METODOLOGI KONTEMPORER STUDI HUKUM ISLAM: PENDEKATAN KRITIS TERHADAP SUMBER DAN MEKANISME PERUMUSAN HUKUM
Abstract
Abstract: Islamic law, as a scientific discipline, has continuously evolved in its methodology alongside social, political, and cultural changes. However, many existing studies remain textualist and normative, lacking critical exploration of the philosophical and historical foundations underlying ijtihad. This research arises from the need for a more reflective and contextual methodology, enabling Islamic law to address contemporary challenges such as human rights, gender equality, and pluralism. The main research problem focuses on how contemporary methodologies provide a critical approach to Islamic legal sources (Qur’an, Sunnah, ijma’, and qiyas) and their formulation mechanisms. The study aims to examine critical paradigms developed by modern Muslim thinkers, assess their relevance to the legitimacy of Islamic law, and evaluate their contribution to legal reform. The method employed is normative juridical research with a statute approach, combined with qualitative historical-thematic analysis. Findings reveal that contemporary methodologies—through hermeneutics, deconstruction, Islamic feminism, and critical theory—offer inclusive, democratic, and responsive interpretive frameworks. In conclusion, critical methodology is not a threat to tradition but rather a means of revitalizing justice and maslahah values within Islamic law, making it more relevant to the needs of modern society.
Keywords: Islamic Legal Methodology, Epistemological Critique, Hermeneutics, Contemporary Ijtihad
Abstrak: Hukum Islam sebagai disiplin keilmuan senantiasa mengalami perkembangan metodologis seiring perubahan sosial, politik, dan budaya. Namun, kajian yang ada masih banyak bersifat tekstualis dan normatif sehingga kurang menggali aspek filosofis dan historis yang mendasari proses ijtihad. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan metodologi yang lebih kritis, reflektif, dan kontekstual agar hukum Islam mampu menjawab tantangan kontemporer, seperti isu hak asasi manusia, gender, dan pluralisme. Permasalahan utama yang dikaji adalah bagaimana metodologi kontemporer dapat menawarkan pendekatan kritis terhadap sumber hukum Islam (al-Qur’an, al-Sunnah, ijma’, dan qiyas) serta mekanisme perumusan hukumnya. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji paradigma kritis yang dikembangkan oleh pemikir Muslim modern, menilai relevansinya dalam legitimasi hukum Islam, serta melihat kontribusinya dalam pembaruan hukum. Penelitian menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan analisis kualitatif historis-tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metodologi kontemporer—melalui hermeneutika, dekonstruksi, feminisme Islam, dan teori kritis—mampu membuka ruang tafsir yang lebih inklusif, demokratis, dan responsif. Kesimpulannya, metodologi kritis bukan ancaman terhadap tradisi, melainkan sarana untuk menghidupkan kembali nilai-nilai keadilan dan kemaslahatan dalam hukum Islam, sehingga relevan dengan tuntutan masyarakat modern.
Kata kunci: Metodologi Hukum Islam, Kritik Epistemologis, Hermeneutika, Ijtihad KontemporerFull Text:
PDFReferences
Anwar, Syamsul. Studi Hukum Islam Kontemporer Bagian Dua. UAD Press, 2021.
Apriliani, Devi Rizki, Adzkiya Zayyan Mauizah, Dafis Heriansyah, Sholeh Utomo, dan Siti Chodijah. “Gender Dalam Perspektif QS. An-Nisa Ayat 34.” Jurnal Riset Agama 1, no. 3 (2021): 531.
Arizal, Joko. “Pertarungan Diskursif Islam Politik Dalam Wacana Penerapan Syariat Islam Pasca Orde Baru.” Jurnal Wacana Politik 7, no. 1 (2022): 85.
Dwicaksana, Haruli, dan Pujiyono. “Akibat Hukum yang Ditimbulkan Mengenai Cryptocurrency Sebagai Alat Pembayaran di Indonesia.” Jurnal Privat law 8, no. 2 (2020): 187.
Firmansyah, Siddik, Siti Masitoh, dan Marisa Risi. “Menyikapi Keotentikan Hadis Dalam Perspektif Harald Motzki (Studi Isnad Cum Matan).” Al-Mutabar: Jurnal Ilmu Hadis 11, no. 2 (2022): 28.
Furqan, Muhammad, dan Sakdiah. “Kajian Hermeneutika Kontemporer: Studi Analisis atas Penafsiran Al-Qur’an Nasr Hamid Abu Zayd dan Hassan Hanafi.” Tafse: Journal of Qur’anic Studies 7, no. 1 (2022): 46.
Guna, Taqwa Hari, Dedeh Supriyanti, Muhamad Yusup, dan Efa Ayu Nabila. “Transformasi Hukum Islam dan Dampak Sosial bagi Generasi Z.” Alphabet: Jurnal Wawasan Agama Risalah Islamiah, Teknologi dan Sosial (Al-Waarits) 1, no. 1 (2021): 79.
Halim, Abdul. “Politik Hukum Pidana Islam Dalam Negara Hukum Pancasila (Studi Akomodasi Hukum Islam dalam RUU KUHP Draft 2012).” Laporan Penelitian, UIN Syarif Hidayatullah, 2014.
Khufaya, Jihad, Muhammad Kholil, dan Nurrohman Syarif. “Fenomena Hukum Islam di Masa Modern; Upaya Harmonisasi antara eksistensi dan Relevansi.” Mutawasith 4, no. 2 (2021).
Muhammad, Hafid Nur, M. Nursadiki Khamim, dan Lingga Salimbar. “Analisis Metode Hermeneutika dalam Al-Qur’an atas Pemikiran Nasr Hamid Abu Zaid.” Ulumul Qur’an: Jurnal Kajian Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 2, no. 1 (2022): 49.
Muhammad, Pauzi, Darma Putra, dan Rahmi Hidayati. Metode Ijtihad Kontemporer Fazlur Rahman. Arr Rad Pratama, 2022.
Rohmanu, Abid. Fazlur Rahman dan Teori Penafsiran Double Movement. Teaching Resource. Research Repository. Institut Agama Islam Negeri, 2020.
Saragih, Geofani Milthree, dan Viona Margaretha. “Eksistensi Hukum Islam Dalam Paradigma Sistem Hukum Pancasila Di Indonesia.” Jurnal Esensi Hukum 4, no. 2 (2022): 145.
Soekanto, Soerjono. Penelitian Hukum Normatif. Bayumedia, 2006.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Alfabeta, 2013.
Syafi’ie, M. “Pemikiran Organisasi Islam tentang Penerapan Hukum Pidana Islam: Tinjauan Hukum Hak Asasi Manusia.” Undang: Jurnal Hukum 2, no. 2 (2019): 250.
Tampubolon, Ichwansyah. “Islamic Studies Dalam Perspektif Ilmu-Ilmu Humaniora.” Al-Muaddib: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Keislaman 4, no. 2 (2019).
Wahid, Shinta Nuriyah Abdurrahman. Perempuan dan Pluralisme. Pelangi Aksara, 2021.
DOI: http://dx.doi.org/10.30821/istishlah.v3i1.25961
Refbacks
- There are currently no refbacks.