Kualitas Hadis-Hadis Komunikasi Dalam Fatwa Mui No. 18 Tentang Pedoman Mengurus Jenazah Yang Terinfeksi Covid-19
Abstract
Hadis merupakan salah satu pedoman umat Islam dalam mengambil suatu ijtima’ atau pun amal-amalan yang tidak di jelaskan dalam Al-quran. Umat muslim seluruh dunia wajib berpegang teguh dengan Al-quran dan hadis dalam menjalankan syariat agama. Hadis juga merupakan salah satu sumber Islam yang penting baik secara fungsional maupun struktural. Secara struktural hadis mempunyai kedudukan kedua setelah Al-quran dan secara fungsional tergantung dimana ia dipakai dan di amalkan. Sebagai sumber ajaran Islam Hadis selalu mendapat perhatian khusus dari para ulama baik secara riwayah sanad maupun matan, baik dari aspek riwayah maupun dirayah. Maka dari itu dalam Ilmu hadis sangat penting meninjau atau meniliti kualitas hadis yang digunakan sebelum dijadikan sebagai dasar hukum atau fatwa.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Mulyana. Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
H. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Fath Dzi Al-Jalali wa Al-Ikram bi Syarh Bulugh Al-Maram. Cetakan Pertama, Tahun 1435. Penerbit Madaratul Wathan.
H. Ayat damyati, Beni Ahmad Saebani. 2016. Teori Hadis. Bandung: CV Pustaka Setia.
H.M. Rozali. 2019. Pengantar Kuliah Ilmu Hadis. Medan: Azhar Centre.
Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia.
Mahmud Thahan. 1423 H. Taisir wal Mustholahul Hadis. Kuwait.
Minhah Al-Allam fi Syarh Abdullah bin Shalih Al-Fauzan. Penerbit Dar Ibnul Jauzi.
Nuruddin. 2012. Ulumul Hadis. Bandung: PT. Remaja Rodskarya.
Muhammad bin Ismail Al-Amir Ash-Shan;ani. Subul As-Salam Al-Muwashilah ila Bulugh Al-Maram. 1432 H. Cetakan kedua. Penerbit Dar Ibnul Jauzi
DOI: http://dx.doi.org/10.37064/jki.v7i1.7907
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Corry Aulia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.