MENINGKATAKAN KOMPETENSI GURU PAI DALAM MENYUSUN SOAL HOTS (HIGHER ORDER THINKING SKILLS) MELALUI WORKSHOP DI KKG PAI KECAMATAN UJUNG PADANG TAHUN 2022/2023

Dedik Dedik

Abstract


Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (PTS) yang bertujuan unutuk meningkatkan kompetensi guru PAI dalam menyusun soal HOTS melalui workshop dengan subjek penelitian adalah seluruh guru PAI binaan yang berjumlah 15 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dengan instrumen lembar observasi. Analisis data dilakukan dengan teknik kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, data empiris menunjukkan bahwa melalui workshop dapat  meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun soal PAI berbasis HOTS. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan rata-rata kompetensi guru dalam menyusun soal berbasis HOTS pada setiap siklusnya. Pada prasiklus nilai yang diperoleh guru dalah 65, kemudian meningkat pada siklus I dan II menjadi 71.6 dan 83.3. Dalam menyusun soal HOTS diukur dengan 5 indikator, masing-masing komponen mengalami peningkatan pada setiap siklus. Indikator menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS mengalami peningkatan dari 70 menjadi 76.7 pada siklus I dan 90 pada siklus II. Indikator menyusun kisi-kisi soal mengalami peningkatan  dari prasiklus sebesar 66.7 menjadi 75 pada siklus I dan 85 pada siklus II. Indikator memilih stimulus yang menarik dan kontekstual mengalami peningkatan dari 61.7 pada prasiklus menjadi 68.3 pada siklus I dan 78.3 pada silus II.  Indikator menulis butir soal sesuai dengan kisi-kisi mengalami peningkatan dari 63.3 pmenjdai 66.7 pada siklus I dan 76.7 pada siklus II. Indikator terakhir membuat pedoman penskoran atau kunci jawaban juga mengalami peningkatan dari 66.61 menjadi 71.6 pada siklus I dan 86.7 pada siklus II

Keywords


Kompetensi Guru, Higher Order Thinking (Skills)

Full Text:

PDF

References


Anderson. L,dan Kratwohl. (2000). Taksonomi Belajar dan Mengajar : Revisi Taksonomi Bloom. Jurnal Pendikan Psikologi. 47(49)

Baderan, J. K. (2018). Pengembangan Soal High Order Thinking (HOT) Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Melatih Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas VI SD. PEDAGOGIKA.Jurnal Pendidikan.9(2),

Basuki, I. dan Hariyanto. (2014). Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Brookhart, S. M. (2010). How To Assess Higher-Order Thinking Skills In Your Classroom.United States of Amerika: ASCD Member Book

Ichsan, I. Z., Sigit, D. V., Miarsyah, M., Ali, A., Arif, W. P., dan Prayitno, T. A. (2019). HOTS-AEP: Higher order thinking skills from elementary to master students in environmental learning. European Journal of Educational Research, 8(4), 935–942. https://doi.org/10.12973/eujer.8.4.935

Fanani, A., dan Kusmaharti, D. (2018). Pengembangan Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) di Sekolah Dasar Kelas V. Jurnal Pendidikan Dasar. 9(1),

Fatoni,A. (2011) Metodologi Penelitian dan Teknik Penyususna Skripsi . Jakarta: Rineka Cipta

Lewy, dkk. (2009). Pengembangan Soal untuk mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pokok Bahasan Deret Bilangan Kelas IX SMP Xaverus Maria.Jurnal Pendidikan Matematika. 3(2).

Guza, Afnil. (2008). Undang-undang Sisdiknas dan Undang-undang Guru dan Dosen. Jakarta: Asa Mandiri

Hadi,S. (2002). Metodologi Reserch. Yogyakarta:Andi Ofset,Edisi Refisi

Mardiana, N. (2017). Peningkatan Physics Hots Melalui Mobile Learning (Mobile Learning to Improve Physics HOTS). PASCAL (Journal of Physics and Science Learning), 1(2), 1–9.

Maryani, I., & Martaningsih, S. T. (2020). Pendampingan Penyusunan Soal Higher Order Thinking Bagi Guru Sekolah Dasar. SOLMA, 09(1), 156–166

Marwah, D., Wahyudin, D., dan Johan, R. C. (2017). Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Science Technology And Society (STS) Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi.Educational Technologia,1(2), Article 2.

Masri, S dan Sofran,S. (1995). Metode Penelitian Survey. Jakarta:LP3ES

Ningrum, R. T. L. (2016). Pengaruh Instrumen Penilaian Kognitif Berbasis Higher Order Thinking Skill Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Kelas XI Materi Buffer dan Hidrolisis [Other, Universitas Negeri Semarang].

Osnal, dkk. (2016). Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menyusun Tes Hasil Belajar Akhir Semester Melalui Workshop di KKG Gugus 02 Kecamatan Sumbermalang Tahun 2014/2015. Jurnal Pancara, Vol. 5(1). Halaman 67-82.

Pratiwi, U., dan Fasha, E. F. (2015). Pengembangan Instrumen Penilaian HOTS Berbasis Kurikulum 2013 Terhadap Sikap Disiplin. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA.1(1)

Sani, A. R. (2019). Strategi Belajar Mengajar. Depok : Raja Grafindo Persada

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sastrawan, K. B. (2016). Profesionalisme Guru dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Jurnal Penjaminan Mutu. 2(2)

Setiawati, wiwik. Dkk. (2018). Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skill. Jakarta: Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Shabir U, M. (2015). Kedudukan Guru Sebagai Pendidik : (Tugas dan Tanggung jawab, Hak dan Kewajiban, dan Kompetensi Guru). AULADUNA, 2(2), 221–232

Sudjana, N.(2009). Pendidikan Tingkat KePenelitian Konsep Dan Aplikasinya Bagi Peneliti Sekolah. Jakarta: LPP Bina Mitra

Suryapusptarini, B. K., dan Wardono, K. (2018). Analisi Soal matematika Tipe HOTS pada K13 untuk Mendukung Keterampilan Literasi Siswa, Prosiding Seminar Nasional Matematika.876-884




DOI: http://dx.doi.org/10.30821/ansiru.v6i2.15235

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2022 ANSIRU PAI : Pengembangan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

JURNAL ansiru PAI by Program Master Pendidikan Agama Islam FITK UIN Sumatera Utara Medan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 Based on a work at http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ansiru/index.