Human Rights In Muslim And Non Muslim Countries

Nurliana Damanik

Abstract


ABSTRACT

Human Rights (HR) are rights inherent to all human beings, not given by society or positive law, but based on their dignity as human beings. These rights are universal, possessed by everyone regardless of social status, economic status, or gender. In the context of Islam, HR are regulated within the concept of al-dlaruriyat al-khamsah or al-huquq al-insaniyah fi al-islam, which emphasizes five main aspects that must be preserved by every individual: preserving life, intellect, property, lineage, and maintaining a humane way of life. The history of HR in Islam can be traced back to events such as the Medina Charter and the Cairo Declaration. Meanwhile, in the Western world, HR began to be formalized in the 17th century with the signing of the Magna Carta in England and the French Declaration that regulated individual freedoms in legal processes. The principle of human rights known as the presumption of innocence also emerged from these regulations. The development of HR values in the West officially influenced other countries. Although these values have existed in Islamic teachings, their systematic implementation began from countries outside of Islam. The importance of equality before the law is key to applying HR fairly and without discrimination. Thus, the regulation and recognition of HR become an urgent need so that every individual receives equal legal treatment, ensuring there is no discrimination, and everyone can live a life in accordance with human dignity.

Keywords: Human Rights, Islamic Countries, Western Countries

ABSTRAK

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak yang melekat pada manusia bukan karena diberikan oleh masyarakat atau hukum positif, melainkan karena martabatnya sebagai manusia. Hak-hak ini bersifat universal, dimiliki oleh semua orang tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau jenis kelamin. Dalam konteks Islam, HAM diatur dalam konsep al-dlaruriyat al-khamsah atau al-huquq al-insaniyah fi al-islam, yang menekankan lima hal pokok yang harus dijaga oleh setiap individu: menjaga jiwa, akal, harta, dan keturunan, serta menjaga tatanan kehidupan yang manusiawi. Sejarah HAM dalam Islam dapat ditelusuri dari peristiwa-peristiwa seperti Piagam Madinah dan Deklarasi Kairo. Sementara di dunia Barat, HAM mulai diresmikan pada abad ke-17 dengan penandatanganan Magna Charta di Inggris dan Deklarasi Prancis yang mengatur kebebasan individu dalam proses hukum. Prinsip hak asasi manusia yang dikenal sebagai presumption of innocent juga lahir dari peraturan-peraturan tersebut. Perkembangan nilai-nilai HAM di Barat secara resmi mempengaruhi negara-negara lainnya. Meskipun nilai-nilai ini telah ada dalam ajaran Islam, implementasi yang teratur dan sistematis dimulai dari negara-negara di luar Islam. Pentingnya persamaan kedudukan di depan hukum menjadi kunci dalam mengaplikasikan HAM secara adil dan tanpa diskriminasi. Dengan demikian, pengaturan dan pengakuan terhadap HAM menjadi suatu kebutuhan mendesak agar setiap individu mendapatkan perlakuan hukum yang sama, sehingga tidak ada diskriminasi dan setiap orang dapat menjalani kehidupan dengan martabat yang sesuai sebagai manusia.

Kata Kunci:  HAM, Negara Islam, Negara Barat


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Al-Maududi, Abu A’la. Hak Asasi Manusia Dalam Islam. Jakarta: YAPI. 1998.

Al-Nabhani, Taqiyuddin. Nizam al Islam. ttp, tp, 2001.

Al-Munawar, Said Agil Husin. Al Qur’an: Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki. Jakarta: Ciputat Press. 2004.

Agger, Ben. Teori Sosial Kritis, Penerapan dan Implikasinya. Yogyakarta: Kreasi Wacana. 2003.

Babbie, Earl. The Practice of Social Research, 9th edition. USA: Wadworth/Thompson Learning. 2003.

Cambell, Tom. Tujuh Teori Sosial: Sketsa Penilaian Perbandingan. Yogyakarta: Kanisius. 1994.

Dahrendorf, Ralf. Class and Class Conflict in Industrial Society. California: Stanford University Press. 1959.

El-Muhtaj, Majda. Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia. Jakarta: Kencana. 2007.

Cipto, Bambang, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan: Menuju Kehidupan Yang Demokratis Dan Berkeadaban. Yogyakarta: LP3 UMY-The Asia Foundation, tt.

Fakih, Mansour, dkk. Menegakkan Keadilan Dan Kemanusiaan: Pegangan Untuk Membangun Gerakan HAM. Yogyakarta: Insist Press. 2003.

Hamad, Ahmad khalal. Hurriyah al Ra’yfi al Midan al Siyasi fi zilli Mabda al Masyruriyah baths Muwarin fi al dimoqratiyah wa al Islam,Al wafa’ li al taba’ah wa al Nasyr wa al Tawzi’. Al- Mansurah, tt.

Jauhar, Ahmad al-Mursi Husain. Maqashid Syariah, Terj. Khikmawati. Jakarta: Amza. 2009.

Khodafi dkk. Civic Education. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press. 2012.

Mahfudh, Sahal. Nuansa fikih Sosial. PDF Multi Media.

Marzuki, Suparman dan Mallan, Sobirin. Pendidikan Kewrganegaraan dan HAM. Yogyakarta: UII Press. 2002.

Naming, Ramdlon. Citra dan citra hak asasi manusia. Yogyakarta: libert. 1983.

Qurban, Mulhim. Qalaya al fikr al siyasi, fal huquq al tabi’iyah. Beirut: al-Muassasah al-Jamiiyah li al Dirasah wa al Nasyar al-Taquzi, tt.

Rosyada, Dede, dkk. Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Dan Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah. 2005.

Suteng, Bambang. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Erlangga. 2006.

Tim Redaksi KBBI. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2001

Ubaidillah, dkk. Demokrasi Hak Asasi Manusia. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. 2001.

Syaukat Hussan, Syekh. Hak Asasi Manusia dalam Islam. Jakarta: Gema Insani Press. 1996.




DOI: http://dx.doi.org/10.30821/alharakah.v0i0.19675

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

P ISSN 2355-1291

E ISSN 2685-5127

 

Free counters!

  StatCounter - Free Web Tracker and Counter