Prinsip-Prinsip Jurnalistik [Bercirikan] Islam

Mutiawati Mutiawati

Abstract


Suka tidak suka bahwa dunia jurnalistik, baik media cetak maupun media elektronik (komunikasi massa) selalu terlibat dan tidak akan bisa lepas dengan gatekeepers, regulator, media dan filters sebelum pesan sampai kepada khalayak banyak. Sadar atau tidak sadar dalam proses tersebut, pesan bisa mengalami reduksi, defiasi maupun manipulasi oleh berbagai pihak dan kepentingan dengan tujuan mendapatkan efek yang diinginkan pada audience/khlayak ramai. Oleh karena itu jurnalistik pada media komunikasi massa memiliki peran yang signifikan dalam penyampaian pesan terhadap khalayak ramai. Pada prinsipnya komunikasi secara umum dengan komunikasi Islam adalah berbeda, prinsip komunikasi Islam berupa free and Balance flow pf information yang dipandang lebih adil dan manusiawi bila di lihat komunikasi secara umum hanya sebatas free flow of information. Percaya atau tidak sejarah munculnya dunia pers itu sendiri berasal sejarah perjuangan manusia tentang kebebasan berbicara setiap anggota masyarakat. Maka di Amerika Serikat ada pasal 19 mengatakan bahwa setiap orang mempunyai kebebasan untuk mencari, menerima dan menyebarkan informasi atau idea melalui media massa tanpa ada hambatan. Maka di dunia Barat ada istilah news free flow (pengaliran berita-berita bebas). Maka kita dapat menyaksikan penyebaran berita yang tidak seimbang antara di dunia Timur dan dunia Barat. Begitu berat tugas jurnalistik Islam dalam menyeimbangkan kesenjangan informasi yang diterima khalayak. Setuju atau tidak setuju faktor internal, sosok jurnalis merupakan pihak yang paling disorot dalam penyebaran berita di samping ada faktor yang lainnya. Di samping itu sebagai makhluk sosial, seorang wartawan juga mempunyai sikap, nilai, kepercayaan dan orientasi tertentu dalam politik, agama, ideologi dan aliran dimana semua komponen itu berpengaruh terhadap hasil kerjanya (media content), sehingga kerap kali media tersebut terlibat dalam sebuah hegemoni (politik,agama, budaya atau ideologi).


Keywords


Prinsip-prinsip; Kode Etik; Jurnalistik Islam

Full Text:

PDF

References


Adinegoro, Publisistik dan Djurnalistik (Jakarta: Gunung Agung, 1961).

Assegaff, Dja’far Husin, Jurnalistik Masa Kini: Pengantar ke Praktek Kewartawanan (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985).

Budyatna, Muhammad, Jurnalistik: Teori dan Praktek(Bandung: Rosdakarya, 2006).

Budyatna, Muhammad, Jurnalistik: Teori dan Praktek (Bandung: Rosda Karya, 2006).

Efendy, Onong Uchana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung: Remadja Rosda Karya, 1988).

Effendy. Onong Uchjana, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: Citra Aditiya Bakti, 2003).

Hamad, Ibnu, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa (Jakarta: Granit, 2004).

Ishwara, Luwi, Catatan-catatan Jurnalisme Dasar (Jakarta: Kompas, 2007).

Kasman, Suf, Jurnalisme Universal: Menelusuri Prinsip-prinsip Dakwah bi al-Qalam dalam al Quran(Jakarta: Khazanah Pustaka Keilmuan, 2004).

Kholil, Syukur, Komunikasi Islam (Bandung: Citapustaka Media, 2007).

Kholil, Syukur, Liputan Agensi-agensi Berita Internasional tentang Dunia Islam dalam Surat Kabar Indonesia (Medan: 1999).

Muhtadi, Asep Saeful, Jurnalistik: Pendekatan Teori dan Peraktek (Jakarta: Logos, 1999).

Pakpahan, Roy, Penuntun Jurnalistik Terpadu bagi Kalangan LSM (Jakarta INPI-Pact-SMPI, 1998).

Stein, M. L., Bagaimana menjadi Wartawan (Jakarta: Bina Aksara, 1988).

Syarifudin, Teknologi Informasi Dakwah (Ambon: al-Mulk Publishing, 2012).

Wahyudi, J.B.,Komunikasi Jurnalistik Pengetahuan Praktis Kewartawanan Surat

Klabar, Majalah, Radio dan Televisi (Bandung: Penerbit Alumni, 1991).




DOI: http://dx.doi.org/10.37064/nadwah.v25i2.7494

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 An-Nadwah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.