Identifikasi Potensi Pasar Green Sukuk Republik Indonesia

Suherman Suherman

Abstract


Penerbitan Green Sukuk Republik Indonesia dimaksudkan untuk memperoleh pembiayaan defisit APBN dan proyek pemerintah, sekaligus untuk memenuhi komitmen Pemerintah terhadap pengurangan dampak climate change. Beberapa sumber menyebutkan bahwa, kebutuhan anggaran dalam program pengentasan masalah climate change nasional cukup besar namun ketersediaan anggaran terbatas. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana potensi pasar green sukuk di domestik Indonesia dan pasar internasional, agar kebutuhan anggaran untuk pembiayaan defisit tersebut dapat terpenuhi. Dengan pendekatan kuantitatif deskriptif menggunakan teknik forecasting least square dan analogi historis, hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) perkembangan penerbitan sukuk negara dan green bond menunjukkan tren positif hingga tahun 2029; (2) Permintaan investor Sukuk Negara di pasar domestik terus meningkat (3) Minat investor asing tinggi terhadap Sukuk Negara.

 


Keywords


Green Sukuk, Potensi Pasar, Climate Change

Full Text:

PDF

References


Alam, A., Duygun, M., & Ariss, R. T. (2016). Green Sukuk : An Innovation in Islamic Capital Markets. Switzerland. https://doi.org/10.1007/978-3-319-32268-1

Brahim, C. T. (2018). The Role of green Islamic sukuk to the promotion of sustainable development objectives . Journal of the New Economy, 01, 186–207. diakses 6 Januari 2019, dari https://www.asjp.cerist.dz/en/article/60503

CBI. (2018). GREEN BONDS 2018 THE STATE OF THE MARKET. Climate Bonds Initiative. diakses pada 9 Januari 2019, dari https://www.climatebonds.net/resources/reports/green-bonds-state-market-2018

Direktorat Pembiayaan Syariah. (2015). Sukuk Negara Instrumen Keuangan Berbasis Syariah. (Suminto, Ed.). Jakarta: kementerian Keuangan.

Direktorat Pembiayaan Syariah. (2018). Satu Dasawarsa Sukuk Negara Untuk Kemasalahatan Bangsa.

Ditjen PPI. (2015). RENCANA STRATEGIS 2015-2019. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. diakses pada 13 Januari 2019, dari http://ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/renstra/renstra_for_web.pdf

DJPPR. (2018). Peran Sukuk Negara dalam Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan. kementerian Keuangan.

Fatah, D. A. (2011). Perkembangan Obligasi Syari’ah (Sukuk) di Indonesia : Analisis Peluang dan Tantangan. Al-’Adalah, X(1), 281–301.

Kementerian Keuangan. (2018). Indonesia’s green bond & green sukuk initiative.

Muchtar, A. T., Amelia, L., Dachlan, A. N., Nur, A. I., & Bastari, G. R. (2012). Pembiayaan Perubahan Iklim di Indonesia : Pemetaan Sumber, Mekanisme Penyaluran dan Penerima Manfaat Dana-Dana Terkait Perubahan Iklim. The Indonesian Institute. Jakarta.

Muhmad, S. N., & Muhmad, S. N. (2018). Potential Development of Sukuk in Competitive Market. International Journal of Business and Management, 2(2), 26–29. https://doi.org/10.26666/rmp.ijbm.2018.2.4

Ng, T., & Tao, J. (2016). Bond financing for renewable energy in Asia. Energy Policy. https://doi.org/10.1016/j.enpol.2016.03.015

Panda, P. (2017). Green Bond A Socially Responsible Investment ( SRI ) Instrument. Research Bulletin , Volume 43 , No . I , April , 2017 . The Institute of Cost. Research Buletin, 43(April). diakses pada 9 Januari 2019, dari https://www.researchgate.net/publication/318563197

PKPPIM. (2011). Kebutuhan Pembiayaan Perubahan Iklim. Kementerian Keuangan. diakses 12 Januari 2019, dari http://www.fiskal.kemenkeu.go.id/pkppim/id/site/index/pembiayaan-perubahan-iklim-di-indonesia#11278

Reboredo, J. C. (2018). Green Bond and Financial Markets: Co-Movement, Diversification and Price Spillover Effects. Energy Economics. https://doi.org/10.1016/j.eneco.2018.05.030

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara




DOI: http://dx.doi.org/10.30829/hf.v1i6.4177

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by: