JURNALISTIK DAN PEMBERITAAN RADIKALISME DALAM PARADIGMA ISLAM

M. Yoserizal Saragih

Abstract


Abstrak: Pristiwa dan isu-isu yang diangkat saat ini adalah menjadi faktor utama pembaca dalam memenuhi
kebutuhuan akan informasi. Polemik isu-isu radikalisme yang dikaitkan serta dikonotasikan dengan agama
kian meluas dan tidak ada henti-hentinya, jadi pembicaraan masyarakat saat ini. Dalam pemberitaan
tersebut terdapat penilaian serta pandangan yang berbeda-beda terhadap pemaknaan “radikalisma”.
Mulai dari ulama, tokoh masyarakat, bahkan pakar politik sekalipun. Sehingga menjadi menarik untuk
selalu diperbincangkan. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendeskripkan bagaimana jurnalis
merangkai suatu berita dalam pradigma Islam. Metodologi yang digunakan dalam tulisan ini yaitu penelitian
deskriptif analisis dengan pendekatan library research (studi pustaka) yakni penelitian terhadap pembingkaian
suatu berita dalam pradigma ajaran Islam yang terdapat dalam pemberitaan radikalisme yang dianalisa
dengan cara menguraikan secara tepat dan akurat dari pemberitaan tentang radikalisme serta kaitannya
dalam Alqur’an dandan hadis, sehingga menghasilkan suatu kesimpulan. Adapun hasil dari penulisan ini
yaitu terkait dengan masalah ini, terdapat sumber-sumber normatif Islam dalam Alqur’an, seperti yang
ditemukan dalam surah al-Ahzab: 70, mendorong orang untuk berbicara kebenaran jujur. Dan Allah juga
memerintahkan untuk menjauh dari prasangka yang akan membawa keraguan dan ketidakbenaran
seperti dalam surat al-Hujurat: 12, atau fitnah siaran berita dalam berbagai bentuk terdapat dalam surah
al-Nur 19. Selain itu, Beberapa ayat-ayat ini adalah referensi kepada para pembuat berita atau wartawan
dalam karya-karya mereka, serta bagi konsumen ketika mereka menerima berita. Dalam tulisan ini,
hubungan antara Alqur’an dan pristiwa yang jurnalise tampilkan menggunakan bersifat komparatif pula
interkoneksi dalam hal ini etika jurnalistik Dewan Pers dan keputusan Komisi Penyiaran Indonesia dan
etika jurnalistik dalam Islam. Karena dalam ajaran Islam salah satu unsur jurnalistik yang ditekankan oleh
Al-qur’an adalah mengenai etika jurnalistik, sopan santun penyiaran. Jurnalistik berorientasi pada kebaikan
dan taqwa. Seperti: kejujuran, informasi yang dibawa harus valid, bukan dugaan apalagi fitnah, tidak
bertujuan untuk menyebarkan keburukan serta aib seseorang tanpa suatu manfaat atau kepentingan
yang jelas dan hendaknya ada kroscek dan sikap kritis terhadap sebuah berita.
Kata Kunci: Jurnalistik, Pemberitan Radikalisme, dan Islam

Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Al-Din al-Qurtubi (w. 671 H), al-Jami’ Li Ahkam al-qur’an, dalam CD Digital al- Maktabah al-Syamilah.

Al-Razi. 2001. Mafa tih al-Ghaib, dalam CD Digital al-Maktabahal-Syamilah.

Aminudin Basir dkk. 2009. Kebebasan Media Komunikasi Dalam Perspektif Islam, Jurnal Hadhari vol. 2.

Amir Mafri. 2000. Etika Komunikasi Mass Dalam Paradigma Islam, Jakarta: Logos.

Chiorul Arief.M. 2008. Dasar Jurnalistik, Surabaya: Al-Ikhlas.

Departemen Agama RI. 2006. Al-Qur’an dan Terjemahan, Bandung: Di Ponegoro.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Eriyanto. 2007. Ananlisis Framing Kontruksi Ideologi dan politik Media, Yogyakarta: PT Kis Printing Cemerlan..

Hamdan Daulay. 2009. Kode Etik Jurnalistik Dan Kebebasan Pers Di Indonesia Ditinjau Dari Perspektif

Islam, Yogayakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Hikmat, Mahi M. 2014. Metode Penelitian dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra, Yogyakarta: Graha

Ilmu.

http/www.voaindonesia.com/a/radikalisme-dan-intoleransi-di-indonesia/463149.html. diakses pada Tanggal

November 2019.

Junaedhie Kurniawan. 1991. Ensiklopedi Pers Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Luwi Ishwara.

Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar, Jakarta: Kompas.

Margiyono. 2012. Dilema Antara Kebebasan Persdan Etika Pers Indonesia, Jakarta: Jurnal Dewan Pers.

Masduki. 2003. Kebebasan pers dan kode etik jurnalistik, Yogyakarta: UII Perss.

Mohammad Zhomroni. 2008. Reformulasi Komunikasi mengusung nilai dakwah dalam media massa, yagyakarta:

CV. Arta Wahyu Sejahtera.

Muhtadin, Komunikasi dalam al-Qur’an, Suatu Kajian Tafsir Tematik, hal 9 dalam ejournalwacana. com/pdf/

.../PRINSIP2%20Komunikasi%20Islam%20MUHTADIN. pdf, diakses tanggal; 11 November 2019.

Mulyana Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: Rosdakarya.

Muslim bin al-Hajjaj. 2013. Shahih Muslim (Bairut: Dar Ihya’ al-Turath al-‘Arabi, tt), juz IV.

Syaputra Iswadi. 2007. Komunikasi Profetik: Konsep dan Pendekatan, Bandung: Rekatama Media.

Ton kertapati. 2000. Dasar-Dasar Publisistik, Jakarta: penerbit Bima Aksara.




DOI: http://dx.doi.org/10.37064/ab.jki.v3i2.6763

Refbacks

  • There are currently no refbacks.