AKAR HISTORIS DAN DOKTRIN ALIRAN ADARI (TINJAUAN SELINTAS)

Indra Harahap

Abstract


AbstrakKemunculan dan perkembangan ADARI tidak bisa dipisahkan dari keberadaan agama-agama resmi di Indonesia. Sebab pada dasarnya para pendiri secara personal adalah orang-orang yang merupakan bagian dari para penghayat agama resmi. Menariknya, hal ini tampak dalam perkembangan ajaran ADARI yang disebut sebagai upaya akumulatif dari berbagai praktek keberagamaan. Hal ini sangat jelas tampak dalam ajaran mengenai ketuhanan yang tidak bisa dibedakan dengan prevalensi agama resmi. Berdasarkan beberapa referensi, dinyatakan bahwa munculnya ajaran ADARI dipelopori oleh Mangun Widjoyo saat berada di penjara di Wirogunan, Yogyakarta. Bahkan, menurut pengakuannya, selama di penjara dia mengadakan perenungan atau meditasi, sehingga instruksi dalam bentuk wangsit datang kepadanya untuk segera mengembangkan pengajaran tentang hasil perenungannya, yaitu Manunggaling Kawula Gusti, dan dia diangkat sebagai nabi yang juga sebagai inkarnasi tuhan.Kata kunci: Aliran ADARI, Doktrin Ketuhanan, Manunggaling Kawula GustiAbstractADARI's flow of birth and development cannot be separated from formal religion. Because indeed the founding fathers personally are people who are part of the practice of formal religion. Interestingly, it turns out that in the development of ADARI's doctrine, this can be called an accumulation effort from various religions. This is very clearly seen in his doctrine of divinity which is not distinguished as the prevalence of formal religions.Based on several references, it was stated that the emergence of ADARI's teachings was pioneered by Mangun Widjoyo while in prison (in a cell) in Wirogunan, Yogyakarta. In fact, according to his confession, during his time in prison he held contemplation or meditation, so that the instructions in the form of wangsit came to him to immediately develop a teaching on the results of his contemplation, namely Manunggaling Kawula Gusti, he was appointed as a prophet who was also God's incarnation.Keywords: ADARI’s Sect, Doctrine of God, Manunggaling Kawula Gusti

Full Text:

PDF

References


Bakrie, Hasbulah, Pedoman Islam di Indonesia, UI Press, 1990.

Kartapradja, Kamil, Aliran Kebatinan dan Kepercayaan di Indonesia, Yayasan Masaagung, Jakarta, 1985.

Nasution, Hasan Bakti, Filsafat Umum, Cita Pustaka Media, Bandung, 2001.

Rahnip M. BA, Aliran Kepercayaan dan Kebatinan Dalam Sorotan, Pustaka Progressif, Surabaya, 1987.

Subagya, Rahmat, Kepercayaan dan Agama “Kebatinan Kerohanian dan Kejiwaan”, Kanisius, Jakarta, 1995.

Tholheh, Imam, Mewaspadai dan Mencegah Konflik Antar Umat Beragama, Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Proyek Peningkatan kerukunan hidup umat beragama, Jakarta, 2001.




DOI: http://dx.doi.org/10.51900/ssr.v1i2.6476

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Studia Sosia Religia

About the JournalJournal PoliciesAuthor Information

Studia Sosia Religia: Jurnal Studi Agama-Agama
e-ISSN: 2622-2019
Website: http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ssr/index
Email: studiasosiareligia@uinsu.ac.id
Published by: FUSI UIN SU Medan
Office: Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam UIN Sumatera Utara Medan, Jl. Williem Iskandar Pancing Medan, Pasar V Medan Estate» Tel /fax : 0616622925 /