KNOWLEDGE AND EXPOSURE INFORMATION OF ADOLESCENTS ABOUT REPRODUCTIVE HEALTH
Abstract
Abstrak
Kesehatan reproduksi menjadi permasalahan yang sering didapatkan remaja. Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan kurangnya mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi membuat remaja terjebak pada permasalahan yang berkaitan dengan seks bebas, terkena penyakit infeksi menular seks bahkan kehamilan tidak diinginkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja dan keterpaparan informasi remaja di Provinsi Sumatera Utara.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan design crossectinal.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja perempuan dan laki-laki yang belum menikah dengan rentang usia 15–24 tahun dari rumah tangga terpilih yang berdomisili di Provinsi Sumatera Utara yang berjumlah 1123 orang.Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yang berasal dari Survei Indikator Kinerja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2017.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih banyak yang tidak tahu tentang masa subur wanita sebanyak 46,7% dan tidak pernah mendengar istilah masa subur sebanyak 9.8%. Remaja ternyata masih banyak yang tidak tahu tentang HIV/AIDS sebanyak 12,6% dan pernah mendengar tentang HIV/AIDS sebanyak 87,6%. Remaja ternyata masih banyak yang tidak tahu tentang infeksi menular seks sebanyak 42,7% dan pernah mendengar tentang tentang infeksi menular seks sebanyak 57,3%. Masih banyak yang tidak tahu tentang remaja perempuan dapat hamil hanya dalam sekali hubungan sebanyak 19,1% , responden menjawab remaja perempuan tidak dapat hamil hanya dalam sekali hubungan sebanyak 15% dan remaja perempuan dapat hamil hanya dalam sekali hubungan sebanyak 65,9%.
Dari hasil penelitian ini disarankan kepada BKKBN Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara untuk lebih intens dalam mensosialisasikan tentang kesehatan reproduksi pada remaja agar dapat menciptakan keluarga yang bahagia. Remaja diharapkan dapat mencari informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi agar dapat mengurangi resiko terjadinya perilaku beresiko.
Kata kunci :Pengetahuan, Informasi, kesehatan reproduksi, remaja
Abstract
Health problems that adolescents often experience. Adolescents ' knowledge of reproductive health and reduction getting information on health recovery makes adolescents spared free sex-related problems, discussing infectious diseases The purpose of this research is to study the overview of Adolescents ' knowledge and the exposure of adolescent information in North Sumatra province.
This research is a type of observational research with cross-sectional design. The samples used in this study were teenage girls and unmarried men with a range of ages 15 – 24 years of selected households domiciled in the province of North Sumatra which resulted in 1123 people. The study used secondary data sources issued from the National Medium Term Development Plan performance Indicators survey in 2017.
The results showed that many still do not know about women's fertile period of 46.7% and never heard the term fertile period of 9.8%. Teenagers are still many who do not know about HIV/AIDS as much as 12.6% and have heard about HIV/AIDS as much as 87.6%. Teenagers are still many who do not know about sexually transmitted infections by as much as 42.7% and have heard of sexually transmitted infections as much as 57.3%. There are still many who do not know about women can conceive only in one relationship of 19.1%, respondents answered girls can not conceive only in one relationship as much as 15%, and girls can conceive only in one relationship as much as 65.9%.
From the results of this study, tell BKKBN Regency/city in North Sumatera province to be more intense in socializing about reproductive health in adolescents in order to produce a happy family. Adolescents are expected to seek correct information about health care
Keywords: Knowledge, Information, Reproductive Health, Adolescents
Full Text:
PDFReferences
Afritayeni. (2018). Analisis Perilaku Seksual Berisiko Pada Remaja Terinfeksi HIV DAN AIDS. Jurnal Endurance, 3(1), 69–81.
BKKBN. (2017). Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017.
Efendy, Nor, Siregar, Putra Apriadi, Fauzan, A. (2016). Kaki Gajah dalam Balutan Budaya Etnik Sula. In Wasis Budiarto (Ed.), PT Kanisius. PT Kanisius.
Ernawati, H. (2018). Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja di Daerah Pedesaan. Indonesian Journal for Health Sciences, 2(1), 58–64.
Harbia, Multazam M, A. A. (2018). Dampak Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Aditif Lainnya (NAPZA) terhadap Perilaku Seks Pranikah. Window of Health : Jurnal Kesehatan, 1(3), 1–8.
Isnaeni, N. (2017). Hubungan antara Pengetahuan, Pola Asuh Permisif, Tayangan Pornografi, dan Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Seks Remaja yang Menggunakan Jasa WPS (Wanita Penjaja Seks) di Bandungan Kab. Semarang. Public Health Perspective Journal, 2(1), 64–71.
Kementerian Kesehatan RI. (2017). Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKKRI): Kesehatan Remaja Indonesia.
Pratama, A. C. (2017). Analisis Hubungan Pergaulan dengan Teman dan Paparan Media Pornografi terhadap Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja. Jurnal Biometrika Dan Kependudukan, 6(1), 1–8.
Putri, S. (2017). Faktor – Faktor Yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Remaja yang Tinggal di Lingkungan Resosialisasi Argorejo Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(5), 1092–1101.
Rianto, E. (2018). Determinan Perilaku Seksual Remaja di SMA Negeri 1 Siak Kecil Kabupaten Bengkalis Tahun 2017. The Indonesian Journal Of Health Science, 10(1), 64–73.
Rinta, L. (2015). Pendidikan Seksual Dalam Membentuk Perilaku Seksual Positif Pada Remaja Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Psikologi Remaja. Jurnal Ketahanan Nasional, 21(3), 163–174.
Santosa, H. (2019). KRR sebagai Program Pengembangan Perilaku Seksual Sehat Remaja pada Revolusi Industri 4.0. Indonesian Journal Of Educational Counseling, 3(3), 223–242.
Sanusi, S. R. (2019). Efektifitas Metode Pengukuran Perilaku Seksual Remaja Usia 15-21 Tahun Berdasarkan Teknik Self Administered dan Interview-Based Questioner. Jurnal Kesehatan, 10(3), 489–494.
Sesilia, Y. . (2017). Perilaku Pacaran Remaja dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi di SMAN 1 dan SMAN 2 Kecamatan Meliau. Jurnal Mahasiswa Dan Penelitian Kesehatan, 4(2), 1–14.
Sidabutar, W. H. (2019). Analisis Hubungan Antara Tingkat Keterpaparan Media dengan Tingkat Pemahaman Kesehatan Reproduksi Remaja di Provinsi Sumatera Utara. Inovasi, 16(2), 115–127.
Siregar, P. A. (2019a). Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas Kota Matsum di Medan Menggunakan Pendekatan Instrumen Health Metrics Network. Contagion, 1(1), 42–53.
Siregar, P. A. (2019b). Perilaku Ibu Nifas dalam Mengkonsumsi Kapsul Vitamin A di Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Jurnal Kesehatan, 12(1), 47–57.
Sitorus RJ. (2015). Pengaruh Tahapan Rehabilitasi Terhadap Self Efficacy Pasien Ketergantungan Narkotika Di Pusat Terapi dan Rehabilitasi Lido. Universitas Indonesia.
Umaroh, A. K. (2015). Hubungan Antara Faktor Internal dan Eksternal dengan Perilaku Seksual Pranikah Remaja Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 10(2), 65–75.
Wahyuni, S. (2016). Determinan Perilaku Seksual Pra Nikah Remaja Pria di Indonesia Hasil SDKI. Euclid, 6(2), 177–188.
Weni, L. (2019). Determinan Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Pada Akseptor KB Aktif di Puskesmas Pedamaran. Contagion : Scientific Periodical of Public Health and Coastal Health, 1(1), 9–16.
Westerman, D. (2014). Social Media as Information Source: Recency of Updates and Credibility of Information. Journal of Computer-Mediated Communication, 19(2).
Wirawan, W. (2016). Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Berisiko Penyakit HIV/AIDS Pada Remaja di SMA - N 6 Kecamatan Padang Selatan Kota Padang Tahun 2016 [Universitas Andalas]. http://scholar.unand.ac.id/11245/2/B AB I.pdf
DOI: http://dx.doi.org/10.30829/contagion.v1i2.7210
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Ahmad Syukroni Sinaga, Andriani Buaton, M. Ancha Sitorus
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.