Mengkaji Ulang Pola Pemberdayaan Suku Anak Dalam Di Provinsi Jambi

Fikri Surya Pratama

Abstract


Various kinds of empowerment programs for the Suku Anak Dalam have been carried out. This empowerment involves various parties such as the government, the Anak Dalam Tribe caring community, religious da'wah groups, and private companies engaged in oil palm plantations. Some empowerment programs are seen as having a suboptimal impact in terms of sustainability. Therefore, this paper aims to review what causes the results of this empowerment program to be not optimal, and how to solve them. This research is qualitative in nature with analytical reporting. Methods of data collection by interviews with two informants and observations, where the sources of data that have been collected, then analyzed with a anthropology approach, reduced by comparing data with each other, then presented and conclusions drawn. The results of this study are realizing how important it is to disseminate information regarding the progress and development of SAD life in society. It is the duty of the government, NGOs, educational institutions to disseminate information, not just material knowledge, but an injection of affection. This is intended to create an emotional connection from people outside the Anak Dalam Tribe to find out how life for SAD will improve if empowered together, as well as to minimize the negative connotations and treatment that apply to SAD so far. By strengthening the roots of knowledge and affection for each other's sensitivity to issues, and willing to work together for mutual tolerance and hand in hand, the empowerment program can run well and be sustainable in the long term. The empowerment program must also pay attention to the locality and participatory aspects of the Anak Dalam tribe itself. If in the past the focus was on physical development, the later stages of empowerment are on psychological empowerment and soft skills and hard skills.

Keywords


Anak Dalam Tribe; Empowerment; Jambi

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Affandi, A. (2019, Februari 11). wawancara langsung. (F. S. Pratama, Pewawancara)

Astarika, R. (2016). Konflik Agraria Suku Anak Dalam Jambi Dalam Tinjauan Sosiologi. INDONESIA YANG BERKEADILAN SOSIAL TANPA DI SKRIMINASI (hal. 109-124). Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.

Astarika, R. (2017). Pola Pemberdayaan Kultural Ekologis: Solusi Mengatasi Kerawanan Pangan Orang Rimba di Taman Nasional Bukit Dua Belas Jambi. Prosiding Seminar Nasional Tahunan Matematika, Sains Dan Teknologi, 213-222.

Astarika, R., Partini, P., & Sulastri, E. (2018). Resistensi Program Pemberdayaan Pemukiman Orang Rimba di Taman Nasional Bukit Duabelas Jambi. ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial Dan Budaya, 7(3), 146-156.

Aulia, E. T. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Suku Anak Dalam Melalui Pendidikan di Desa Mentawak Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Jurnal Media Sosiologi (JMS), 23(1), 14-23.

Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi. (2010). Profil Suku Anak Dalam (SAD) Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010. Jambi: Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi.

Bakhori, S. (2015, Desember 16). Suku Anak Dalam Bentrok dengan Warga Jambi, Ini Penyebabnya. Dipetik Januari 11, 2023, dari https://nasional.tempo.co/read/728186/suku-anak-dalam-bentrok-dengan-warga-jambi-ini-penyebabnya

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial. (2017). Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Berkembang Tanpa Kehilangan TradisI. Yogyakarta: B2P3KS Press.

Baskoro, D. (2014). ’Resolusi Konflik Agraria (Studi Pada Konflik Masyarakat Suku Anak Dalam dan PT Asiatic Persada). Jember: Universitas Jember.

Basrowi, & Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Budiman, A. (1995). Teori pembangunan dunia Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1996). Adaptasi Sosial Budaya Masyarakat Kubu Terhadap Perubahan Lingkungan di Jambi. Jambi: Bagian Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Jambi.

Giyarsih, S. R. (2014, Juli). Pengentasan Kemiskinan Yang Komprehensif Di Bagian Wilayah Terluar Indonesia - Kasus Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara. JURNAL MANUSIA DAN LINGKUNGAN, 21(2), 239-246.

Hadiyanto. (2009, Agustus). Desain Pendekatan Komunikasi Partisipatif dalam Pemberdayaan Peternak Domba Rakyat. Media Peternakan, 32(2), 145-154.

Huraerah, A. (2011). Pengorganisasian dan Perkembangan Masyarakat: Model dan Strategi Pembangunan Berbasis Kerakyatan. Bandung: Humaniora.

Idris, N. (2017, Juni). Mengkaji Ulang Pola Komunikasi Pemerintah Dalam Pemberdayaan Suku Anak Dalam Di Provinsi Jambi. Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan, 21(1), 37-48.

Indriani. (2021, September 22). Mendikbudristek apresiasi program pemberdayaan Suku Anak Dalam. Dipetik Januari 12, 2023, dari ANTARA: https://www.antaranews.com/berita/2408449/mendikbudristek-apresiasi-program-pemberdayaan-suku-anak-dalam

Jauhari, B. V., & Said, A. (2012). Jejak Peradaban Suku Anak Dalam. Bangko: Lembaga Swadaya Masyarakat Kelompok Suku Anak Dalam.

Kerinci Time. (2013, Oktober 23). Upaya Pembinaan dan Pemberdayaan Suku Anak Dalam Jambi. Dipetik Januari 12, 2023, dari http://kerincitime.co.id/upaya-pembinaan-dan-pemberdayaan-suku-anak-dalam-jambi.html

Kitab, T. (2018, Maret 31). wawancara langsung. (F. S. Pratama, Pewawancara)

Koespramoedyo, D., Nuami, M., Pratiwi, S., Wardani, K., Gautama, M., & Hidayah, Z. (2004). Kajian Perbandingan Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil dan Program Pengembangan Wilayah Terpadu. Jakarta: Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal BAPPENAS.

Koetjaraningrat. (1987). Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI Press.

Mayliza, & Adianto. (2019, Maret). Strategi Pemberdayaan Komunitasadat Terpencil (KAT) Suku Bonai. Jurnal Kebijakan Publik, 10(1), 41-46.

MY, M., & Kusnadi, E. (2010, Oktober). Pembangunan Sosial Masyarakat Terasing di Era Otonomi Daerah: Studi Kasus Masyarakat Suku Anak Dalam di Muaro Jambi. Media Akademika, 25(4).

Nusa, P. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Patton, M. (1983). Qualitative Evaluation Methods. Beverly Hills: Sage Publications.

Pratama, F. S., & Auliahadi, A. (2019, Juli-Desember). Sejarah Melangun Suku Anak Dalam Desa Mentawak Kecamatan Nalo Tantan Kebupaten Merangin Provinsi Jambi. Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama Dan Humaniora, 23(2), 157–167.

Pratama, F. S., & Auliahadi, A. (2022, Januari). Sejarah Dan Perkembangan Kehidupan Suku Anak Dalam Kabupaten Merangin Provinsi Jambi (2011-2019). JAMBE: Jurnal Sejarah Peradaban Islam, 4(1), 14-26.

Ridwan, M., & Lesmana, O. (2018, September). Model Pemberdayaan Suku Anak dalam Bidang Kesehatan di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari. Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ), 2(2), 97-103.

Sedarmayanti. (2011). Metode Penelitian. Bandung: Mandar Maju.

Sutopo, H. B. (2006). Metode Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Penerapanya Dalam Penelitian. Surakarta: UNS Press.

Syahrowi, Karni, A., & Sulastri, I. (2021, Januari-Juni). Peran Dinas Sosial Sarolangun Dalam Pemberdayaan Suku Anak Dalam (SAD) Untuk Memenuhi Kebutuhan Primer. JURNAL AL-IJTIMAIYYAH, 7(1), 1-14.

Tamburaka, R. E. (1999). Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, Sejarah Filsafat dan IPTEK. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.

Tirtosudarmo, R. (2022). Identitas dan Marjinalisasi: Orang Kubu, Orang Rimba, Suku Anak Dalam. KRITIS, XXXI(1), 59 – 79.

Wrihatnolo, R. R. (2007). Manajemen Pemberdayaan. Jakarta: Elex Media Komputindo.




DOI: http://dx.doi.org/10.37064/jpm.v11i1.14498

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Fikri Surya Pratama

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.