Fragmentasi Politik Masyarakat Aceh

MUSTAFA KAMIL ALGA BERUH

Abstract


Abstract

An organized political party group, the aim is to gain political power, but lately in Aceh and local politics are increasingly in the spotlight for political science, Aceh is known as local politics or local politics which incidentally is as a communication tool and facilitator for the people of Aceh . However, in reality some Aceh political party contestations did succeed in achieving a task mandated in the law's objectives and party tasks. But in politics in Aceh recently experienced fragmentation that is so strong and very prominent and interesting to examine. Because many instruments and indicators influence the birth of the political fragmentation of Acehnese people, one of them is the political elite. In the course of the Acehnese people began to gradually realize the political behavior, until there were many political institutions or parties who wanted to separate from one political party to a new political party, and not infrequently the local political parties became a place for exploitation and vice versa to utilize the political situation, for example like local figures and elites who have an important influence and role in an area. However, however, the journey of local politics in Aceh is increasingly becoming apparent with its own local style and characteristics. Until much influence the order of local social life in Aceh.

Keywords: Political Parties, Society, Aceh

 

Abstrak 

Partai politik suatu kelompok yang terorganisir, tujuannya untuk memperoleh kekuasaan politik, namun belakangan ini di Aceh dan politik lokal kian menjadi sorotan bagi pengait ilmu politik, Aceh yang di kenal dengan politik lokal atau politik lokal yang notabene adalah sebagai alat komunikasi dan fasilitator bagi masyarakat Aceh. Namun pada kenyataan memang beberapa kontestasi partai politik Aceh memang berhasil untuk mencapai sebuah tugas yang di amanatkan dalam undang-undang tujuan dan tugas partai. Tapi di politik di Aceh belakangan ini mengalami fragmentasi yang begitu kuat dan sangat menonjol dan menarik untuk di teliti. Karena banyak instrumen dan indikator yang mempengaruhi lahirnya fragmentasi politik masyarakat Aceh tersebut, salah satunya adalah elit politik. Dalam perjalanannya masyarakat aceh mulai belahan-lahan menyadari perilaku politik tersebut, hinga banyaknya lembaga atau partai politik yang ingin memisahkan diri dari partai politik satu ke partai politik baru, dan tidak jarang partai politik lokal tersebut menjadi tempat ajang pemanfaatan dan juga sebaliknya memanfaatkan situasi politik, misalkan seperti figur dan elit lokal yang mempunyai pengaruh dan peran penting di suatu daerah tersebut. Namun walaupun demikian perjalanan politik lokal di Aceh semakin hari semakin terlihat jelas dengan gaya lokal dan cir khasnya sendiri. Hinga banyak mempengaruhi tatanan kehidupan sosial lokal di Aceh.

Kata kunci : Partai Politik, Masyarakat, Aceh


Full Text:

PDF

References


REFERENSI

Abdul Mukthie Fadjar. Partai Politik dalam Perkembangan Ketatanegaraan Indonesia, ed. Malang,: Setara Pres. 2013.

Alim Bathoro, “Studi Ilmu Pemerintahan” Perangkap Dinasti Politik Dalam Konsolidasi Demokrasi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, riset.umrah. No. 13, 2013.

Catatan Serambinews.com, PA menoreh suara terbanyak, dari 81 kursi di DPRA, 29 kursi disabet PA atau setara dengan 35,80 persen. Sedangkan PNA, hanya memperoleh 3 kursi atau 3,70 persen. Begitu juga PDA, hanya mampu merebut satu kursi atau 1,23 persen.

Faisal Riza, dalam Pusat Kajian Politik, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Partai Politik Lokal Aceh, 2016.

Gun-Gun Heryanto, Problematika Komunikasi Politik, Yogyakarta: IRCiSoD, 2018.

Jhon B. Thomson, Studies in the Theory of Ideology, Terj.Haqul Yaqin, Yogyakarta: IRCiSoD, 2014

Kerry Sieh, “Aceh pasca tsunami dan pasca konflik”Mega Sesar Sunda dulu dan kini dan esok” (Pustaka Laras, kerjasama dengan International Centre for Aceh and Indian Ocean Studies ICAIOS, terj. Arif B. Prasetyo, Jakarta, 2012.

Leo Agustino dan Mohammad Agus Yusoff, “Jurnal Ilmu Politik” Politik lokal di Indonesia dari Otokratik ke Reformasi Politik, AIPI., No.21,2010.

M.Rifqinizamy Karsayuda, Partai Politik Lokal Untuk Indonesia, Jakarta PT RajaGrafindo Persada, 2015.

Malik, Pengertian Sosialisasi Politik Lengkap, “Pengertian Sosialisasi Politik, Tipe-tipe & Sarana Sosialisasi Politik” 11 November 2017. https://mengakujenius.com/pengertian-sosialisasi-politik-tipe-tipe-dan-sarana/

Michael Morfit, ”Aceh pasca tsunami dan pasca konflik” Mengelola Risiko Aceh, kesepakatan Helsinki, dan perkembangan demokratis Indonesia, Pustaka Laras, kerjasama dengan International Centre for Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS), terj. Arif B. Prasetyo, Bali-Jakarta, 2012

Mohan G & Stokke K. 2000. Participatory development and empowerment: thedangers of localism. Third World Quarterly, 2000.

Saddam Husien dalam Seminar Nasional, Oleh Pusat Kajian Politik. Universitas Gunung Lauser, pada 02 Agustus 2017.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

P ISSN 2355-1291

E ISSN 2685-5127

 

Free counters!

  StatCounter - Free Web Tracker and Counter