POLA KOMUNIKASI SUAMI TERHADAP ISTRI PADA PASANGAN POLIGAMI (Studi Terhadap Pasangan Poligami di Kota Tebing Tinggi)
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan, menganalisis atau menguraikan pola komunikasi yang dilakukan suami kepada istri pertama dan kedua, pola komunikasi yang dilakukan sesama istri, serta hambatan komunikasi yang dihadapi pasangan suami istri poligami di Kota Tebing Tinggi. Metodologi penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yaitu menganalisis dan membuat interpretasi data yang ditemukan melalui hasil dokumen, wawancara dan pengamatan. Data yang dikumpulkan diperiksa keabsahannya melalui keabsahan data. Teknik analisa data adalah mereduksi, menyajikan, dan membuat kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pola komunikasi yang dilakukan oleh suami kepada masing-masing istrinya tidak memiliki pola komunikasi yang khusus yang terjadi dalam rumah tangga mereka, akan tetapi masing-masing keluarga memiliki cara tersendiri dalam mengatur kedua istrinya, misalnya dalam pola pemberian nafkah dan masing-masing suami juga memberikan peran masing-masing kepada istrinya dan suami juga melakukan komunikasi yang merupakan pola komunikasi keseimbangan (equality pattern) dan pola komunikasi pemisah tak seimbang (Unbalanced Split Pattern). (2) pola komunikasi yang dilakukan oleh masing-masing istri pada pasangan poligami ini terdapat dua pola yaitu pola komunikasi seimbang dan pola komunikasi monopoli. Kedua istri pada masing-masing pasangan poligami secara perlahan dapat berkomunikasi dengan baik dengan sesama istri, tetapi ada juga yang tidak memiliki komunikasi yang baik, ini disebabkan tidak adanya penerimaan diri dari istri pertama terhadap istri kedua. (3) hambatan komunikasi disebabkan karena kurangnya waktu untuk berkomunikasi, Sulit membangun komunikasi yang komunikatif, sulitnya menciptakan koordinasi yang baik dalam penyelesaian masalah, tidak menganggap serius setiap masalah, adanya prasangka buruk, dan relatif rendahnya tingkat pendidikan yang secara keseluruhan dapat menghambat komunikasi yang terjadi pada pasangan poligami ini.
Full Text:
PDFReferences
Daftar Pustaka
Mulia, Musdah. 1999. Pandangan Islam tentang Poligami, Jakarta: Asia Fondation,
Nuruddin, Amir& Azhari Akmal Tarigan, 2006. Hukum Perdata Islam di Indonesia: Studi kritis Perkembangan Hukum Islam dari Fikih, UU No. 1/1974 sampai KHI, Jakarta: Kencana.
Brent D, Rubendan Lea P. Stewart, 2013. Komunikasi dan Perilaku Manusia, Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada..
Daryanto, 2010. Ilmu komunikasi, Bandung: Satu Nusa.
Mulyana, Dedy . 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Cangara, Hafied. 1998. pengantar Ilmu komunikasi,Jakarta: PT Raja Grafindo.
Achdiat K, Mihardja.1997.Polemik Kebudayaan: pokok pikiran Takdir alisyahbana, Yogyakarta: Pustaka Jaya.
Friendly, 2002. Komunikasi dalam Keluarga, Jakarta: Family altar.
Mas’ud,Ibnu dan Zainal Abidin, 2007.Fiqh Madzhab Syafi’i, (Bandung : Pustaka Setia.
Abdur Rahman I, Abdur . 1996. Perkawinan dalam Syariat Islam, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ludlow, Ron. 1992. The Essence of Effective Communication, Fergus Panton : Prentice Hall.
DOI: http://dx.doi.org/10.37064/ab.jki.v2i2.1235
Refbacks
- There are currently no refbacks.