibutuhkan penelitian tentang makna QS An-nisa ayat 3 yang sesungguhnya. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) menjelaskan asal-usul diturunkannya QS An-Nisa ayat 3 dan (2) menjelaskan tentang makna QS An-Nisa dalam memandang poligami. Metode yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan tekstual dan kontekstual. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa QS An-Nisa lebih menekankan pada perintah untuk melindungi hak-hak dan keadilan perempuan, khususnya anak yatim serta menjamin kesetaraan gender bagi perempuan. Adapun asal-usul diturunkannya QS An-Nisa ayat 3 yaitu perilaku masyarakat Kawasan Arab pada zaman perang uhud yang semena-mena terhadap perempuan yatim. Ayat tersebut juga lebih menganjurkan manusia untuk monogami sebagai langkah menghindari perbuatan tidak adil terhadap perempuan, karena pada dasarnya manusia tidak bisa adil.
Abstract
QS An-Nisa verse 3 is one of the verses that explains the command to do justice for women and orphans. However, there are many misunderstandings in interpreting this meaning, there are some people who think that the verse recommends polygamy, without considering the principle of justice and the conditions for polygamy. Therefore, research is needed on the true meaning of QS An-nisa verse 3. The objectives of this study are: (1) to explain the origins of the revelation of QS An-Nisa verse 3 and (2) to explain the meaning of QS An-Nisa in viewing polygamy. The method used is descriptive analytic using textual and contextual approaches. The results of this study indicate that QS An-Nisa places more emphasis on orders to protect women's rights and justice, especially orphans and ensure gender equality for women. As for the origins of the revelation of QS An-Nisa verse 3, namely the behavior of the people of the Arab region during the uhud war who arbitrarily treated orphans. The verse also encourages humans to monogamy as a step to avoid unfair actions against women, because basically humans cannot be fair.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Al-Buthi, M. S. R. (1993). Fiqih Siroh. Dar al-Fikr.
Al-Qurthubi, A. B. (2006). al-Jami liahkamil Qurâ’an. al-Resalah.
Al-Thabari, I. J. (1999). Jami al-Bayan fi Taâ’wil al-Qurâ’an (III). Dar al-Kutub al-Ilmiyah.
As-Sabuni, A. (2001). Sofwatu Tafasir. Dar al-Fikr.
As-Shobuni, M. A. (n.d.). Shofwatu Tafasir. Darul Qurâ’an al-Karim.
At-Thabari, A. J. M. I. J. (n.d.). Tafsir Thabari: Jamiul Bayan â’an Takwili Ayatil Qurâ’an. Maktabah Ibnu Taimiyah.
Az-Zuhaili, W. (1991). Tafsir al-Munir: fi â’Aqidah wa asy-Syariâ’ah wa al-Manhaj. In 2. Dar al-Fikr.
Badrul Jihad. (2022). Memaknai Ulang Hukum Poligami; Telaah Pandangan Rasyid Ridha Mengenai Surat al-Nisa’ Ayat 3. Jurnal Ilmiah AL-Jauhari: Jurnal Studi Islam Dan Interdisipliner, 7(1), 39–51. https://doi.org/10.30603/jiaj.v7i1.2107
Dhulkifli, M. L. (2020). Membaca Ayat Poligami Dalam Kerangka Penafsiran Kontekstual Abdullah Saeed: Studi QS an-Nisa’ ayat 3. Hermeneutik, 14(2), 307. https://doi.org/10.21043/hermeneutik.v14i2.8401
Ichsan, M. (2018). Daming, et al. JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah), 17(2), 151. https://doi.org/10.31958/juris.v17i2.1196
Ilyas, H. (2018). Fikih Akbar (Prinsip-Prinsip Teologis Islam Rahmatan Lil Alamin). Pustaka Alvabet.
Katsir, I. bin. T. I. K. (n.d.). Terj. Abdullah bin Muhammad. In Juz 4. Pustaka Imam Syafiâ’i.
Kenedi, A. (2021). MEMAHAMI STUDI ISLAM DENGAN PENDEKATAN TEKSTUAL. Jurnal An-Nur: Kajian Ilmu-Ilmu Pendidikan Dan Keislaman, 7(2). https://doi.org/10.30603/jiaj.v4i1.857
Khafsoh, N. A., Rukmaniyah, R., & Farhani, K. R. S. (2022). Praktik poligami di Indonesia dalam perspektif M. Quraish Shihab, Husein Muhammad, dan Nasaruddin Umar. Jurnal Sosiologi Reflektif, 16(2), 475–494.
Mahali, A. M. (2002). Asbabun Nuzul; Studi Pendalaman Al-Qurâ’an Surat Al-Baqarah, An-Nas. PT Raja Grafindo Persada.
Moqsith, A. (2015). Tafsir atas Poligami dalam al-Qurâ’an. Jurnal KARSA, 23(1).
Nina Agus Hariati. (2021). Regulasi Poligami di Indonesia Perspektif M. Syahrur dan Gender. Asy-Syari’ah : Jurnal Hukum Islam, 7(2), 187–208. https://doi.org/10.55210/assyariah.v7i2.597
Nur, Z. (n.d.). Poligami atau Monogami? (Aplikasi Pendekatan Kontekstualis atas QS. Al-Nisa Ayat 3). UIN Sunan Kalijaga.
Qurâ’an, S. (2010). Al-Qurâ’an Tajwid dan Terjemah. Sygma Examedia Arkaanlema.
Qutub, S. (2008). Tafsir Fi Zilal al Qurâ’an. Terj. M. Misbah dkk. Robbani Press.
Rifdah Adfira. (2021). Trend Poligami di Media Sosial Perspektif Kesetaraan Gender. Journal of Islamic Law, 5(1), 17–28.
Roberts, R. (1980). The Social Laws Of The Qoran. Curzon Press.
Rofiah, N. N. (2020). Poligami Perspektif Teori Double Movement Fazlur Rahman. Jurnal Pendidikan, Sejarah, Dan Ilmu-Ilmu Sosial, 4(1), 1–7. https://doi.org/10.30743/mkd.v4i1.930
Sabiq, S. (1993). Fikih Sunnah jilid IV. In Cet. 8. Almaâ’arif.
Shihab, M. Q. (2002). Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qurâ’an. Lentera Hati.
DOI: http://dx.doi.org/10.30829/jgsims.v4i1.15763
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Journal of Gender and Social Inclusion in Muslim Societies
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Jl. Williem Iskandar, Pasar V Medan, Medan Estate 20371
» Tel / fax : (061) 6615 683 /