PLURALISME DAN DEMOKRASI DALAM PEMIKIRAN POLITIK ISLAM NURCHOLISH MADJID

Abstract

Penelitian ini menganalisis konsep pluralisme dan demokrasi dalam pemikiran politik Islam Nurcholish Madjid serta relevansinya dalam konteks dinamika sosial-politik Indonesia. Melalui pendekatan kualitatif dan studi literatur, penelitian ini mengkaji sintesis Madjid antara etika Islam universal dengan prinsip kebangsaan modern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Madjid menolak formalisasi syariah dan sekularisme represif, menggantinya dengan paradigma pluralisme-deliberatif yang berakar pada reinterpretasi konsep Islam klasik seperti syûra (musyawarah), al-‘adl (keadilan), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan kemanusiaan). Gagasan "Islam Yes, Partai Islam No" menegaskan agama sebagai sumber etika publik, bukan alat politik pragmatis. Madjid menempatkan masyarakat madani (civil society) sebagai aktor kunci dalam menjaga demokrasi melalui partisipasi deliberatif dan penguatan kesadaran kritis warga. Temuan penelitian ini memperlihatkan bahwa pemikiran Madjid relevan dalam menjawab tantangan kontemporer seperti politisasi agama, polarisasi identitas, dan kebangkitan populisme religius pasca-Reformasi. Dengan demikian, penelitian ini menyoroti kontribusi intelektual Islam progresif dalam membangun tata kelola masyarakat yang demokratis dan inklusif.