Sarekat Islam: Mediasi Perkecuan di Surakarta Awal Abad Ke-20
Abstract
Sentimen rasial merupakan permasalahan klasik yang terjadi antara etnis cina dan kaum pribumi di nusantara sejak masa kolonial. Tulisan ini memfokuskan diri pada permasalahan sentimen rasial di Surakarta awal abad ke-20. Adapun tujuan tulisan ini yaitu menganalisis relevansi sentimen rasial, perkecuan, dan organisasi Sarekat Islam. Karya ini menggunakan metode historis dengan teknik penelitian berupa studi pustaka. Temuan riset ini yaitu kondisi sentimen rasial yang meningkat di Surakarta awal abad ke-20 memunculkan praktik perkecuan. Meningkatnya kasus perkecuan menyebabkan munculnya sebuah organisasi yang diberi nama Sarekat Islam. Hadirnya Sarekat Islam ditengah-tengah keterpurukan sosial-ekonomi merupakan bentuk resistensi kaum pribumi dalam menghadapi persaingan dengan etnis Cina, sekaligus sebagai tindakan bertahan menghadapi kebijakan Kolonial Belanda.
Kata kunci : Sentimen rasial, Perkecuan, Surakarta, Sarekat Islam
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.30829/j.v2i1.1530
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam)
JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam)
Published by Department of History of Islamic Civilization,
Sumatera Utara State Islamic University, Medan, Indonesia
Email: jurnal.juspi@uinsu.ac.id
JUSPI is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License