Spiritualisme dan Politik di Indonesia
Abstract
Banyak orang menilai politik sebagai suatu alat untuk meraih kekuasaan, hal tersebut tidaklah salah namun di sisi lain politik memiliki tujuan yang mulia. Tujuan penelitian ini berfokus tentang problematika politik Indonesia yang mengalami kekosongan spiritual dan pengaruh gerakan spiritualisme terhadap politik. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan penelitian analisis deskriptif untuk melihat berbagai aspek mengenai berbagai problematika politik saat ini. Akibat adanya kekosongan spiritual ditemukan bahwa politik yang berkembang tidak memiliki arah dan tujuan, sehingga politik hanya berorientasi pada kekuasaan dan bukan pada rakyat. Dengan ini setidaknya politik di Indonesia harus kembali kepada ruh filosofis, tujuanya yaitu adalah mensejahterakan rakyat,. Solusi yang ditawarkan adalah gagasan mengenai perbaikan spiritualisme politik, dengan agama sebagai dasar untuk memperbaiki keadaan politik saat ini.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Atika ulfia adlina 2018 Agama Dalam Dimensi Politik Dan Spiritualitas Jurnal SMaRT Studi Masyarakat, Religi dan Tradisi Volume 04 No. 01 Juni 2018. http://blasemarang.kemenag.go.id/journal/index.php/smart diakses pada tanggal 8 maret 2020
Dept. Pend. Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Gramedia, 2012.
Frithjof Schuon, The Transcendent Unity of Religions, (Wheaton: Theosophical Publising House, 1984),
George Mc Turner, Kahin, Guy J. Pauker, Comparative Politics of Non Westren Countries, American dalam Political Science Review, (London : The Free Press, 1977), h. 1022-1041
J. P. Chaplin, Dictionary of Psycholog, New York : Dell Publishing, Co., Inc., 1981.
Jalauddin, Psikologi Agama, Jakarta : Grafindo, 2010.
Komaruddin Hidayat, Agama Punya Seribu Nyawa, Jakarta : Noura Books, 2012.
Loren Bagus. Kamus Filsafat, Jakarta : Gramedia : 2005.
Lucian W Pye, The Non-Westren Political Process, Journal of Politics, (Chicago : University of Chicago Press, 1965), h. 468-86.
Max Weber, Essay from Max Weber, Cambridge : Polity Press, 2002. Murthadah Muthahari, Dasar-Dasar Epistemologi Pendidikan Islam, Teori Nalar dan Pengembangan Potensi serta Analisa Etika dalam Program Pendidikan, Jakarta : Sadra Press, 2011.
Nurcholish Madjid, et. al. , Demokratisasi Sistem Politik : Belajar dari Sistem Kekhalifahan Klasik, dalam Kehampaan Spiritual Masyarakat Modern (Respons dan Transformasi Nilai-Nilai Islam Menuju Masyarakat Madani), Jakarta : Mediacita, 2004.
Paulus Eko Kristianto. Persinggungan Agama Dan Politik Dalam Teror: Menuju Terbentuknya Teologi Spiritualitas Politikdalam Konteks Maraknya Terorisme Di Indonesia . Dunamis Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani Volume 3, Nomor 1 (Oktober 2018) https://media.neliti.com/media/publications/275343-persinggungan-agama-dan-politik-dalam-te-6e97b448.pdf diakses pada tanggal 20 mei 2020
Rahmat, Jalaludin. 2002. “Dibutuhkan Kecerdasan Spiritual untuk Jadi Pemimpin yang Unggul.” Kompas.com. diakses pada tanggal 8 juni 2020
Sinnott, J. D. (1998). The development of logic in adulthood:Postformal thought and its applications. New York: Plenum.
Siti Faridah, Jerico Mathias 2018 Politisasi Agama Pemecah Keutuhan Bangsa dalam Pemilu. 2018 Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/sn diakses pada tanggal 9 april 2020
Sofa Muthohar Fenomena Spiritualitas Terapan Dan Tantangan Pendidikan Agama Islam Di Era Global 2014:436 jurnal walisongo .ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30821/moderateel-siyas.v1i1.11121
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Wahyu Wiji Utomo