Pengelolaan Pajak di Kerajaan Mataram Islam Masa Sultan Agung, 1613-1645 M
Abstract
Artikel ini mengkaji pengelolaan pajak di Kerajaan Mataram Islam masa Sultan Agung, 1613-1645 M. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa bentuk pengelolaan pajak yang dilakukan di Kerajaan Mataram Islam. Pertama, mengatur birokrasi kepengurusan pajak yang didasarkan pada sistem perwilayahan. Di pusat kerajaan pengelolaan pajak diawasi oleh raja secara langsung, di wilayah negara agung dikelola oleh pejabat dari tingkat bekel, demang, bupati, wedana, hingga patih, di wilayah mancanegara dikelola oleh Tumenggung, dan di wilayah pasisiran dikelola oleh Syahbandar. Kedua, menentukan jenis dan besaran pajak yang harus diserahkan kepada kerajaan, seperti pajak penduduk, pajak tanah, pajak upeti, dan pajak bea cukai barang dan jasa. Ketiga, membentuk lembaga keuangan kerajaan, yaitu wedana gedung kiwa dan wedana gedung tengen untuk mengurusi pemasukan kerajaan. Keempat, mengatur arus distribusi kekayaan kerajaan untuk menggaji para pekerja istana, memberi modal usaha kepada petani, mendukung peperangan, dan membeli barang-barang kebutuhan istana.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adrisijanti, Inajati. (2000). Arkeologi Perkotaan Mataram Islam. Yogyakarta: Jendela.
Anshoriy Ch, Nasruddin, dkk. (2008). Negara Maritim Nusantara; Jejak Sejarah yang Terhapus. Yogyakarta: Tiara Wacana.
de Graaf, H. J. (1985). Awal Kebangkitan Mataram; Masa Pemerintahan Senapati. Jakarta: PT. Grafiti Pers.
de Graaf, H. J. (1986). Puncak Kekuasaan Mataram: Politik Ekspansi Sultan Agung. Jakarta: PT Pustaka Grafiti Pers.
Hartoyo. (1996/1997). “Kejayaan Prajurit Mataram pada Pemerintahan Sultan Agung 1613-1646 dalam Perspektif Sumber-sumber Babad”. Laporan Penelitian. JARAHNITRA, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta 1996/1997.
Hatmosuprobo, Suharjo. (1980). Palungguh Pada Jaman Kerajaan Mataram. Yogyakarta: Pembinaan Pengajaran Sejarah IKIP Sanata Dharma.
Kartodirdjo, A. Sartono, dkk. (1995). Negara dan Nasionalisme Indonesia; Integrasi, Disintegrasi, dan Suksesi. Jakarta: PT Grasindo.
Kartodirdjo, A. Sarton0. (1997). Sejarah Nasional Indonesia III. Jakarta: Balai Pustaka.
Lapian, Adrian B. (2008). Pelayaran dan Perniagaan Nusantara Abad ke-16 dan 17. Jakarta: Komunitas Bambu.
Lombard, Denys. (1996). Nusa Jawa: Silang Budaya, Jilid III. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Margana, Sri, dan Widya Fitrianingsih. (2010). Sejarah Indonesia: Perspektif Lokal dan Global. Yogyakarta: Ombak.
Moedjanto, G. (1986). Sultan Agung, Keagungan dan Kebijaksanaannya. Yogyakarta: YIPK Panunggalan Lembaga Javanologi.
Moedjanto, G. (1987). Konsep Kekuasaan Jawa; Penerapannya Oleh Raja-raja Mataram. Yogyakarta: Kanisius.
Moertono, Soemarsaid. (1985). Negara dan Usaha Bina-Negara: Studi tentang Mataram II, Abad XVI sampai XIX. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Poesponegoro, Marwati Djoened, dan Nugroho Notosusanto. (1984). Sejarah Nasional Indonesia IV. Jakarta: Balai Pustaka.
Purwadi. (2005). Kamus Jawa-Indonesia; Indonesia Jawa. Yogyakarta: Bina Media.
Reid, Anthony. (1998). Dari Ekspansi hingga Krisis II, terj. R. Z. Leirissa, dkk. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Reid, Anthony. (2011). Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450-1650, terj. Mochtar Pabotinggi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Sabdacarakatama, Ki. (2010). Ensiklopedi Raja-raja Tanah Jawa; Sislsilah Lengkap Raja-raja Tanah Jawa dari Prabu Brawijaya V Sampai Sri Sultan Hamenkubuwono X. Yogyakarta: Narasi.
Sapto, Ari. (2015). Pelestarian Kekuasaan Pada Masa Mataram Islam: Sebha Jaminan Loyalitas Daerah Terhadap Pusat. Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya, 9(2), 153-161).
SSP, Pranata. (1977). Sultan Agung Hanyakrakusumo. Jakarta: P.T Yudha Gama Corp.
Suratmin, dkk. (1982). Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional.
Suwarno, P. J. (1989). Sejarah Birokrasi Pemerintahan Indonesia Dahulu dan Sekarang. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
ul-Haq, Irfan. (1996). Economic Doctrines of Islam A Study in The Doctrines of Islam and Their Implications for Poverty, Employment and Economic Growth. Virginia: The International Institut of Islamic Thought Herndon.
Widada, dkk. (2001). Kamus Basa Jawa (Bausastra Jawa). Yogyakarta: Kanisius.
Wurianto, Arif Budi. (2001). Gung Binatara: Kekuasaan dan Moralitas Jawa. Jurnal Ilmiah Bestari, 32(XIV), 46-52.
Zamzami, Rizal. (2018). Sejarah Agama Islam di Kerajaan Mataram pada Masa Panembahan Senapati, 1584-1601. JUSPI: Jurnal Sejarah Peradaban Islam, 2(2), 154-165.
DOI: http://dx.doi.org/10.30829/juspi.v4i1.7251
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam)
Published by Department of History of Islamic Civilization,
Sumatera Utara State Islamic University, Medan, Indonesia
Email: jurnal.juspi@uinsu.ac.id
JUSPI is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License