GERAKAN SOSIAL DAN MODEL AGENSI DALAM AKSI PEMBERANTASAN NARKOBA (Studi Kolaboratif Elite Aparatur Gampoeng dan Teungku Dayah Dalam Pemberantasan Narkoba di Ujoeng Pacu Kota Lhokseumawe)

Rizki - Yunanda

Abstract


Artikel ini menunjukkan arti penting Gerakan Sosial dan model agensi dalam aksi Pemberantasan Narkoba di Ujoeng Pacu Kota Lhokseumawe. Isu ini strategis dan menarik diteliti karena Satu dekade terakhir, mafia narkoba telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat pasar peredarannya. Realitas penyebarannya meluas baik secara geografis maupun dari segi penggunanya. Satu dekade lalu, secara geografis penyebarannya berpusat di Kota dan tempat-tempat hiburan malam, saat ini melebar hingga ke pelosok Desa. Pengguna narkoba sepuluh tahun lalu terbatas pada kalangan tertentu, kini tidak lagi terbatas. Anak-anak, remaja dan bahkan terdapat pula disebagian daerah di Indonesia kaum agamawan pun menjadi pencandunya. Argumen utama tulisan ini menggunakan kerangka konsep agensi Giddens sebagai gerakan kolektif. Argumen tulisan akan diakhiri dengan uraian mengenai strategi Agensi gerakan yang bersifat suci karena didorong melalui justifikasi norma Islam melahirkan keberanian luar biasa masyarakat Ujoeng Pacu dalam menghadapi mafia narkoba. Artikel ini berangkat dari hasil penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus sebagai strategy of inquiry. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, pengamatan, memilih informan sebagai sumber data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas semuanya yang diperkaya dengan studi literatur yang ekstensif.


Keywords


Gerakan Sosial dan Agensi

Full Text:

XML (Indonesian)


DOI: http://dx.doi.org/10.30829/jisa.v3i1.7404

Copyright (c) 2020 JURNAL ILMIAH SOSIOLOGI AGAMA (JISA)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by