MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

Diana Agustina, Hafiza Azzahra, Mutawalli Syakrawi

Abstract


Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial dan tidak dapat hidup sendiri. dia adalah Kemudian ada sistem yang dikenal sebagai sistem sosial atau organisasi sosial yang mengatur kehidupan mereka dan memenuhi kebutuhan mereka. Permasalahan dalam kehidupan berumah tangga dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Apa yang salah dalam sebuah keluarga adalah faktor internal. .Semua hubungan perkawinan dicirikan oleh hubungan antara individu dan individu lain dan antara subsistem dan subsistem lainnya. Nicholas dan Schwartz menunjukkan bahwa hubungan keluarga yang buruk adalah penyebab utama perselisihan keluarga. Hubungan disfungsional antara ayah dan ibu seringkali menimbulkan konflik bagi dirinya dan anak-anaknya, yang berujung pada situasi stres dan rawan konflik. Konflik ini muncul karena ayah dan ibu tidak menjalankan perannya masing-masing dengan baik. Subsistem perkawinan atau kemitraan berbeda dengan subsistem parenting karena peran dan tanggung jawabnya berbeda. Jika semua subsistem tidak kompatibel, maka ada masalah hubungan. Masalah hubungan keluarga harus ditangani secara tepat dan efektif menggunakan model dan teknik pengobatan. Salah satu tugas terapeutik yang dapat dilakukan oleh konseling perkawinan. Konseling pernikahan adalah proses terapi yang berfokus pada pencegahan dan penanganan masalah dalam kehidupan pernikahan. Dalam proses terapi konseling pernikahan, kegiatan terapi keluarga dan model berdasarkan hubungan antara keluarga dan subsistem keluarga dapat digunakan. Ini merupakan langkah penting karena terapi ini membimbing keluarga dan setiap anggota untuk memahami arti keluarga, masalah hubungan keluarga, dinamika keluarga dan solusi yang dapat ditemukan dan dirumuskan secara mandiri oleh setiap keluarga.

Full Text:

PDF

References


Al Hamat, A. (2018). Wakil keluarga dalam konteks hukum Islam. Judithia: Jurnal Hukum Islam dan Pemikiran Hukum, 8(1), 139..https://doi.org/10.21043/yudisia.v8i1.3232

Amran, A. (2015). Peran agama dalam transformasi sosial di masyarakat. Kebijaksanaan 2(1), 23–39.http://repo.iain-padangsidimpuan.ac.id/269/1/Ali Amran.pdf

Anson Fasanudian, S..A. &. (2015). Partisipasi masyarakat untuk mewujudkan Kuningan sebagai cagar alam (Survey di kawasan Kuningan). Persatuan: Jurnal Hukum, 2(1), 67-90.

.https://doi.org/10.25134/unifikasi.v2i1.26

..Dewi, K.S., Widayanti, C.G (2011). Deskripsi kepentingan keluarga dalam hal status dalam keluarga, usia, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan (studi pendahuluan). Jurnal Psikologi Undip, 10(2), 163-172.

Hamda, N. (2017). masyarakat dan sosialisasi. Serikat, 12(22), 107-115. .http: .http://journal.uinantasari.ac.id/index.php/ittihad/article/view/1684

Lee S, Hahn C, Rhee M, Oh JE, Song J, Chen Y, Lu G, Perdana, Fallis A. (2012). individu, keluarga dan masyarakat. Jurnal Informasi dan Pemodelan Kimia, 53(9), 1689-1699. http://dx.doi.org/10.1016/j.tws.2012.02.007

Marganingsih,.D.I. (2018). Peran masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat desa. Jurnal Publiciana, 11(1), 72-88.

Rofifa, D.(2020). individu, keluarga dan masyarakat. 12-26.

cerdas. (2019). Urusan Keluarga (Teori dan Studi Kasus). dalam buku-buku sastra.




DOI: http://dx.doi.org/10.30821/ijtimaiyah.v6i2.17152

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 IJTIMAIYAH Jurnal Ilmu Sosial dan Budaya

 

Indexed by:  

 

                                            

 

 

 

View My Stats

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

Jl. William Iskandar Ps. V, Medan Estate, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20371.