PENERAPAN KONSEP JERA HUKUMAN TA’ZIR DALAM PRESFEKTIF MAQASHID SYARIAH (Studi Kasus Penegakan Hukum Pada Masa Syeikh Abdul Wahab Rokan Di Babussalam)

Khairunnisak, Asmuni, Mustafa Kamal Rokan

Abstract


Abstract: The growing phenomenon of lawlessness in society is one step ahead of the existence of the main source of Islamic law. Any violation of law that is not mentioned in the two main sources of law, the Mujtahids are required to explore new laws in order to realize the purpose of the Shari'a. The determination is none other than the kind of ta'zir finger. The ta'zir punishment among the scholars has been a difference of opinion but the concept of ta'zir penalty set by Sheikh Abdul Wahar Rokan in Kampus Babussalam is considered capable marespon social problems that developed in the community when Sheikh Abdul Wahab memipin the village. The results show that the ta'zir penalty imposed by Sheikh Abdul Wahab Rokan in Kampung Babussalam is an attempt to prevent and educate the perpetrators of the finger and guide him into a better person and person who is aware of the law. This ta'zir punishment is based on several factors such as Sufism values/teachings of Tarikat Naqsyabandiyah which was taught by Sheikh Abdul Wahab Rokan, and Langkat society condition condition at that time. This ta'zir punishment can cause deterrent effect for the perpetrator of the finger and also can be enforced with full sense of justice and kemaslahatannya can be felt by all society of Babussalam. Mashlahah is part of the maqashid al-syari'yah which aims to protect on five things: keeping the religion (hifzud-din), keeping the soul (hifzhun-nafs), maintaining offspring (hifzhun-nasl), keeping the mind (hifzhul-'aql) and keep the property (hifzhul-mal).

Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Akhyar, Saiful, Konseling Islami Dan Kesehatan Mental (Bandung: Citapustaka Media, 2011) Al-Bukhari, Abi „Abdillah Muhammad bin Isma‟il, Matan Shahih Al-Bukhari,(Cairo: Dar Al-Hadis, 2011) Al-Jauziyah, Ibnu, I‟laamu Al-Muwaqqi‟iin, (Berut: Darul Jail,tt) Al-Mawardi, Imam, Hukum Tata Negara Dan Kepemimpinan Dalam Takaran Islam, (Terj.Abdul Hayyie Dan Kamaluddin Nurdin), Jakarta: Gema Insani Press, 2000.

Auda, Jasser, Membumikan Hukum Islam Melalui Maqasid Syariah. (Bandung: Mizan Pustaka, 2016).

Biltaji, Muhammad, Manhaj „Umar Ibn Al-Khttab Fi Al-Tasyri‟, Edisi ke-1. (Cairo: Dar Al-Salam, 2002)

Burhan, Moh. Shofiyul, Analisis Pemikiran Mazhab Malikiyah Tentang Hukuman Ta‟zir dalam Kitab Al Dzakhirahkarya Syihabuddin Ahmad Bin Idris Al Qarafi, (Semarang ,Universitas Islam Negeriwalisongo, 2016)

Dzajuli, Ahmad, Fiqh Jinayah , Upaya Dalam Menanggulangi Kejahatan Dalam Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000)

Dzajuli, Ahmad, Fiqh Jinayah, Upaya Dalam Menanggulangi Kejahatan Dalam Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2000)

http://www.ponpeshamka.com/2015/09/pelangaran-dan-sanksi-pondok-pesantren.html diakses pada 21-1-2018.

Ismail, Muhammad Bakr, Qawaid Alfiqhiyah Bainal Ashalati wa Al-taujih,tt.

Ismail, Muhammad Bakr, Qawaid alfiqhiyah Bainal Ashalati wa attaujih.( Maidan Al-Husain: Dar Al-Manar, 1997)

Mahmud, Ali Abdul Halim, Pendidikan Ruhani. terj. Abdul Hayyie al-Kattani (Jakarta: Gema Insani, 2000). Mandzur, Ibnu, Lisaan Al-„Arab, Jilid I ( Kairo: Darul Ma‟arif). Tt. Munawwir, Ahmad Warson, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, cet. 14, Surabaya: Penerbit Pustaka Progressif, 1997.

Quthb, Sayyid, Al-„Adalah al-Ijtima‟iyyah fil Islam, terj. Afif Mohammad, Keadilan Sosial dalam Islam, (Bandung: Pustaka, 1984)

Said, Ahmad Fuad, Sejarah Syekh Abdul Wahab Tuan Guru Babussalam. (Pustaka Babussalam: Langkat. 1976)

Santoso, Topo, Asas-Asas Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada.2016) Suprapto, H. M. Bibit, (2009). Ensiklopedi Ulama Nusantara. Gelegar Media Indonesia. ISBN 979-980-6611-14-5. Taimiyah, Ibnu, saddu dzarai‟,(Riyad;Daru al Fadilah. tt)

Tengkoe Hasjim, Riwajat Toean Sjeh Abdoel Wahab Toean Goeroe Besilam dan Keradjaan Langkat, h. 29.

Tidak berlaku dirumah dikarenakan shalat hanya wajib dilkukan berjamaah di masjid saja. Wawancara dengan Khalifah M. Yaqdum, pada hari sabtu, 30 desember 2017, di kediaman Khalifah M. Yaqdum.

Tidak dibolehkannya hewan-hewan berkeliaran di perkarangan rumh terlebih lagi di sekitar madarasah besar/masjid. Karena madrasah merupakan tempat ibadah yang harus dijaga kesuciannya. Ini adalah upaya untuk menjaga dan mencegah tempat ibadah dari kotoran-kotoran hewan.Wawancara dengan

Khalifah M. Yaqdum, pada hari sabtu, 30 desember 2017, di kediaman Khalifah M. Yaqdum.

Wawancara dengan Hj.Salmah. S.pd.i pada 10 Januari 2017 di kediaman ibunda Hj. Salmah.

Wawancara dengan ibunda Hj. Zubaidah, selasa, 7 oktober 2017, melalui via telfon yang sekarang beliau bertempat tinggal di Besitang Langkat.

Wawancara dengan Khalifah M. Yaqdum, pada hari sabtu, 30 desember 2017, di kediaman Khalifah M. Yaqdum.

Wawancara dengan Khalifah Muallim Said, pada hari sabtu, 30 desember 2017, di kediaman

Wawancara dengan Syeikh H. Hasyim Al-Syarwani pada hari jumat, 29 Desember 2017 di kediaman Syeikh H. Hasyim Al-Syarwani.

Wawancara dengan tokoh masyarakat saat ini, Muallim Said. Januari 2016. www.sufimuda.net: Mengenang Syekh Abdul Wahab Rokan. Diakses 23 April 2014.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 AT-TAFAHUM: Journal of Islamic Law

 
 
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Based on a work at http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/attafahum/ 
 
Publisher:
Postgraduate Program 
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara